"banyak
orang yang rumahnya ada di bantaran kali surabaya, dan mereka membuang sampah
plastik dan sampah rumah tangga langsung ke sungai, padahal di bagian bawah ada
PDAM kota Surabaya," ungkap Aeshnina Azzahra aqilani saat melakukan
penyusuran Kali Surabaya. Berikut tulisan kedua dari kegiatan susur sungai yang
dilakukan Nina bersama River Warrior Indonesia (Rewwind). bersama 4
cewek Dessi Cristaliano (30), Thara bening sandrina(17) , Sofi Azilan Aini (19)
dan Ameera Cetta (5).
" Di warugunung hingga karangpilang timbulan sampahnya kategori timbulan kecil yaitu berupah tumpukan sampah dengan diameter 1 meter persegi, " ungkap Thara Bening Sandrina yang menghitung jumlah timbulan sampah dibantaran sungai.
" Di warugunung hingga karangpilang timbulan sampahnya kategori timbulan kecil yaitu berupah tumpukan sampah dengan diameter 1 meter persegi, " ungkap Thara Bening Sandrina yang menghitung jumlah timbulan sampah dibantaran sungai.
"orang-orang
seenaknya sendiri memperlakukan Kali Surabaya, mereka itu sudah bangun rumah
dibantaran sungai trus buang sampahnya juga ke sungai, jadi kasihan
sungainya," ungkap Nina. Nina dan kawan-kawan bermaksud utk menemui Bu
Risma melaporkan banyaknya buangan sampah plastik di Kali Surabaya. "saya
minta Bu Risma mengingatkan orang-orang yang tinggal di bantaran kali surabaya
yang diwilayah warugunung dan karangpilang agar tidak membuang sampah plastik
ke Kali Surabaya. Timbulan sampah yang ditemukan dikumpulkan dalam 3 kategori.
Kategori timbulan kecil dimana timbulan sampahnya 1 m2. Kategori sedang yaitu
timbulan sampah 1-2m2, dan timbulan besar dengan tumbukan sampah diameter lebih
dari 2 meter. Sepanjang penyusuran sungai banyak juga ditemukan kegiatan
pembakaran sampah dan aktivitas buang air besar. "kami sangat prihatin dengan kondisi air
Kali Surabaya yang dijadikan bahan baku air minum sekaligus menjadi tenpat
sampah," ujar Sofi Azilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar