Sabtu, 02 Mei 2020

4 FAKTA SUSUR KALI SURABAYA RIVER WARRIOR



Fakta Pertama Penyumbang sampah plastik terbesar ke Laut Kali Surabaya bagian sungai brantas adalah sungai yang teridentifikasi menjadi penyumbang terbesar sampah plastik dikawasan perairan laut ASEAN, setiap tahun lebih dari 28 ribu metrik ton sampah plastik bersumber dari aliran brantas ke laut Jawa," ungkap Daru Setyo Rini lebih lanjut Daru Rini menyatakan bahwa sungai adalah jalur utama yang dilalui sampah plastik sampai kelaut, 15 dari dari 20 sungai pencemar terbesar didunia ada di Asia, selain Brantas di Jatim ada sungai Gangga di India, Pasig di philippina, Mekong di Thailland dan Yangtze di China.
.
Fakta Kedua Air Kali Surabaya telah terkontaminasi Mikroplastik pada Penyususan 2 Mei 2020 di Jembatan Sepanjang ditemukan 35 partikel Mikroplastik/100 liter air.Mikroplastik adalah potongan plastic < dari 4,8 milimeter, mikroplastik bersifat sangat berbahaya karena memiliki bahan kimia seperti PCB yang menyebabkan keracunan, Sumber mikroplastik primer berasal produk kosmetik dan alat mandi seperti odol, sabun, bahan scrub/butiran mikro atau mikrobeads pada pelembut kulit muka. Sedangkan sumber sekunder adalah: serpihan plastic kresek yang hancur berkeping setelah terpapar panas dan tergenang air yang akhirnya  kresek ini hancur berkeping-keping, serat yang berasal dari pencucian pakaian dan sumber remahan plastic lainnya


Fakta Ketiga Sachet makanan dan Popok dominasi timbulan sampah di bantaran. Sepanjang penyusuran puluhan timbulan sampah ditemukan di wilayah sidoarjo dan Gresik. "masyarakat menjadikan sungai menjadi tempat sampah, terutama jenis sampah bungkus snack, popok dan tas kresek, timbulan sampah teridentifikasi 5 Jenis sampah terbanyak adalah 1. Bungkus makanan ringan (snack) 16%, sampah popok 11%, Sedotan 9%, Tas Kresek 8%, Bungkus mie instan 6%, sisanya berupa botol air minum kemasan, tas plastik es, sachet permen,sachet kopi, sachet shampo, bungkus detergen, bungkus pembalut dan bungkus popok

Fakta keempat Hilangnya ruang bantaran akibat bangunan menurunkan kualitas air Kali Surabaya. Memasuki wilayah Surabaya di Kelurahan Warugunung dan Karangpilang banyak dijumpai timbulan-timbulan sampah. Kondisi ini disebabkan oleh banyaknya pemukiman liar di bantaran Kali Surabaya, kawasan bantaran sungai seharusnya bebas dari bangunan namun sejak 2010 terdapat 7000an bangunan yang menempati ruang sungai sehingga aktivitas mereka cenderung menimbulkan kerusakan sungai seperti buangan limbah domestik dan buangan sampah plastik yang dibuang langsung di sungai. Kondisi ini berdampak pada peningkatan jumlah sampah plastik dan limbah domestic di perairan dan  menyebabkan turunnya kandungan oksigen dalam air. 
Berikut bagian 1 dari 3 berita hasil liputan Ceritamundu mengikuti susur Sungai bersama River Warrior Indonesia. Kegiatan Susur Sungai dilakukan untuk mengidentifikasi sumber-sumber pencemaran di Kali Surabaya. Mikroplastik merupakan material yang berbahaya bagi perairan, di Air Kali Surabaya ditemukan mikroplastik yang terapung diperairan selain bersumber dari serpihan-serpihan sampah plastic yang lapuk dan hancur, mikroplastik juga ditemukan berasal dari outlet-outlet perusahaan sepanjang Kali Surabaya. Kondisi ini mengkhawatirkan mengingat Air Kali Surabaya di gunakan sebagai bahan baku utama PDAM. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer