Minggu, 15 Desember 2024

KIRIM SURAT KE PRABOWO SUBIANTO, PELAJAR SDIT El Haq Minta Presiden Bebaskan Indonesia Dari Mikroplastik

Kepala Sekolah SDIT El Haq Bersama Wakasek Kesiswaan Mengirimkan
Surat Dari Pelajar SDIT El Haq melalui Kantor Pos Sidoarjo (14/12/2024)

Sidoarjo,Sabtu (14/12/2024) Kepala Sekolah Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) El Haq Sidoarjo Mochamad Lutfi Andriansa mengirikan surat kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Kantor Pos Sidoarjo  Jl. Sultan Agung No.50, Gajah Timur, Magersari, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. “Kami mengirimkan surat siswa-siswi dalam upaya melindungi generasi muda dari dampak buruk lingkungan, Surat ini menyuarakan keresahan mendalam terhadap ancaman kontaminasi mikroplastik di lingkungan sekolah karena akan membahayakan kesehatan anak-anak dan kelestarian lingkungan” ungkap Mochamad Lutfi Andriansa.

Sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen untuk mencetak generasi berakhlak mulia dan peduli lingkungan, SDIT El Haq menemukan fakta mengejutkan melalui kegiatan observasi sekolah. Sampah plastik yang terakumulasi, termasuk serpihan kecil plastik dari kemasan makanan, alat tulis, hingga bahan pembelajaran, diyakini telah menjadi salah satu sumber utama mikroplastik yang menyebar ke udara, tanah, dan bahkan air di sekitar lingkungan sekolah.

Salah satu Permohonan Anak kepada Presiden Prabowo Subianto
adalah memintah Sungai Indonesia Bersih dari Mikroplastik

Dalam surat tersebut, pihak sekolah menyampaikan 4  poin utama, yaitu :

1.       Bahaya Mikroplastik Pada Kesehatan Anak, Anak-anak yang berada di lingkungan terpapar mikroplastik berisiko menghadapi gangguan kesehatan jangka panjang, termasuk gangguan pernapasan dan potensi akumulasi partikel plastik dalam tubuh.

2.       Kontaminasi Ekosistem lingkungan Sekolah: Observasi menunjukkan tingginya akumulasi kontaminasi mikroplastik di area sekitar, seperti udara, dan air. Hal ini memengaruhi kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah sebagai tempat belajar yang seharusnya aman.

3.       Himbauan Kebijakan Nasional Pembatasan Plastik: SDIT El Haq meminta pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo untuk mengambil langkah nyata dengan memperketat regulasi terhadap produksi plastik sekali pakai dan pembatasan penggunaan plastik di lingkungan sekolah seperti pada program makan siang gratis.

4.       Usulan Edukasi Bahaya Plastik Sekali Pakai di Sekolah. Melalui surat ini, SDIT El Haq juga mengusulkan program khusus di tingkat nasional, seperti edukasi lingkungan di sekolah, pengadaan fasilitas kantin sehat bebas plastik di area pendidikan, dan kampanye sadar plastik yang melibatkan pelajar, orang tua, dan masyarakat.

 


“Kami tidak bisa tinggal diam melihat ancaman ini terus bertambah. Sekolah adalah tempat generasi muda dibentuk, tetapi jika lingkungan mereka sudah tercemar sejak dini, bagaimana mereka bisa berkembang secara optimal? Surat ini adalah bentuk harapan kami agar pemerintah memberikan perhatian serius terhadap isu mikroplastik, khususnya di lingkungan pendidikan,” ungkap Lutfi, Kepala SDIT El Haq Sidoarjo.

Sebagai bagian dari aksi nyata, SDIT El Haq telah memulai beberapa program untuk mengurangi penggunaan plastik, seperti Program Zero Waste School dengan melarang penggunaan botol plastik sekali pakai dan mendorong penggunaan wadah guna ulang, edukasi siswa tentang bahaya mikroplastik melalui kurikulum berbasis lingkungan, kolaborasi dengan komunitas lingkungan untuk melakukan audit sampah plastik secara berkala di sekolah.

SDIT El Haq berharap Presiden Prabowo Subianto dapat merespons isu ini dengan langkah strategis dan kebijakan yang mendukung upaya kolektif masyarakat untuk mengurangi dampak mikroplastik. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, diharapkan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia dapat menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan bebas dari ancaman plastik.

SDIT El Haq Sidoarjo adalah sekolah dasar berbasis Islam yang memprioritaskan pendidikan karakter, keunggulan akademik, dan kepedulian terhadap lingkungan. Berlokasi di Buduran Sidoarjo, sekolah ini aktif mengedukasi siswa mengenai pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari ajaran Islam yang mencintai kebersihan dan kelestarian alam. Surat ini adalah suara dari anak-anak Indonesia yang peduli pada masa depan bumi yang bebas plastik. Sudah saatnya pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan bergerak bersama untuk mengatasi ancaman mikroplastik demi generasi yang lebih sehat dan lingkungan yang lebih bersih.

Tahapan Penulisan Surat Kepada Presiden Prabowo Subianto

Tahap Pertama. Melakukan Analisis kondisi Lingkungan disekitar sekolah dan membandingkannya dengan kondisi lingkungan di lokasi lain yang diperkirakan (diasumsikan ) masih belum tercemar. "Kami melakukan Penelitian kadar mikroplastik di Air sungai, air minum isi ulang, daun tumbuhan dan udara yang ada disekolah dibandingkan dengan di Pacet," ungkap Mochamad Lutfi, Lebih lanjut alumni Pondok Pesantren Gontor menjelaskan bahwa hasil uji mikroplastik menunjukkan bahwa kadar mikroplastik di Pacet dan di SDIT El Haq Buduran tidak Jauh berbeda dengan di Pacet menunjukkan bahwa kontaminasi mikroplastik di Lingkungan saat ini sudah merata.

Tahap Kedua, Membuat target capaian atau Ambisi berupa kondisi sekolah yang bebas dari mikroplastik. Pada tahap ini SDIT El Haq Berkolaborasi dengan Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) dengan melakukan sosialisasi bahaya mikroplastik dan menyusun action plan.

Tahap Ketiga, Melakukan Aksi dengan menuliskan surat kepada Presiden Republik Indonesia dengan harapan agar pemerintah melakukan upaya pengurangan plastik sekali pakai, melarang masyarakat membuang sampah pada tempatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer