Senin, 09 Desember 2024

"Bebaskan Sungai Indonesia dari Mikroplastik" Pesan Pelajar SDI El Haq Untuk Presiden Prabowo


Sidoarjo (9/12) – Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran lingkungan, sebanyak 600 siswa SDIT El Haq Sidoarjo mengikuti kegiatan edukasi yang berkolaborasi dengan Ecoton Foundation, Senin (9/12). Dalam kegiatan ini, para siswa diperkenalkan pada bahaya mikroplastik, baik bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Materi edukasi yang disampaikan mencakup penjelasan tentang bagaimana mikroplastik—partikel plastik berukuran kecil—terbentuk dari sampah plastik yang terurai di lingkungan. Selain mencemari sungai dan laut, mikroplastik juga memasuki rantai makanan manusia, sehingga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan seperti gangguan sistem hormon dan pencernaan.

Sabtu, 30 November 2024

Kecewa INC 5 Tak Sesuai Harapan, Nina Minta Suara Anak Muda didengar


INC 5 atau negosiasi internasional yang kelima untuk perjanjian guna mengatasi polusi plastik berjalan tidak sesuai harapan untuk menghentikan polusi plastik global dengan pengurangan produksi plastik. Sikap Delegasi dari negara-negara peserta INC terbelah menjadi dua kelompok besar. “Negosiasi berjalan tidak sesuai yang kami harapkan, delegasi negara-negara produsen petrokimia dan kimia, seperti Arab Saudi dan Rusia, berusaha mencegah perjanjian yang kuat untuk pembatasan produksi dan pengaturan bahan kimia tertentu dalam plastik” ungkap Aeshnina Azzahra aqilani, lebih lanjut anggota delegasi Masyarakat sipil Indonesia yang tergabung dalam Aliansi Zerowaste Indonesia menjelaskan bahwa Negara-negara penghasil minyak ini menolak pembatasan produksi karena hal itu dianggap bisa menggangu kepentingan ekonomi mereka. Pembatasan produksi plastik dinilai bisa mengganggu produksi minyak dan gas karena bahan baku plastik terutama dari bahan bakar fosil” pungkas Aeshnina ditemui di Busan (Minggu Siang, 1/Desember/2024)

Kamis, 28 November 2024

“We need a Strong Treaty to End Plastic Pollution” : Nina's request to the Executive Director of UNEP

 

Nina showed Inger the Photo of the Pollution from the Plastic imported waste
Recycling in Indonesia (Busan,11/28/2024)

Aeshnina Azzahra Aqilani met with Inger Andersen, Executive Director of the United Nations Environment Program (UNEP) in the middle of a Dinner held Thursday evening 19.00 Korean Time in room 121, BEXCO Exhibition II, Busan South Korea at INC 5.

During this meeting, Nina, Aeshnina, showed replicas of babies contaminated with microplastics in jars. This replica shows that microplastics have threatened the safety of unborn babies. Nina then asked for a group photo while carrying a topless baby but Inger Andersen walked away saying "it is too much! (this is too much)" while avoiding the replica of the baby in the jar.

Bertemu Inger Andersen, Nina Minta Strong Treaty Untuk Akhiri Polusi Plastik


Aeshnina Azzahra Aqilani bertemu dengan Inger Andersen, Direktur Eksekutif the United Nations Environment Programme (UNEP) ditengah Jamuan Makan malam yang diadakan Kamis malam 19.00 Waktu Korea dalam ruang 121, BEXCO Exhibition II, Busan Korea Selatan dalam gelaran INC 5. 

Dalam pertemuan ini Nina panggilan Aeshnina menunjukkan replika bayi-bayi terkontaminasi mikroplastik dalam toples. Replika ini menunjukkan bahwa mikroplastik telah mengancam keselamatan bayi-bayi yang belum lahir, Nina kemudian mengajak foto bareng sambil membawa bayi dalam toples tapi Inger Andersen menjauh sambil berkata “it is too much!(ini berlebihan)” sambil menjauh dari replika bayi dalam toples.

Senin, 25 November 2024

We want a strong treaty to protect human health by reducing plastic production


Saving Babies from the Threat of Microplastic Toxins we Need to Stop Consume Plastik

Nina : We want a strong treaty to protect human health and the environment by reducing plastic production, eliminating threats from toxic chemicals throughout the plastic life cycle

“The Mother's Womb Has Been Contaminated With Microplastics, Now The Safest Place For Humans Has Been Contaminated. Where else is a safe place for humans?”Aeshnina Said.

Temui Wamen Lingkungan Hidup, Nina Minta Monitoring Pabrik Daur Ulang Kertas Impor

Aeshnina menunjukkan foto-foto dampak kerusakan sampah impor

(Busan, Senin,25/11/2024) Disela INC 5 di Busan Aeshnina Azzahra Aqilani bertemu dengan Diaz Faisal Malik Hendropriyono, Wakil Menteri Lingkungan Hidup(KLH)/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Nina panggilan akrab Aeshnina menyampaikan Surat dan foto-foto kerusakan lingkungan akibat daur ulang sampah import di Jawa Timur dan Banten, Nina ingin KLH melakukan penguatan pengawasan pada industri kertas yang mendaur ulang sampah impor, meneliti kadar dioksin di lokasi pembakaran sampah impor di Kepanjen Malang, Tropodo Sidoarjo. "Pabrik daur ulang kertas impor di Jawa Timur masih membuang limbah ke sungai dan menimbulkan bau tidak sedap dan menyebabkan ikan mati massal, butuh Monitoring KLH agar limbah cair Pabrik kertas tidak mencemari sungai" papar Aeshnina, lebih lanjut Captain River Warrior Indonesia

Nina : Kami Butuh Perjanjian Plastik Global Lindungi Bayi dari Racun Mikroplastik

Replika bayi dalam toples menggambarkan ancaman mikroplastik
pada kesehatan manusia, Nina dalam aksi di Busan menjelang INC5
Sabtu (23/11/2024)

Nina : Kami menginginkan perjanjian yang kuat untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dengan mengurangi produksi plastik, menghilangkan ancaman bahan kimia beracun di seluruh siklus hidup plastik

 

“Rahim Ibu Sudah Terkontaminasi Mikroplastik, Kini Tempat Paling Aman Bagi Manusia Sudah Terkontaminasi. Di mana lagi tempat yang aman bagi manusia?” Kata Aeshnina.

Rabu, 20 November 2024

Ikan mati massal di Kanal Mangetan, Ecoton Akan Lapor DLH Jatim


Rabu (20/11/2024) warga Singkalan dan Kedung Sukodani berbondong-bondong turun ke sungai untuk menangkap ikan yang munggut (megap-megap) kekurangan oksigen kemudian lemas dan muda untuk ditangkap. " Ikan munggut ini bisa terjadi jika terjadi penurunan oksigen dalam air yang disebabkan oleh pengadukan air sungai upwelling atau buangan limbah cair dari aktivitas industri yang membuang secara by pass atau langsung dibuang tanpa diolah sehingga mengurangi kadar oksigen dalam air" ungkap Heri Purnomo, lebih lanjut koordinator pemantaun sungai Ecoton ini menjelaskan bahwa sejak pukul 21.00 terjadi ikan munggut di Desa Singkalan dan Desa Kedung Sukodani, di Hulu sungai kanal Mangetan terdapat pabrik kertas Tjiwi Kimia yang membuang limbahnya ke Kanal Mangetan. "Dibutuhkan uji kualitas air oleh Perum Jasa Tirta atau Balai Besar Wilayah Sungai Brantas yang berwenang atas kondisi kualitas air Kanal Mangetan yang menjadi anak sungai Brantas" imbuh Heri Purnomo.
Foto Menunjukkan Warga Desa Penambangan Mendapatkan Ikan Rengkik saat terjadi ikan munggut di Kanal Mangetan, Kamis Dinihari (21/11/2024)

Ecoton Meet BPOM in Jakarta, Requests Supervision and Curbing of Cosmetic Products Made with Microbeads

BPOM supervision Section, Panji Meets Ecoton Reseacher, Rafika at Jakarta
(Wednesday, 11/20/2024)

Jakarta, November 20, 2024 - Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) visited the Indonesian Food and Drug Authority (BPOM RI) in Jakarta to submit research findings related to the content of microbeads in personal care products and microplastics in disposable drinking water. This step aims to encourage BPOM to immediately curb the circulation of cosmetic products made from microbeads that have the potential to pollute the environment and endanger health.

DATANGI BPOM RI DIJAKARTA, ECOTON MINTA PENERTIBAN PRODUK KOSMETIK BERMIKROBEAD

Jakarta, 20 November 2024 – Dua Orang Peneliti dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) mendatangi Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) di Jakarta untuk menyerahkan hasil temuan penelitian terkait kandungan microbeads pada produk personal care dan mikroplastik pada air minum sekali pakai. Langkah ini bertujuan mendorong BPOM segera menertibkan peredaran produk kosmetik berbahan microbeads yang berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan. Aksi ini dilakukan setelah Mendatangi BPOM Surabaya dan tidak mendapatkan respon yang menyenangkan.

Senin, 18 November 2024

Sambut Global Plastik Treaty Ecoton Gelar Festival Manusia Plastik di Gresik

Perundingan Perjanjian Plastik Putaran Kelima dan Terakhir akan segera tiba. Pemimpin Dunia akan berkumpul di Busan, Korea Selatan di INC 5 November, 25 hingga 2 Desember 2024. Ecoton akan hadir dalam INC 5 bersama organisasi lingkungan global mendorong untuk Tidak ada lagi polusi plastik, Sebuah perjanjian untuk manusia dan planet ini. “Kita harus bersatu dan mendorong perjanjian plastik global yang kuat dan ambisius. Perjanjian ini dapat secara efektif mengurangi produksi plastik, melarang produk plastik yang tidak perlu, mendorong sistem penggunaan kembali, dan menghapuskan bahan kimia berbahaya” Ungkap Daru Setyorini, Lebih lanjut Direktur eksekutif Ecoton menyatakan bahwa Ecoton sebagai anggota Breakfreefromplastik akan ikut Mendorong  Negara-negara anggota menyepakati ketentuan-ketentuan perjanjian yang dapat:

Face à la crise mondiale du plastique, Ecoton organise une tournée de chirurgie plastique à Java-Est

 


Avec une statue d’un Homme en Plastique de 5x5 mètres, Ecoton souhaite sensibiliser le public à une utilisation plus responsable des plastiques à usage unique pour les contenants alimentaires et de boissons. Cela repose sur le constat que des fragments de plastique, ou microplastiques, retrouvés dans les organes humains proviennent des emballages plastiques pour boissons. Après avoir été exposée à Surabaya du 13 au 15 novembre 2024, la statue de l’Homme en Plastique a été présentée au Jardin botanique de Purwodadi le samedi 16 novembre 2024.

Minggu, 17 November 2024

Angesichts der globalen Plastikkrise führt Ecoton eine Plastiktour in Ost-Java durch


 Mit einer 5x5 Meter großen Plastikmenschen-Statue möchte Ecoton die Öffentlichkeit dazu aufrufen, Einwegplastik für Lebensmittel- und Getränkeverpackungen bewusster zu verwenden. Dies basiert auf der Tatsache, dass kleine Plastikfragmente oder Mikroplastik, die in menschlichen Organen gefunden wurden, von Plastikverpackungen für Getränke stammen. Nach der Ausstellung in Surabaya vom 13. bis 15. November 2024 wurde die Plastikmenschen-Statue am Samstag, den 16. November 2024, im Botanischen Garten von Purwodadi präsentiert.

Facing the Global Plastic Crisis, Ecoton Conducts a Plastic Surgery Tour in East Java


The Fifth and Final Round of Plastics Treaty negotiations is Coming up. World Leader will gather in Busan, South Korea at INC 5 November, 25 to December 2, 2024 and We need to make sure it will be strong.  Ecoton will be present at INC 5 alongside global environmental organizations pushing for No more plastic pollution, A pledge for people and the planet “ Daru Setyorini said, Ecoton's executive director further stated that Ecoton as a member of Breakfreefromplastics would participate in encouraging member states to agree on treaty provisions that can:

1.      Address and ensure global plastic production reduction with aims to phasing out plastic production

2.      Promote reuse systems over downstream measures

3.      Regulate and eliminate hazardous/of concern chemicals and polymers

4.      Guarantee a strong, equitable, and dedicated financial mechanism

We must unite and push strong and ambitous global plastic treaty , The treaty can effectively cut plastic production, ban unnecessary plastic products, promote reuse system, and phase out harmful chemical” Daru Setyorini said

Ecoton Operasi Plastik Keliling Jawa Timur, Ajak Masyarakat Sadar Bahaya Mikroplastik

 Operasi Manusia Plastik terus berlanjut, Minggu 17/11/2024 di Kampus universitas Trunojoyo Madura, 2 orang relawan Ecoton melakukan paparan bahaya mikroplastik di acara Fishery Day, dalam acara ini team ecoton memaparkan bahaya mikroplastik dalam tubuh manusia karena tingginya kadar mikroplastik di perairan pantai dan seafood. Sebelumnya di Surabaya dan Pasuruan, Operasi Plastik dilakukan 

Pameran Manusia Plastik dalam Festival Aksi Generasi Iklim, (16/11)
Di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan Jawa Timur
dengan mengusung Patung Manusia Plastik ukuran 5 meter x 5 meter, Ecoton ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat agar lebih bijak dalam penggunaan plastik sekali pakai untuk wadah makanan dan minuman karena adanya fakta bahwa serpihan plastik kecil atau mikroplastik yang ditemukan dalam organ tubuh manusia berasal dari wadah plastik minuman dalam kemasan. Setelah Dipamerkan di Surabaya Pada 13-15 Nopember 2024, Patung manusia plastik telah dipamerkan di Kebun Raya Purwodadi pada Sabtu 16 Nopember 2024. “Manusia plastik tampil di Festival Aksi Generasi Iklim Jawa Timur Di Kebun Raya Purwodadi yang diadakan oleh Yayasan Cempaka dan Save The Children, dihadapan 380 anak-anak dari Forum anak yang datang dari 7 Kabupaten di Jawa Timur, dalam Acara bertema Saatnya bebaskan Sungai Dari Sampah” ungkap Prigi Arisandi, lebih lanjut koordinator Sains, Komunikasi dan Seni Ecoton menjelaskan bahwa Manusia Plastik akan keliling Jawa Timur. “Nopember ini Manusia plastik akan dioperasi di Malang dan Tulungagung, Kami berkolaborasi dengan komunitas lingkungan kota-kota  di Jawa Timur,” ungkap Prigi.

Kamis, 14 November 2024

Pelajar Amerika Serikat Kaget Lihat Mikroplastik di Wajah

Marrio Pelajar dari Amerika Serikat yang Kaget melihat mikroskop untuk
Pertama kalinya ditemukan pada permukaan wajahnya (14/11)

Surabaya - Pada Kamis, 14 November 2024, ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation) menggelar pameran bertajuk “Plastic Human” yang menguak fakta mengejutkan tentang keberadaan mikroplastik dalam tubuh manusia yang dilaksanakan di Institut français Indonesia (IFI Surabaya). Acara ini menampilkan temuannya, termasuk paparan mikroplastik yang telah ditemukan dalam darah manusia, serta menggelar bedah buku Suara untuk Bumi, Sebuah Catatan dari Aksi Menuju Solusi karya Alaika Rahmatullah, Manajer Edukasi ECOTON. Selain itu, pengunjung pameran juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan uji mikroplastik pada kulit wajah.

Selasa, 12 November 2024

Conducting “Plastic Surgery” on “Plastic Man” Ecoton Urges Global Plastic Treaty to Prevent Human Extinction Due to Plastic Pollution


"Small plastics known as microplastics have permeated vital human organs, including the blood, heart, lungs, kidneys, sperm, placenta, and even the brain. These findings should serve as a severe warning for humanity to stop plastic consumption," said Rafika Aprilianti. The Head of the Microplastics Laboratory further stated that strong regulations are needed at both the national and global levels. "We need a robust Global Plastic Treaty to halt plastic production, which has been proven to damage the environment and threaten human health and civilization, Ecoton Urges Global Plastic Treaty to Prevent Human Extinction Due to Plastic Pollution " she added.

Surabaya (13/11) – ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation) organized the theatrical action “Plastic Surgery on Plastic Man” in Surabaya as an expression of concern about the rampant microplastic pollution that has now entered the human body. In this action, ECOTON performed a theatrical display of extracting plastic from a 5-meter-tall and 5-meter-wide statue called “Plastic Man.” This statue serves as a visual representation of the increasing threat microplastics pose to human health and the environment.

Gelar Operasi Plastik Manusia Plastik, Berikut 7 Tuntutan Ecoton



"Aksi ini mendorong Global Plastic Treaty yang kuat dan mengikat seluruh Negara di Dunia agar yang bertujuan untuk mencapai pengurangan plastik menghentikan polusi plastik dan beralih ke solusi alternatif yang lebih berkelanjutan serta meminimalkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan" ungkap Rafika Aprilianti, lebih lanjut Kepala Laboratorium Mikroplastik ECOTON menyerukan dukungan terhadap proses negosiasi ini, dengan menekankan bahwa perjanjian global harus mencakup langkah-langkah konkret untuk mengurangi produksi plastik dan memperkuat tanggung jawab dalam menangani kebocoran sampah plastik yang berakhir di lingkungan.

Gresik (12/11/2024) Dalam press release yang disampaikan kepada Redaksi Sungai Nusantaraku, Ecoton berencana melakukan aksi demonstrasi dengan seni instalasi di Taman Apsari Surabaya melibatkan 30 relawan. Dalam Aksinya Ecoton akan membawa patung manusia raksasa berukuran 5 meter x 5 meter yang berisi sampah plastik.

Ecoton Desak Perjanjian Plastik Global Cegah Kepunahan Manusia Akibat Polusi Plastik

Kunjungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak, di Kantor Ecoton

 “Plastik kecil yang disebut Mikroplastik telah merasuki organ vital manusia, Dalam darah, jantung, paru-paru, ginjal, sperma, plasenta dan dalam otak manusia, temuan-temuan ini seharusnya menjadi peringatan keras agar manusia menghentikan konsumsi plastik” ungkap Rafika Aprilianti, lebih lanjut Kepala Laboratorium Mikroplastik ini menyatakan bahwa dibutuhkan regulasi  yang kuat pada tingkat nasional dan Global, “kita butuh Global Plastic Treaty yang kuat untuk menghentikan produksi plastik yang terbukti merusak lingkungan dan mencegah kepunahan manusia akibat Polusi Plastik” ujar Rafika Aprilianti, Lebih lanjut Alumni Biologi Universitas Islam Negeri Malang khawatir dengan Predikat Indonesia sebagai negara poluter Plastik terbesar ketiga Setelah India dan Nigeria.

Senin, 11 November 2024

TIM ECOTON GELAR OPERASI PLASTIK DI TAMAN APSARI

 


Surabaya, 11 November 2024 –  Dalam 5 tahun terakhir telah ditemukan dalam tubuh manusia, meliputi Darah, pembuluh darah, paru-paru, ginjal, urin, sperma, Air Susu Ibu, cairan amnion atau air ketuban, plasenta, hati, lambung, feses bahkan di otak manusia telah tercemar mikroplastik. Temuan mikroplastik dalam Darah merupakan jalur utama mikroplastik dapat ditransfer dan dialirkan ke seluruh tubuh. Persentase mikroplastik dalam darah manusia meliputi 50% PET, 36% PS, 23% LDPE dan 5% Other . Jenis plastik PET meliputi botol dan galon plastik sekali pakai. PS (Polystyrene) meliputi Styrofoam, Alat makan sekali pakai, Gelas dan nampan plastik. LDPE (Low Density Polyetylene) meliputi Kantong plastik, plastik wrap, tutup botol, kemasan karton minuman. Dan plastik other meliputi kemasan sachet multi layer, alat elektronik plastik. Pada 13 November 2024 rencananya tim bedah plastik ecoton akan melakukan operasi terhadap manusia Plastik di Taman Apsari Jl R Suryo Surabaya,

Minggu, 10 November 2024

Temuan Microbeads pada Produk Personal Care Mengancam Kesehatan Bayi dan Generasi Muda Jawa Timur, Ecoton Protes BPOM

Aksi Protes Relawan Ecoton di Depan Balai Besar POM Surabaya

Surabaya, 7 November 2024
Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) dan Komunitas Selami Laut Universitas Brawijaya melakukan aksi teatrikal di depan Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Surabaya, Kamis (7/11). Aksi ini bertujuan mendesak BPOM segera bertindak atas temuan microbeads yang terdeteksi pada produk perawatan bayi dan personal care yang beredar luas di pasaran. Ecoton memperingatkan bahwa microbeads—butiran plastik mikro dalam produk pembersih wajah, sabun, dan shampo—berpotensi mencemari ekosistem dan mengancam kesehatan bayi serta generasi muda di Jawa Timur.

ECOTON :"Makan Siang Gratis Harus Bebas Bungkus Plastik"

Aktivis ecoton Mengajak Masyarakat tidak menyuapi anak dengan Plastik

 (Gresik, 11/11/2024) ECOTON mengingatkan pemerintah dan masyarakat akan pentingnya memperhatikan risiko kesehatan akibat kontaminasi mikroplastik dalam produk sehari-hari yang banyak dikonsumsi oleh anak-anak. Sejumlah produk makanan, minuman, dan perawatan diri yang populer di kalangan anak-anak diketahui mengandung mikroplastik yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan mereka. "beberapa minuman berpemanis diketahui mengandung mikroplastik, temuan ini merupakan ancaman bagi kesehatan anak" ungkap Rafika Aprilianti, lebi lanjut kepala laboratorium Mikroplastik Ecoton menjelaskan bahwa setelah melakukan penelitian pada 30 minuman berpemanis dalam kemasan yang banyak dikonsumsi siswa-siswi disekolah. 

Selasa, 15 Oktober 2024

BRUIN : “Sampah Plastik Ancam Ekosistem dan Biota Air Selat Madura, Kemasan Wings Paling Banyak”


Sampah plastik
Relawan TCC dan BRUIN
lakukan sensus sampah plastik di Kenjeran
Surabaya, Sabtu 12 Oktober 2024 –Bertepatan dengan momen kegiatan Clean Up yang dilakukan oleh Organisasi TCC (Trash Contol Community), tiga orang peneliti sampah plastik Badan Riset Urusan Sungai Nusantara – BRUIN berkesempatan melakukan audit sampah di kawasan pesisir pantai utara kota Surabaya.

Jumat, 11 Oktober 2024

Kota Probolinggo Darurat Mikroplastik: DLH Kota Probolinggo Gandeng Masyarakat Selamatkan Sungai

Rafika Aprilianti memberikan informasi tentang Mikroplastik(11/10)
Jumat, 11 Oktober 2024, Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo menggelar kegiatan “Sosialisasi dan Clean-Up Gerakan Kali Resik Bebas Mikroplastik”. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi dengan beberapa komunitas peduli lingkungan, seperti ECOTON, FORMALIS (Forum Masyarakat Sadar dan Peduli Sungai), PAPESA (Perkumpulan Peduli Sampah), masyarakat Kecamatan Kanigaran, serta Bank Sampah Kanigaran. Total peserta mencapai 100 orang.

Kamis, 03 Oktober 2024

ECOTON URGES PRESIDEN JOKOWI TO CLEAN INDONESIAN RIVERS FROM PLASTIC WASTE

Plastic waste fills the Kalianak river.
The poor waste management system
makes residents throw rubbish
carelessly into the river.

Wednesday (2/10/2024) Ecoton sent a warning letter to the President of Indonesia, via the State Secretary's Office in Jakarta. Rulli Mustika Adya, an environmental lawyer who won the Brantas River Dead Fish Lawsuit, explained that the Jokowi government had neglected the damage to river ecosystems in Indonesia due to the dumping of plastic waste into rivers. In fact, Indonesia is the third largest country contributing plastic to the global ocean, plastic waste from Cisadane even flows as far as South Africa.

Nina calls on the duty bearers to act on the issue of plastics and microplastics to protect children’s health in the ASEAN region


At the AICHR ASEAN Dialogue on the United Nations Convention on the Rights of the Child General Comment No. 26 conducted last October 2-3, 2024 in Makati, Philippines, Nina, a youth activist from Indonesia called on the government representatives and all stakeholders to take urgent actions to protect children’s health from the dangers of plastic and microplastic pollution. “The children’s health is in danger”, Nina said as she shared her story in the fight to protect a river in their community and her country during the dialogue attended by representatives and stakeholders from the ASEAN countries. She also emphasized the increasing impacts of plastics and microplastics on the environment and communities’ health including children’s health.

Nina Serukan Pemimpin Negara-Negara ASEAN Lindungi Anak dari Ancaman Mikroplastik


Aeshnina Azzahara Aqilani, Siswi Kelas XII SMA Muhammadiyah 10 Gresik, menghimbau perwakilan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk mengambil tindakan segera untuk melindungi kesehatan anak dari bahaya pencemaran plastik dan mikroplastik. Pada Dialog The ASEAN Intergovernmental Commission on Human Right (AICHR) tentang Konvensi PBB tentang Hak-Hak Anak General Comment No. 26 yang dilaksanakan pada tanggal 2-3 Oktober 2024 lalu di Makati, Filipina. Nina hadir dalam Dialog ASEAN memenuhi undangan office of the Philippines Representative to AICHR Departement of foreign affair  (Kantor Perwakilan Filipina untuk Komisi Antarpemerintah tentang Hak Asasi Manusia ASEAN departemen Luar Negeri Phillipina).

Selasa, 01 Oktober 2024

Indonesia Flooded with Microplastics - Gen Z's Health Threat


Indonesia is currently experiencing a microplastic emergency, where plastic pollution has reached a national scale and has a serious impact on human health and the environment. Based on the latest data, microplastics have spread widely into water, air, food and even the human body. Microplastics are divided into 2, namely primary and secondary microplastics, the source of these microplastics is plastic waste, industrial liquid waste (paper and plastic recycling, as well as microbeads in personal care products. ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation) proposes establishing Quality Standards Microplastics as a concrete step to overcome this threat.

Microplastic pollution which seeps into water, air, food and the human body demands clear and strict regulations. ECOTON urges the government to immediately establish Microplastic Quality Standards, as a strategic step to reduce the impact of this pollution. The proposed microplastic quality standards aim to maintain the quality of water, air and food products, so that they can protect public health and preserve the environment.

INDONESIA NEEDS MICROPLASTIC STANDARDS!

Rafika Aprilianti, Coordinator for establishing ecoton for microplastic Standar
held n audience with Staff of ministry of environment and Forestry
On Tuesday (1/10/2024)

Indonesia is experiencing a microplastic emergency, currently plastic pollution is entering the food chain and contaminating the human body. "In 2020, Ecoton's study on 104 samples of human feces showed that 100% of the feces contained microplastics," said Rafika Aprilianti, Ecoton's main researcher on Microplastics. Over the last 7 years, Ecoton has conducted more than 100 microplastic studies on environmental media such as air, water, sediment, plants such as potatoes, leaves and stems, in biota such as river fish, sea fish, shellfish, crabs, shrimp and even researched microplastics in breast milk, skin and amniotic fluid of babies, the results of which showed the presence of microplastics in the human body. on human health and the environment.

INDONESIA BUTUH BAKU MUTU MIKROPLASTIK!


Indonesia Sedang darurat mikroplastik,
saat ini pencemaran plastik Masuk kedalam rantai makanan dan mengkontaminasi tubuh manusia. " Pada tahun 2020 kajian ecoton pada 104 contoh feses manusia menunjukkan 100% contoh feses mengandung mikroplastik" ungkap Rafika Aprilianti, peneli utama Mikroplastik Ecoton, Selama 7 tahun terakhir ecoton telah melakukan lebih dari 100 penelitian mikroplasti pada media lingkungan seperti udara, air, sedimen, tumbuhan seperti kentang, daun dan batang, pada biota seperti ikan sungai ikan laut, kerang, kepiting, udang bahkan meneliti mikroplastik pada Air susu, kulit dan ketuban bayi yang hasilnya menunjukkan adanya mikroplastik dalam tubuh manusian. pada kesehatan manusia serta lingkungan. Berdasarkan berbagai data terbaru, mikroplastik telah menyebar luas ke dalam air, udara, makanan, bahkan tubuh manusia. Fakta terbaru menyebutkan Indonesia menjadi negara dengan penduduk paling banyak mengkonsumsi mikroplastik, setiap bulan plastik sebesar kartu ATM masuk dalam tubuh manusia. Meski demikian Indonesia belum memiliki baku mutu mikroplastik dalam air dan dalam seafood. Ecoton mendesakkan baku mutu mikroplastik pada pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi. "selasa (1/10/2024) kami akan audiensi dengan Dirjen Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan KLHK sedangkan pada hari Rabu (2/10/2024) tim ecoton akan beraudiensi dengan Deputi Bidang Koordinasi pengelolaan lingkungan dan kehutanan Kemenkomarves" ungkap Rafika Aprilianti, lebih lanjut Ketua Tim Penetapan baku mutu Mikroplastik ecoton ini menyebutkan bahwa pada hari Senin (30/9/2024) tim ecoton sudah melayangkan surat kepada Komisi III DPR RI dan Kementerian Kesehatan untuk meminta audiensi.

INDONESIA DARURAT MIKROPLASTIK : ECOTON Desak Penetapan Baku Mutu untuk Melindungi Gen Z dan Gen Alpha menjadi Generasi Emas BUKAN Generasi Lemas


 Indonesia Sedang darurat mikroplastik, di mana pencemaran plastik telah mencapai skala nasional dan berdampak serius pada kesehatan manusia serta lingkungan. Berdasarkan berbagai data terbaru, mikroplastik telah menyebar luas ke dalam air, udara, makanan, bahkan tubuh manusia. Mikroplastik terbagi menjadi 2 yaitu mikroplastik primer dan sekunder, sumber mikroplastik tersebut adalah dari sampah plastik, limbah cair industry (kertas dan daur ulang plastik, serta microbeads yang ada dalam produk perawatan pribadi. ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation) mengajukan usulan penetapan Baku Mutu Mikroplastik sebagai langkah konkret untuk mengatasi ancaman ini.

Alasan Pentingnya Penetapan Baku Mutu Mikroplastik

Pencemaran mikroplastik yang meresap ke dalam air, udara, makanan, dan tubuh manusia menuntut adanya regulasi yang jelas dan tegas. ECOTON mendesak pemerintah untuk segera menetapkan Baku Mutu Mikroplastik, sebagai langkah strategis untuk mengurangi dampak pencemaran ini. Baku mutu mikroplastik yang diusulkan bertujuan untuk menjaga kualitas air, udara, serta produk pangan, sehingga dapat melindungi kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Senin, 30 September 2024

Mencontoh Korea Selatan dan California, Ecoton Usulkan Penetapan Baku Mutu Mikroplastik


Darurat Mikroplastik menjadi perhatian serius penduduk dunia, salah satu indikator adalah masifnya kajian-kajian terkait kontaminasi mikroplastik dalam tubuh manusia. Gambar disamping menjelaskan bahwa organ-organ vital manusia seperti : otak, jantung, pembuluh darah, ginjal, plasenta, paru-paru dan tulang telah ditemukan mikroplastik, bahkan bagian sensitif pria dalam reproduksi (penis dan spermanya) telah tercemar mikroplastik.  Upaya Pengajuan baku mutu mikroplastik oleh  ecoton pada pemerintah Indonesia mengikuti jejak Korea Selatan dan California, di mana kedua wilayah tersebut telah memulai proses penetapan standar baku mutu mikroplastik untuk melindungi lingkungan dan kesehatan warganya. Korea Selatan telah mengajukan rancangan undang-undang yang komprehensif, sementara California juga berkomitmen untuk mengurangi emisi mikroplastik melalui regulasi yang ketat. "Melalui penerapan standar baku mutu mikroplastik, Indonesia dapat mengambil langkah progresif dalam menjaga kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat dari ancaman mikroplastik" ungkap rafika Aprilianti, kepala laboratorium ecoton. 

MENGENTASKAN SUNGAI INDONESIA DARI MIKROPLASTIK, ECOTON SOMASI JOKOWI

Gambar sampah plastik memenuhi muara sungai di Kota Ternate
70% sampah plastik dilautan berasal dari sungai-sungai. Sungai menjadi sarana
pembawa sampah dari daratan akibat buruknya pelayanan sampah pemerintah.
Sampah plastik terpecah menjadi mikroplastik yang meracuni rantai makanan. 
Padalah dalam PP 22/2021 Sungai-sungai Indonesia nihil sampah

10 Tahun terakhir sungai-sungai di Indonesia tenggelam dalam sampah plastik, sungai-sungai besar di Bekasi, Bandung, Surabaya, Banyuwangi, Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia dipenuhi sampah plastik. "Sungai – sungai Indonesia tidak menjadi prioritas dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya air pada Era Jokowi, sehingga sungai dijadikan tempat sampah"Ungkap Rulli Mustika Adya, lebih lanjut Pengacara Lingkungan Hidup Ecoton ini menjelaskan dampak sampah plastik di sungai menimbulkan kontaminasi racun mikroplastik dalam bahan baku air minum. Sebanyak 37 Wilayah Sungai Lintas Provinsi (WSLP) dan Wilayah Sungai Strategis Nasional (WSSN) di seluruh Indonesia dalam keadaan darurat pencemaran sampah dan mikroplastik berdasarkan temuan Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN). Kedaruratan ini karena ditemukan sampah sebanyak 25.733 pcs pada 64 lokasi sungai, hasil uji laboratorium kontaminasi mikroplastik pada 82 lokasi sungai seluruh Indonesia dengan kontaminasi tertinggi di Sungai Brantas , Jawa Timur  sebanyak 636 partikel/liter, 3 sungai di Sumatera Utara sebanyak 520 partikel/liter, 7 sungai di Sumatera Barat sebanyak 508 partikel/liter, 8 sungai di Bangka Belitung sebanyak 497 partikel/liter dan sungai di Jawa Tengah sebanyak 460 partikel/liter serta  146 berita media lokal dan nasional yang dihimpun ESN sejak 2021 – 2024 yang mengabarkan tentang pencemaran sampah dan mikroplastik di 37 WSLP dan WSSN tidak mendapat respon serius dari pemerintahan Presiden Jokowi.

TUNTUTAN ECOTON : "PERTANYAAN PRESIDEN HARUS NAMA-NAMA SUNGAI DI INDONESIA, BUKAN NAMA IKAN"

Sungai Ciliwung Penuh dengan Sampah Plastik

"Tuntutan Somasi Ecoton, Mendorong presiden untuk memberikan soal atau pertanyaan kepada masyarakat dalam acara resmi atau kunjungan kerja ke daerah – daerah provinsi dan kabupaten tentang nama-nama sungai di Indonesia yang jumlahnya lebih dari 4000 sungai dan bukan lagi memberikan pertanyaan tentang nama-nama ikan" ungkap Rulli Mustika Adya, lebih lanjut Alumnus Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Surabaya ini menyebutkan dari 10 tuntutan yang diajukan Ecoton salah satunya adalah Memasukkan pengenalan profil sungai-sungai Lintas Provinsi dan Strategis Nasional dalam mata pelajaran IPA atau pelajaran lain tentang sumber daya alam dan lingkungan hidup di sekolah - sekolah untuk mengenalkan sungai sebagai sumber kehidupan dan sumber daya alam yang harus dijaga dan dipelihara kelestariannya serta dikendalikan sumber pencemaran dan kerusakannya agar sungai dapat dirasakan oleh generasi mendatang.

7 Bukti Indonesia Darurat Mikroplastik

Sachet mencemari Sungai Ciliwung
Indonesia semakin terkenal sejak menjadi negara dengan penduduk paling banyak mengkonsumsi Mikroplastik. "penduduk Indonesia dan Malaysia mengkonsumsi lebih dari 15 gram tiap bulan atau setara dengan 1 kartu ATM, hal ini bisa jadi balasan karena penduduk Indonesia dikenal sebagai penyumbang sampah plastik terbanyak ke lautan global," ungkap Rafika Aprilianti, lebih lanjut Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton ini menyatakan saat ini Indonesia masuk dalam kategori negara Darurat Mikroplastik karena air sungai, ikan, kerang, kupang atau seafoodnya telah tercemar mikroplastik. Dibawah ini 7 fakta pencemaran mikroplastik di Indonesia.

Jumat, 13 September 2024

GEDUNG GRAHADI DIGEROJOK LIMBAH CAIR : PEMPROV JATIM NGGAK PUNYA HATI UNTUK SUNGAI BRANTAS

 

Jumat (13/September/2024) 20 Orang Aktivis Lingkungan berbagai elemen Dari Mahasiswa Universitas NU Surabaya, Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang dan Komunitas Ronda Sungai Menuangkan Limbah Cair industri di depan Gendung Negara Grahadi. Aksi ini adalah bentuk kekecewaan masyarakat Jawa Timur atas pembiaran pencemaran Sungai Brantas akibat aktivitas Industri dan masyarakat yang terjadi selama lima tahun terakhir. 

"Bila ikan bisa ngomong maka ikan-ikan akan meminta tolong agar mereka diberi kehidupan. selama ini manusia telah melakukan pembuangan limbah cair ke Kali Brantas, manusia-manusia yang membuang sampah plastik ke sungai dan mengotori sungai dengan limbah yang tanpa diolah menyebabkan ikan-ikan di sungai menjadi mati," Teriak Asrori Candra, lebih lanjut Aktivis Lingkungan asli Kediri ini menjelaskan bahwa perilaku industri-industri di Kali brantas adalah perilaku pengecut karena mereka hanya berani membuang limbah kotor mematikan di malam hari, sedangkan disiang hari mereka membuang limbah yang sudah diolah.

Selasa, 10 September 2024

Hasil Audit Kesehatan Ronda Sungai: Sungai Brantas Sakit

 


Komunitas Ronda Sungai Melakukan kegiatan Ngintir Kali, untuk mengaudit Kesehatan Sungai Brantas Segmen Hilir, karena 2024 marak ditemukan industri membuang limbah tanpa diolah dan aktivitas masyarakat membuang sampah kesungai, menjadikan Indonesia menjadi negara Terbesar Ketiga Penyumbang Sampah Plastik

Minggu, 18 Agustus 2024

SAMPAH AUSTRALIA ANCAM KESEHATAN BAYI JAWA TIMUR

Senin (19/8/2024) 60 orang aktivis lingkungan dari berbagai kampus di Jawa Timur akan melakukan aksi didepan Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, pada demonstran akan membeberkan fakta tentang ancaman kesehatan Sampah Impor dari Australia pada Bayi-bayi yang ada di Daerah Aliran Sungai Brantas. "Daur ulang sampah Dari Australia di Indonesia membawa bencana ekologis Dan ancaman Kesehatan, dalam prosesnya sampah yang di Impor Dari Australia Dan di daur ulang oleh industri kertas di Jawa Timur menimbulkan ekses negatif bagi perairan, tanah Dan udara karena industri daur ulang tidak memperhatikan aspek keselamatan lingkungan" ungkap Alaika Rahmatullah.

Sabtu, 17 Agustus 2024

ECOTON APRESIASI QUICK RESPON DINAS LH GRESIK

Tim Verifikasi DLH Gresik Memantai Outlet PT ASP Sumengko

"DLH Gresik sangat responsif dan bereaksi cepat atas temuan kami,  pada hari Senin, 12 Agustus kami dari Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) melaporkan atas tindak pembuangan limbah yang berpotensi mencemari Kali Surabaya yang dilakukan oleh PT Adiprima Suraprinta (ASP), dan Pada Jumat Tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) turun lapangan dengan memeriksa outlet dan instalasi pengolahan air limbah PT ASP,"  Ungkap Alaikan Rahmatullah, Tim Peneliti Ecoton Mengapresiasi DLH Gresik karena laporan Ecoton mendapat respon cepat (DLH) Kabupaten Gresik, Jumat (16/8/2024) dan Sabtu (17/8/2024) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran DLH Gresik melakukan verifikasi ke PT ASP di Desa Sumengko, Kecamatan Wringinanom. DLH Gresik Memerintahkan PT ASP tidak lagi membuang limbah ke Kali Surabaya. 

Jumat, 16 Agustus 2024

17 AGUSTUS 2024 PT ASP BUANG LIMBAH CEMARI WARNA KALI SURABAYA


Pada saat peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 79, Sabtu (17/8) PT Adiprima suraprinta (ASP) membuang limbah cair dengan karakter limbah kuning pekat, menimbulkan bau dan suhu tinggi diatas 30 Derajat Celcius. Padahal beberapa hari sebelumnya Tim Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) mendapati pembuangan Limbah PT ASP coklat pekat dengan tingkat kekeruhan yang tinggi. Limbah cair yang di buang saat peringatan kemerdekaan ke 79 menimbulkan perubahan warna air Kali Surabaya padahal, kurang dari 1 Km di daerah hilir Outlet PT ASD terdapat intake atau pipa pengambilan air untuk Bahan Baku PDAM kabupaten Gresik. DLH Gresik lansung merespon dengan menurunkan tim pengawas DLH Gresik

Kamis, 15 Agustus 2024

2 Pabrik Kertas Daur Ulang Rutin Rusak Sungai Brantas, KLHK dan DLH Propinsi Jatim Tak Berkutik

Jejak Limbah cair PT Megasurya Eratama jadi padatan di sekitar outlet buangan. Selain menutupi
permukaan dasar sungai, limbah yang memadat ini mengandung bahan berbahaya berpotensi
Merusak Ekosistem Kali Porong (16/8/2024)

Dua Pabrik kertas terindikasi kuat melakukan kerusakan Ekosistem Sungai Brantas, PT Megasurya Eratama Dan PT Adiprima Suraprinta merupakan pabrik daurulang kertas berbahan baku sampah impor. Buangan limbah cair menimbulkan kerusakan Sungai, Pemerintah selama sepuluh tahun memelihara pabrik-pabrik perusak lingkungan tanpa memberikan sanksi, meski terbukti merusak ekosistem sungai

Senin, 05 Agustus 2024

Detektif Sungai Genteng Banyuwangi, Pantau Mikroplastik di Sungai

Pelajar SMP Bustanul Makmur Kecamatan Genteng, Banyuwangi
Mengamati Mikroplastik, Senin (5/8)

Banyuwangi (6/8) - Perairan di Genteng telah terkontaminasi mikroplastik, memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat dan lingkungan. Sebagai respons terhadap situasi ini, sekelompok pelajar dari SMA NU dan SMP Bustanul Makmur Genteng mengambil langkah inovatif dengan menjadi “Detektif Sungai” untuk memantau dan melaporkan kondisi sungai mereka. Untuk pemantauan kesehatan sungai di Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi, tim Detektif Sungai yang terdiri dari pelajar-pelajar SMP dan SMA di Genteng telah melakukan serangkaian kegiatan pengambilan sampel air untuk identifikasi mikroplastik dan biotilik (pemantauan kualitas air menggunakan indikator biota).

Kamis, 01 Agustus 2024

SUNGAI-SUNGAI INDONESIA TERLANTAR RIVER WARRIOR SURATI JOKOWI

Kali Porong, Jawa Timur dibiarkan menjadi tempat sampah dan limbah cair

Era Presiden Jokowi tidak memberikan perhatian Serius pada pengendalian pencemaran sungai. River Warrior Indonesia menyaksikan dengan prihatin kondisi sungai-sungai di berbagai daerah semakin tercemar, sehingga membutuhkan bantuan sosial untuk memulihkan kesehatannya. Pemerintah diharap memberikan bantuan sosial yang tepat dan terencana untuk memperbaiki serta menjaga keberlangsungan sungai-sungai tersebut. Dibutuhkan Bantuan Sosial pemulihan kesehatan sungai-Sungai Indonesia yang saat ini sedang tercemar mikroplastik akibat Masyarakat Indonesia yang mempersepsikan sungai Indonesia seperti tempat sampah. dari riset yang dilakukan tim Ekspedisi Sungai Nusantara menunjukkan bahwa sungai-sungai Indonesia telah tercemar mikroplastik.

Rabu, 31 Juli 2024

KASASI GUBERNUR JATIM DI TOLAK MA, SUNGAI BRANTAS HARUS DIPULIHKAN

Limbah Cair PT Cheil Jedang Jombang Menimbulkan bau dan perubahan air

"Selama masa Jabatan Khofifah, Pengelolaan Sungai Brantas memburuk, Sungai menjadi tempat pembuangan limbah dan sampah Plastik"   

(Gresik,31/7) Mahkamah Agung  (MA) Republik Indonesia menolak permohonan Kasasi Gubernur Jawa Timur dan Menteri PUPR. Selanjutnya Pihak Gubernur Jawa Timur dan Menteri PUPR harus melakukan upaya-upaya pemulihan pencemaran Sungai Brantas. Hal ini diketahui setelah melalui  MA Putusan Nomor : 1190K/PDT/2024 yang di keluarkan pada tanggal 30 April 2024 dalam perkara antara Gubernur Jawa Timur dan Menteri Pekerjaan umum dan Perumaha Rakyat, melawan Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ECOTON).

Minggu, 28 Juli 2024

SMPN Satap 13 Bulukumba Pantau Kualitas Air di Hulu Sungai Balantieng

Uji Kualitas air Balantieng

Selasa 22 Juli 2024, SMPN Satap 13 Bulukumba, Desa Kahayya melakukan kegiatan pemantauan kualitas air di sekitar mata air Danau Lurayya desa Kahayya, Kec. Kindang, Kab. Bulukumba. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan yayasan Ecological Observation and Wetland Conservation (ECOTON). Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 36 siswa dari kelas 7 dan 8 dalam kegiatan pemantauan kualitas air.

ECOTON Ajak Anak-Anak Kurangi Makanan dibungkus Sachet di Pameran Hari Anak


Pameran Ecoton di Bumimoro (27/Juli)

Surabaya - (27/24) Memperingati hari Anak Nasional, ECOTON melakukan edukasi tentang bahaya penggunaan plastik sekali pakai khususnya sachet kepada 1000 anak di kota Surabaya. Kegiatan ini diselenggarakan melalui program Amerta Kasih, yaitu kemitraan antara Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM UNAIR) dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) yang diselenggarakan di Gedung Samudera Bumimoro Kota Surabaya.

BRUIN : Serukan Boikot Produk 5 Perusahaan Polluter Sampah Plastik


Jakarta Selatan, 28 Juli 2024 –  Berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya kegiatan pawai bebas plastic yang diadakan pada tahun 2024 memberikan kesan yang berbeda dan bisa lebih dekat dengan para peserta untuk berdiskusi terkait isu polusi plastic, yang dikemas dalam kegiatan “Piknik Bebas Plastik”. Berbeda dengan 4 tahun sebelumnya yang familiar dengan kegiatan longmarch car free day DKI Jakarta, Event Pawai Bebas Plastik kali ini dikemas melalui serangkaian kegiatan seperti workshop, talkshow, pameran, pertunjukan seni dan kegiatan edukasi lainnya.

Semakin buruknya masalah polusi plastik di Indonesia menjadi latarbelakang kegiatan Piknik Bebas Plastik dilakukan. Disisi lain masalah polusi plastic di Indonesia bukan hanya terjadi di wilayah darat saja, tetapi sudah menyebar hingga ke ekosistem perairan seperti Sungai dan laut. Belakangan ini, banyak penelitian menyebutkan bahwa dampak plastic sekali pakai sudah masuk dan mencemari ekosistem udara. Tidak hanya berdampak pada lingkungan, dampak polusi plastic juga menganggu Kesehatan makhluk seperti hewan, tumbuhan hingga manusia.

Populer