Kamis, 23 April 2020

Mikroplastik Ancam Kualitas Bahan Baku Air PDAM Gresik




Penelitian menunjukkan bahwa Kali Surabaya terkontaminasi mikroplastik, Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas sains dan Teknologi Unair Maret 2019 telah merelease temuan tentang Mikroplastik di Kali Surabaya sedangkan pada 8 April 2020 Departemen teknik Lingkungan fakultas teknik Sipil dan perencanaan ITS dalam penelitian "Distribution of Microplastics in Surabaya River, Indonesia" dalam jurnal internasional elvesier menunjukkan bahwa di permukaan air Kali Surabaya ditemukan 1,47-43,11 partikel mikroplastik/m3. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0048969720320763



14-18 April 2020 komunitas River Warrior melakukan penelitian Mikroplastik di Kali Surabaya. “Sebagai komunitas yang tinggal di Daerah Aliran Sungai Surabaya kami merasa khawatir dengan hasil penelitian Unair dan ITS yang menemukan kontaminasi mikroplastik dalam air Kali Surabaya, kami ingin membuktikannya dengan melakukan observasi untuk kemudian kita bisa merumuskan upaya-upaya pengendalian dan pengurangan kontaminasi mikroplastik,” Ungkap Sofi Azilan Aini Mahasiswa Semester IV Universitas Nahdatul Ulama Surabaya, yang menjadi peneliti muda dalam komunitas River Warrior. Sofi menambahkan kekhawatiran ini didorong karena air Kali Surabaya menjadi bahan baku air minum PDAM Surabaya dan PDAM Gresik.

Penelitian mikroplastik ini mengambil contoh air Kali Surabaya sebanyak 100 liter yang melewati wilayah desa Wringinanom dan Desa Sumengko, Air yang diambil kemudian disaring dengan menggunakan jaring planktonnet dengan mata jaring berukuran 0,001 mm. Air sample ditampung dalam botol beling elemeyer 300 ml, untuk menghancurkan partikel organic air sample dicampur dengan H2O2 atau asam peroksida untuk kemudian didiamkan selama 24 Jam. Sample yang telah siap kemudian diamati dibawah mikroskop stereo dengan pembesaran 40 hingga 100 kali. Rapid test yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat mikroplastik sebanyak 13 partikel dalam 100 liter air. "kami menemukan jenis plastik fiber, Foam dan cuilan atau fragmen plastik yang berukuran lebih kecil dari 5 mm," ungkap Aeshnina Azzahra anggota river Warrior.
 
Khawatirkan Air PDAM
"Dengan ditemukannya mikroplastik di kali surabaya wilayah wringinanom membuat saya khawatir karena air ini digunakan untuk bahan baku PDAM Gresik," ungkap Thara Bening Sandrina Kapten River Warrior. Lebih lanjut Thara menyatakan bahwa mikroplastik mengikat polutan yang ada di air sungai seperti logam berat, pestisida, senyawa pengganggu hormon dan minyak, sehingga mikroplastik yang ada dalam bahan baku air minum dikhawatirkan masuk kedalam tubuh manusia dan bahan polutan akan terikut masuk dan mengganggu sistem kekebalan tubuh, metabolisme dan sistem reproduksi. Mikroplastik dibedakan menjadi 6 jenis yaitu fiber, fragmen, foam, granula, pellet, dan film. Adapun mikroplastik primer, yaitu mikroplastik yang sengaja diproduksi dengan bentuk mikro, seperti scrub dan pasta gigi. Kemudian mikroplastik sekunder yang merupakan plastik besar yang berubah menjadi remahan akibat terpapar sinar matahari dan air. Diketahui mikroplastik bersumber dari limbah industri dan limbah cair domestik. "Disepanjang Kali Surabaya wilayah wringinanom dan Driyorejo banyak ditemukan timbulan sampah, sampah plastik seperti tas kresek, sedotan, styrofoam dan bungkus plastik akan hancur dan terurai menjadi remah plastik menjadi mikroplastik," ungkap Thara.
Harus ada upaya pengendalian pencemaran limbah industri dan perilaku buang sampah plastik ke sungai, untuk mengurangi polusi.mikroplastik di Kali Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer