Rabu, 20 November 2024

Ikan mati massal di Kanal Mangetan, Ecoton Akan Lapor DLH Jatim


Rabu (20/11/2024) warga Singkalan dan Kedung Sukodani berbondong-bondong turun ke sungai untuk menangkap ikan yang munggut (megap-megap) kekurangan oksigen kemudian lemas dan muda untuk ditangkap. " Ikan munggut ini bisa terjadi jika terjadi penurunan oksigen dalam air yang disebabkan oleh pengadukan air sungai upwelling atau buangan limbah cair dari aktivitas industri yang membuang secara by pass atau langsung dibuang tanpa diolah sehingga mengurangi kadar oksigen dalam air" ungkap Heri Purnomo, lebih lanjut koordinator pemantaun sungai Ecoton ini menjelaskan bahwa sejak pukul 21.00 terjadi ikan munggut di Desa Singkalan dan Desa Kedung Sukodani, di Hulu sungai kanal Mangetan terdapat pabrik kertas Tjiwi Kimia yang membuang limbahnya ke Kanal Mangetan. "Dibutuhkan uji kualitas air oleh Perum Jasa Tirta atau Balai Besar Wilayah Sungai Brantas yang berwenang atas kondisi kualitas air Kanal Mangetan yang menjadi anak sungai Brantas" imbuh Heri Purnomo.
Foto Menunjukkan Warga Desa Penambangan Mendapatkan Ikan Rengkik saat terjadi ikan munggut di Kanal Mangetan, Kamis Dinihari (21/11/2024)

Didominasi Mujaer


Ikan yang ditangkap oleh warga desa Singkalan, Kedung Sukodani, Temenggungan, Wonokalang hingga desa Penambangan beragam jenis didominasi ikan Mujaer dan ikan Bader merah dan Bader putih, ikan lainnya yang ditemukan adalah ikan keting dan ikan rengkik."Ecoton akan melaporkan kejadian ikan mati ini pada BBWS Brantas, DLH Jawa Timur dan Perum Jasa Tirta agar ditelusuri sumber pencemaran atau pelaku yang menyebabkan ikan Mati di Kanal Mangetan.

"Ikan yang ditangkap melimpah dan warga melekan sampai pukul 03.00 dinihari,"ujar Heri Purnomo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer