Rabu, 13 Mei 2020

LAUNCHING PETA HOTSPOT TIMBULAN SAMPAH POPOK PULAU JAWA

Popokisme telah menjadi gaya hidup baru bagi penduduk di Pulau Jawa, gaya hidup yang dimaksud adalah perilaku menggunakan popok sekali pakai dan membuang sampah popok ke Sungai. Perilaku buruk ini karena ada 'konspirasi' antara produsen popok sekali pakai, Pemerintah dan konsumen Pengguna popok sekali pakai. Dampak aliran baru ini adalah kerusakan ekologi karena menurunkan kualitas air sungai dan pencemaran mikroplastik dilautan, merusak estetika sungai dan peradaban. Sungai. Dimanca negara sungai disanjung dan dijadikan destisnasi menarik investasi dan menambah devisa negara dari sektor wisata sungai, di Pulau Jawa, sungai di jadikan tempat pembuangan sampah popok.

Untuk membahas keadaan terkini timbulan sampah popok di Pulau Jawa, Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) bekerjasama dengan Tugu Malang Partner resmi kumparan.com akan menyelenggarakan press conference launching Peta Hot Spot Timbulan Sampah Popok di Pulau Jawa. Pembaca Ceritamundu bisa mengikuti press conference melalui sambungan Zoom berikut : bit.ly/PresConHotspotSampahPopok dengan Meeting ID : 87074700789. Hari Kamis, 14 Mei 2020 Pukul 10.00-12.00 WIB.

Tonis Afrianto Manager Komunikasi Brigade Evakuasi Popok (BEP) akan mengupas hasil inventarisasi lokasi-lokasi timbulan sampah popok di Pulau Jawa. " Hingga 13 Mei 2020 sudah ada 24 pengaduan melalui google form yang kami share dan teridentifikasi 11 Kota di Jawa, dengan timbulan terbanyak di temukan di Surabaya," Ungkap Tonis Afrianto, lebih Lanjut Alumni Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ini menjelaskan bahwa selain data primer melalui pengaduan BEP juga melakukan inventarisasi langsung dengan mendatangi jembatan-jembatan di Sungai Brantas." Kami juga melakukan desk riset dengan menginventarisasi informasi di media online terkait problem sampah popok di Pulau Jawa," ungkap Tonis. Dari desk riset teridentifikasi 37 Kota di Jawa yang bermasalah dengan sampah popok dengan sebaran sebagai berikut : Jawa Timur 12 Kota dengan wilayah yang paling banyak hotspot Kabupaten Mojokerto, Jawa Tengah 10 Kota (Solo), Jawa Barat 9 Kota (Bekasi-Bogor), Daerah Istimewa Yogjakarta 4 kota (Bantul) dan Banten 2 kota dengan kota terbanyak timbunan sampah popoknya di Kota Tangerang.
Prigi Arisandi Tim Pemburu Popok akan menjadi narasumber menjelaskan bahwa Popokisme yang terjadi di Pulau Jawa menjadi tanggung Jawab Pemerintah Pusat."Sungai-sungai yang menjadi media pembuangan sampah popok adalah sungai-sungai berstatus sungai nasional atau sungai strategis nasional yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang bertugas mengendalikan pencemaran airnya," Ungkap Prigi Arisandi
Acara konferensi pers ini akan dipandu oleh Rino Hayyu Setyo Editor Tugumalang.id.

 

1 komentar:

  1. Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) dan bagaimana proses pengolahan limbah di tiga kabupaten/kota, yaitu Yogyakarta, Sleman, dan Bantul. Distribusi menuju lokasi pengolahan limbah ini memiliki dua cara, yaitu limbah cair domestik yang mengalir dari saluran pipa yang terkoneksi di rumah-rumah dan pengolahan lumpur tinja yang diangkut menggunakan truk khusus. Jasa Penulis Artikel SEO Cara Menjual Kardus Bekas Ke Pabrik

    BalasHapus

Populer