Kunjungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak, di Kantor Ecoton |
“Plastik kecil yang disebut Mikroplastik telah merasuki organ vital manusia, Dalam darah, jantung, paru-paru, ginjal, sperma, plasenta dan dalam otak manusia, temuan-temuan ini seharusnya menjadi peringatan keras agar manusia menghentikan konsumsi plastik” ungkap Rafika Aprilianti, lebih lanjut Kepala Laboratorium Mikroplastik ini menyatakan bahwa dibutuhkan regulasi yang kuat pada tingkat nasional dan Global, “kita butuh Global Plastic Treaty yang kuat untuk menghentikan produksi plastik yang terbukti merusak lingkungan dan mencegah kepunahan manusia akibat Polusi Plastik” ujar Rafika Aprilianti, Lebih lanjut Alumni Biologi Universitas Islam Negeri Malang khawatir dengan Predikat Indonesia sebagai negara poluter Plastik terbesar ketiga Setelah India dan Nigeria.
Surabaya (12/11)
– ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation) menggelar
aksi teatrikal “Operasi Plastik Pada Manusia Plastik” di Surabaya sebagai wujud
keprihatinan terhadap maraknya polusi mikroplastik yang kini telah memasuki
tubuh manusia. Dalam aksi ini, ECOTON menampilkan teatrikal berupa operasi
pengambilan plastik dari tubuh patung “Manusia Plastik” setinggi 5 meter dan
lebar 5 meter. Patung tersebut menjadi representasi visual dari ancaman
mikroplastik yang semakin mengkhawatirkan bagi kesehatan manusia dan
lingkungan.
Aksi yang melibatkan 30 anggota ECOTON ini juga diadakan untuk mendukung implementasi Peraturan Walikota Surabaya Nomor 16 tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik Sekali Pakai di Kota Surabaya dan menunjukkan fakta-fakta terkait bahaya plastik yang telah mengancam kesehatan manusia. “Perilaku masyarakat yang bisa mengurangi penggunaan plastik sekali pakai akan mendorong tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-12 terkait produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab, serta tujuan ke-14 dan ke-15 yang menyoroti pentingnya menjaga ekosistem laut dan darat dari pencemaran plastik” ungkap Alaika Rahmatullah, lebih lanjut Alumni Universitas Islam Negeri Malang ini menyebutkan bahwa Aksi Operasi Plastik Manusia Plastik adalah bentuk keresahan generasi Z pada kerusakan lingkungan akibat penggunaan plastik sekali pakai seperti botol plastik, tas kresek, sedotan, dan Styrofoam. publik butuh literasi agar semakin sadar akan pentingnya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai untuk melindungi bumi dari kerusakan.
Mikroplastik
Dalam Tubuh : Ancaman Kesehatan Global
Dalam 5 tahun terakhir telah ditemukan dalam tubuh manusia, meliputi Darah, pembuluh darah, paru-paru, ginjal, urin, sperma, ASI, cairan amnion, plasenta, hati, lambung, feses bahkan di otak manusia (Lampiran). Temuan mikroplastik dalam Darah merupakan jalur utama mikroplastik dapat ditransfer dan dialirkan ke seluruh tubuh. Persentase mikroplastik dalam darah manusia meliputi 50% PET, 36% PS, 23% LDPE dan 5% Other . Jenis plastik PET meliputi botol dan galon plastik sekali pakai. PS (Polystyrene) meliputi Styrofoam, Alat makan sekali pakai, Gelas dan nampan plastik. LDPE (Low Density Polyetylene) meliputi Kantong plastik, plastik wrap, tutup botol, kemasan karton minuman. Dan plastik other meliputi kemasan sachet multi layer, alat elektronik plastik.
Plastik
tersusun dari 16.000 jenis bahan kimia penyusun plastik, termasuk senyawa
beracun seperti Bisphenol A (BPA), ftalat, PCB, dan PBDE, terbukti berdampak
buruk bagi kesehatan manusia. Mikroplastik mempunyai kemampuan untuk menyerap
dan mengikat polutan berbahaya yang ada di sekitarnya . Mikroplastik serta
senyawa kimia penyusunnya mempunyai kemampuan bioakumulasi dan persistent yaitu menumpuk dalam
jaringan organisme selama hidupnya, karena tubuh tidak mampu sepenuhnya
mengeluarkan partikel ini.
Rafika
Aprilianti, Kepala Laboratorium Mikroplastik ECOTON Menjelaskan bahwa “Jalur
paling utama mikroplastik masuk ke dalam tubuh manusia yaitu melalui konsumsi
makanan dan minuman, kedua udara yang tercemar, ketiga penggunaan produk
perawatan diri yang mengandung partikel plastik (microbeads). Ketika partikel
ini masuk ke aliran darah, mikroplastik dapat menyebar ke seluruh organ,
membawa ribuan senyawa kimia berbahaya seperti Bisphenol A (BPA), ftalat, dan
PCB, yang bersifat toksik. Zat-zat kimia ini dapat memicu peradangan,
mengganggu sistem imun, serta berdampak buruk pada fungsi organ dan sistem
reproduksi manusia”
Mendukung
Global Plastic Treaty untuk Akhiri Polusi Plastik
Selain
berfokus pada kesadaran publik, aksi ini juga menjadi ajang seruan ECOTON
kepada pemerintah Indonesia untuk aktif mendukung Global Plastic Treaty
yang saat ini tengah dirundingkan dalam forum internasional. Pada akhir
November mendatang, pertemuan kelima Intergovernmental Negotiating Committee
(INC-5) akan digelar, di mana para negara-negara anggota Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) akan melanjutkan pembahasan mengenai perjanjian global yang
mengatur pengurangan plastik sekali pakai dan polusi plastik. ECOTON berharap
Indonesia bisa mengambil peran aktif dalam menyuarakan pentingnya regulasi yang
ketat terkait produksi dan penggunaan plastik.
Aksi
ini mendorong Global Plastic Treaty yang kuat dan mengikat seluruh Negara di
Dunia agar yang bertujuan untuk mencapai
pengurangan plastik menghentikan polusi plastik dan beralih ke solusi
alternatif yang lebih berkelanjutan serta meminimalkan dampak negatif terhadap
kesehatan dan lingkungan. ECOTON menyerukan dukungan terhadap proses negosiasi
ini, dengan menekankan bahwa perjanjian global harus mencakup langkah-langkah
konkret untuk mengurangi produksi plastik dan memperkuat tanggung jawab dalam
menangani kebocoran sampah plastik yang berakhir di lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar