|
Pahami Hak dan Kewajiban atas Air Bersih. Air telah kehilangan fungsinya sebagai Barang sosial, perlahan kita sebagai warga negara yang seharusnya mendapatkan pelayanan air yang sehat, harus membayar air dengan kualitas yang lebih baik. Negara yang seharusnya melindungi sumber-sumber air dan menjalankan fungsinya menyediakan air bersih telah dilupakan. 96% air sungai tercemar, padahal 84% bahan baku air minum di Indonesia berasal dari air sungai. Sementara Negara tidak menjalankan fungsinya menjaga kualitas air, pencemaran air dimana-mana tanpa ada penyelesaian dan pengendalian pencemaran yang seriu. |
Negara yang ironis, di hulu kita mengembangkan beragam industri yang membuang limbah beracun ke sungai sementara di hilir kita memanfaatkan air sungai untuk sumber air minum kita. perlahan tapu pasti kita terlibat kejahatan meracuni sumber air minum generasi masa depan. Berikut 4 Tips menghidupkan kembali sungai kita.
|
1. Terus Berteriak Wakili Suara Sungai Tercemar. Aksi di Depan Kementerian PU di Jakarta menuntut perbaikan pengelolaan sungai Brantas (29/September/2014). Pengelolaan air setengah hati. Kewenangan antar instanti masih menjadi momok perbaikan kualitas air sungai, kesenjangan pusat dan daerah, minimnya sumberdaya manusia dan minimnya komitmen pemerintah dalam pengendalian pencemaran akan menjadikan kualitas air sungai di Indonesia makin memburuk, penegakan hukum atas pelaku pencemaran lingkungan jauh api dari panggang, bahkan aparat penegak hukum ikut terlibat dalam upaya perusakan lingkungan hidup. |
|
2. Partisipasi Milenial. Semua warga negara harus terlibat menjaga kualitas air sungai, melalui komunitas dengan menggunakan media sosial generasi milenial dan generasi Z harusnya bisa berperan mengendalikan perilaku destruktif terhadap sumber-sumber air, dengan media sosial seharusnya kita bisa mengedukasi, menghimbau dan aktif melaporkan fakta kerusakan sungai, atau bisa juga dengan mengurangi pola konsumtif kita, karena industri manufaktur yang memproduksi produk yang kita konsumsi menjadi pelaku pencemaran di Sungai. |
|
3. Bermain Dengan Sungai dan Dengarkan suara hatinya. "Mengasah kepekaan sosial dengan melakukan interaksi dengan sungai, selama ini kita hanya mengenal sungai lewat medsos atau cerita orang, setelah masa Pandem Covid19 berakhir luangkan waktu untuk merasakan percikan air sungai, cium aroma airnya, pandanglah warna airnya dan berdiskusilah dengan sungai. Tanyakan apa yang telah ia rasakan dan apa yang sungai butuhkan agar terus bisa menjalankan fungsinya menjadi rumah bagi ikan-ikan dan "mungkin' ia masih berkenan untuk mengairi sawah dan menjadi bahan baku air minum kita. |
|
4. Kenali Penyakit Sungai. Rusaknya sungai, menurunnya kualitas air sungai karena aktivitas destruktif manusia dengan membuang limbah industri , membuang limbah rumah tangga, menggelontorkan racun pembunung serangga ke dalam sungai tanpa diolah. Racun yang kita tebar melalui air limbah melebihi kemampuan sungai untuk mengolahnya, padahal jumlah industri dan penduduk yang membuang limbah ke sungai makin hari makin bertambah. Kenali dan catat sumber-sumber pencemaran di sungai kita, himbau mereka agar mengurangi derita sungai, ingatkan pemerintah agar mau menjaga sungai dari serangan limbah industri yang dibuang tanpa diolah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar