popok bayi terususun 55% plastik dan phtalat |
Tanya : " bisa dijelaskan kepada umat selayang pandang tentang plastik "
Jawab : "Saat ini plastik membanjiri bumi, sejak dikenalkan pada tahun 1950 hingga kini manusia telah memproduksi lebih dari 8,3 Miliar Ton. Dalam proses pembuatannya selain berbahan baku utama minyak bumi, plastik menggunakan bahan tambahan utama berupa phtalat, bahkan untuk beberapa bahan plastik dibutuhkan 50%. Phtalat adalah senyawa kimia additif atau bahan tambahan dalam proses produksi plastik. Phtalat bisa membuat plastik menjadi lentur, fleksibel dan dia juga bisa menahan panas, misalnya penambahan phtalat dalam proses pembuatan botol plastik untuk wadah air minum atau susu bayi. Plastik yang diproduksi sebagian besar akan dibuang ke tempat sampat di Tempat pembuangan sampah akhir sebesar 55,42% dan digunakan hanya 30%, didaur ulang 6,02%, dan dibakar 8,43%.
Tanya : " Bisa dijelaskan lebih detail tentang Phtalat"
Jawab : Senyawa phtalat tidak terlihat dan mudah larut kedalam senyawa lain, kecepatan larut phtalat dipengaruhi oleh suhu,lama penyimpangan dan tingkat keasaman. Contohnya botol plastik air minum dalam kemasan (AMDK). Plastik mungkin terlihat tidak mudah bereaksi, tetapi bahan kimia di
dalamnya tidak. "Ada bahan kimia yang digunakan dalam plastik yang tidak
terikat erat pada bahan, yang berarti mereka dengan mudah larut,
terutama ketika plastik dipanaskan atau bahan panas dimasukkan ke
dalamnya. Jenis bahan kimia dalam plastik yang paling memprihatinkan adalah Ftalat dan Bisphenol.
Gambar Produksi plastik dan penanganan sampah plastik : Gambar diatas menunjukkan bahwa sebagian besar (79%) produksi sampah akan menumpuk di tempat pembuangan akhir sampah atau TPA |
Jawab : manusia yang terpapar phtalat akan mengalami gangguan hormon, salah satunya pada perkembangan genital (pembentukan alat kelamin), bila cowok yang terpapar maka alat genitalnya bisa mungsret.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar