Aktivis ecoton Mengajak Masyarakat tidak menyuapi anak dengan Plastik |
(Gresik, 11/11/2024) ECOTON mengingatkan pemerintah dan masyarakat akan pentingnya memperhatikan risiko kesehatan akibat kontaminasi mikroplastik dalam produk sehari-hari yang banyak dikonsumsi oleh anak-anak. Sejumlah produk makanan, minuman, dan perawatan diri yang populer di kalangan anak-anak diketahui mengandung mikroplastik yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan mereka. "beberapa minuman berpemanis diketahui mengandung mikroplastik, temuan ini merupakan ancaman bagi kesehatan anak" ungkap Rafika Aprilianti, lebi lanjut kepala laboratorium Mikroplastik Ecoton menjelaskan bahwa setelah melakukan penelitian pada 30 minuman berpemanis dalam kemasan yang banyak dikonsumsi siswa-siswi disekolah.
Minuman Berpemanis Dalam Kemasan yang Disukai Anak-anak mengandung
mikroplastik
1.
Fruitea Blaccurant terdeteksi mikroplastik jenis polimer POM. Adanya kandungan POM pada sampel berkorelasi dengan jenis plastik kemasaan sachet fruitea blaccurant yaitu “other”, yang salah satu penyusunnya adalah polimer POM.
2.
Dancow kemasan karton terdeteksi mikroplastik jenis polimer PP, PBT, EVOH,
PMP, dan ABS. Kemasan karton susu umumnya terdiri dari lebih dari 70% kertas,
tetapi juga mengandung polimer plastik
3.
Golda Coffee terdeteksi mikroplastik jenis polimer PP dan PET. Kemasan botol
Golda Coffee termasuk jenis plastik PET dan tutup botolnya termasuk jenis
plastik PP.
4.
Teh hijau terdeteksi mikroplastik jenis polimer PP, Kemasan teh hijau
termasuk plastik PP.
5.
Yakult terdeteksi mikroplastik jenis polimer PP dan PE, ini berkorelasi
dengan jenis botol Yakult termasuk jenis PP dan PE berasal dari tutup kemasan
yang terbuat dari alumunium foil yang memmiliki lapisan polyethylene di
bagian dalamnya
6.
Fanta merah dan Mizone terdeteksi mikroplastik jenis polimer PET
7.
Pororo terdeteksi mikroplastik jenis polimer PU dan PBT. Jenis kemasan
plastik pororo adalah plastik berlabel “other”. Polimer plastik Polyurethane
(PU) digunakan sebagai bahan elastomer, perekat dan pelapis. PBT sebagai
laminasi dan bahan perekat dalam berbagai industry
8.
Sprite terdeteksi mikroplastik jenis polimer PS dan PVC. Beberapa aditif
yang digunakan dalam proses pembuatan botol atau kemasan bisa mengandung
senyawa polystyrene dan PVC.
9.
Pocarisweet terdeteksi mikroplastik jenis PVC, PVC sering digunakan dalam
beberapa jenis kemasan dan tutup botol.
Produk Perawatan Diri Anak-anak mengandung mikroplastik
"Mikroplastik juga ditemukan dalam produk perawatan diri anak-anak,
seperti pasta gigi Kodomo, Kodomo Foaming Body Wash, dan sabun cair Nuvo
Family, yang mengandung polimer sintetik PEG-8 dan PEG-40 Hydrogenated Castor
Oil" ungkap Rafika, lebih lanjut Alumnus Biologi Universitas Islam Negeri Malang ini menjelaskan bahwa
PEG adalah polimer sintetik berbasis etilen oksida. Meskipun memiliki
sifat larut air dan digunakan secara luas dalam kosmetik serta farmasi, PEG
masih diklasifikasikan sebagai “polimer sintetis,” yang dalam beberapa panduan
lingkungan dianggap berpotensi berperilaku seperti mikroplastik.
Risiko Gangguan Kesehatan Pada Anak-Anak
Mikroplastik
mempunyai kemampuan untuk menyerap dan mengikat polutan berbahaya yang
ada di sekitarnya . Mikroplastik serta senyawa kimia penyusunnya mempunyai
kemampuan bioakumulasi dan persistent
yaitu menumpuk dalam jaringan organisme selama hidupnya, karena tubuh tidak
mampu sepenuhnya mengeluarkan partikel ini. Serta mempunyai kemampuan biomagnifikasi
yaitu mikroplastik dan senyawa kimianya berpindah dari satu organisme ke
organisme lainnya dalam rantai makanan, sehingga konsentrasinya meningkat pada
predator tingkat atas, termasuk manusia.
Paparan
mikroplastik dan ribuan senyawa kimianya membawa risiko serius bagi anak-anak
yang sedang berkembang. Yaitu menyebabkan inflamasi dan gangguan sistem imun,
mikroplastik yang masuk ke tubuh dapat mengganggu perkembangan otak dan saraf,
meningkatkan risiko infeksi, serta memengaruhi kesehatan di masa depan.
Pada anak-anak, organ dan sistem metabolisme masih dalam tahap
perkembangan, terutama pankreas yang memproduksi insulin. Paparan mikroplastik,
yang mengandung zat kimia seperti ftalat dan BPA (bisphenol A), dapat
mengganggu fungsi hormon dan metabolisme tubuh. Karena anak-anak memiliki organ
yang belum sepenuhnya matang, mereka lebih sensitif terhadap gangguan endokrin.
Konsumsi gula berlebih memaksa pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin,
yang lama-kelamaan dapat menyebabkan resistensi insulin.
Gangguan ini dapat menyebabkan perubahan hormon yang
mengatur metabolisme gula, meningkatkan risiko resistensi insulin yang memicu
diabetes tipe 2.
ECOTON memberikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah dan
masyarakat untuk melindungi generasi muda dari bahaya mikroplastik:
- Pencantuman
Jenis Polimer Plastik pada Kemasan – ECOTON mendesak
produsen untuk mencantumkan jenis polimer plastik yang digunakan pada
kemasan makanan, minuman, dan produk perawatan diri
- Pemeriksaan
Rutin terhadap Kemasan Produk – Pemerintah dan
lembaga pengawas diminta untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap
kemasan produk yang berpotensi melepaskan mikroplastik berbahaya guna
melindungi kesehatan konsumen, terutama anak-anak.
- Kurangi
Konsumsi Produk dalam Kemasan Plastik Sekali Pakai –
Masyarakat dihimbau untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang
dikemas dalam plastik sekali pakai yang memiliki risiko lebih tinggi
melepaskan senyawa plastik beracun.
- Program
Makan Siang Gratis Bebas Kemasan Plastik – ECOTON
mengingatkan pemerintah untuk mempertimbangkan penggunaan kemasan ramah
lingkungan dalam program makan siang gratis untuk anak-anak sekolah, guna
mencegah paparan mikroplastik pada generasi muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar