Selasa, 12 November 2024

Gelar Operasi Plastik Manusia Plastik, Berikut 7 Tuntutan Ecoton



"Aksi ini mendorong Global Plastic Treaty yang kuat dan mengikat seluruh Negara di Dunia agar yang bertujuan untuk mencapai pengurangan plastik menghentikan polusi plastik dan beralih ke solusi alternatif yang lebih berkelanjutan serta meminimalkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan" ungkap Rafika Aprilianti, lebih lanjut Kepala Laboratorium Mikroplastik ECOTON menyerukan dukungan terhadap proses negosiasi ini, dengan menekankan bahwa perjanjian global harus mencakup langkah-langkah konkret untuk mengurangi produksi plastik dan memperkuat tanggung jawab dalam menangani kebocoran sampah plastik yang berakhir di lingkungan.

Gresik (12/11/2024) Dalam press release yang disampaikan kepada Redaksi Sungai Nusantaraku, Ecoton berencana melakukan aksi demonstrasi dengan seni instalasi di Taman Apsari Surabaya melibatkan 30 relawan. Dalam Aksinya Ecoton akan membawa patung manusia raksasa berukuran 5 meter x 5 meter yang berisi sampah plastik.

Dalam  aksi operasi plastik manusia plastik  ECOTON menyampaikan 7 Tuntutan, yaitu : 

Melalui “Operasi Plastik” ini, ECOTON menyampaikan tiga tuntutan utama:

  1. Menghimbau masyarakat untuk Mengurangi Konsumsi Makanan dalam Kemasan Plastik,  Sebagai negara dengan penduduk paling banyak mengkonsumsi mikroplastik (15 gram/bulan) maka penduduk Indonesia harus mau berhenti atau tolak  produk potensial pemasok plastik dalam tubuh, yaitu 

a.    Air minum dalam kemasan botol/galon sekali pakai yang menjadi sumber masuknya mikroplastik dalam tubuh, 93% air minum dalam kemasan mengandung mikroplastik, temuan terbaru ecoton menunjukkan bahwa 30 merk minuman berperasa/bersoda dalam wadah plastik mengandung mikroplastik

b.    Makanan dan minuman dalam sachet, 36% jenis polimer mikroplastik yang ditemukan dalam feses penduduk di Jawa adalah polimer EVOH penyusun Sachet

c.    Gelas kertas atau gelas plastik sekali pakai, ditemukan sekitar 700-1500 partikel mikroplastik/ gelas yang digunakan untuk wadah minuman panas

d.    Teh Celup, Talenan Plastik

e.    Styrofoam, mengandung senyawa styrene bersifat karsinogen

f.     plastik bening untuk wadah sayuran/makanan/minuman panas dalam melarutkan phtalat atau plastiziser kedalam makanan dan minuman

  1. Regulasi Pengurangan Penggunaan Plastik Sekali Pakai – Masyarakat diajak untuk secara drastis mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, demi menekan risiko paparan mikroplastik yang dapat membahayakan kesehatan.
  2. Mendorong Pemerintah Untuk Berkomitmen kuat dalam mewujudkan Global Plastic Treaty untuk  mengurangi produksi plastik dan mengakhiri Polusi plastik pada tahun 2040
  3. Pencantuman Jenis Polimer Plastik pada Kemasan – ECOTON mendesak produsen untuk mencantumkan jenis polimer plastik yang digunakan dalam setiap kemasan makanan, minuman, dan produk perawatan diri, sehingga konsumen dapat membuat pilihan yang lebih bijak dan aman serta Memastikan tidak adanya kandungan Mikroplastik dalam Makanan, Minuman dan perawatan Pribadi yang dijual pada publik
  4. Pemeriksaan Rutin Terhadap Kemasan – Pemerintah dan lembaga terkait diimbau untuk secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap produk-produk kemasan yang berpotensi melepaskan mikroplastik, demi melindungi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak.
  5. Pemerintah Menyusun baku Mutu Mikroplastik untuk seafood, limbah cair industri daur ulang kertas dan daur ulang plastik serta air sungai yang menjadi bahan baku air minum
  6. Mendorong Industri tidak menggunakan wadah makanan dan minuman yang terbuat dari bahan plastik sekali pakai yang dapat mengancam kesehatan konsumen, industri juga harus melakukan Extendeed Producer Responsibulity, bertanggungjawab atas sampah wadah plastik yang mencemari sungai, laut  (lingkungan hiudp) dan biota. Mengutamakan system distribusi dengan Sistem Refill atau Reuse untuk mengurangi sampah plastik di bumi.

Narahubung:

Rafika Aprilianti (082144541774)


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer