Jumat, 14 November 2025

SURABAYA RAINWATER CONTAMINATED WITH MICROPLASTICS, ECOTON Urges Residents Not to Open Their Mouths When It Rains

An Ecoton Reseacher points to fiber-typr microplastics found in
Surabaya's rainwater. The analysis was conducted at the Ecoton Microplastic
Laboratory on Friday (14/November/2025)

Findings on microplastics in the air across 18 cities in Indonesia place Surabaya in 6th position, with contamination levels reaching 12 particles per 90 cm² per 2 hours. Continuing the research on airborne microplastics, the East Java Gen Z Network Against Single-Use Plastics (Jejak), the GrowGreen community, River Warrior, and the Ecological and Wetlands Conservation Study Institute (Ecoton) conducted a study on microplastic contamination in rainwater.

The research was carried out from 11–14 November 2025 at five locations. “All sampling locations were contaminated with microplastics. This condition is alarming and will become a serious threat to public health. Therefore, we urge residents not to open their mouths or swallow rainwater, as doing so will increase microplastic contamination in the body,” said Sofi Azilan Aini. Ecoton researcher further explained that microplastic pollution must serve as a warning for Surabaya residents to stop open burning of waste, avoid dumping trash into rivers, and reduce excessive consumption of single-use plastics.

AIR HUJAN KOTA SURABAYA TERCAMPUR MIKROPLATIK, PAKIS TERTINGGI

Grafik kelimpahan mikroplastik pada 7 lokasi di Kota Surabaya

 Temuan Mikroplastik di Udara 18 Kota di Indonesia menempatkan Surabaya dalam peringkat 6 dengan kontaminasi 12 partikel/90 cm2/2jam. Melanjutkan riset mikroplastik di Udara maka Jaringan Gen Z Jatim Tolak Plastik Sekali Pakai (Jejak), Komunitas Growgreen, River Warrior dan Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) melakukan penelitian kontaminasi mikroplastik di dalam air Hujan. Penelitian yang dilakukan pada 11-14 Nopember 2025 di 7 lokasi. “Semua lokasi penelitian tercemar mikroplastik kondisi ini mengkhawatirkan dan akan jadi ancaman serius bagi kesehatan warga maka kami menghimbau agar warga tidak mangap atau menelan air hujan karena masuknya air hujan akan meningkatkan kontaminasi mikroplastik dalam tubuh” Ujar Shofiyah, lebih lanjut peneliti GrowGreen Mahasiswa Unesa Surabaya ini menjelaskan bahwa pencemaran mikroplastik harus menjadi warning bagi warga kota Surabaya untuk tidak membakar sampah terbuka, membuang sampah ke sungai dan konsumsi plastik sekali pakai berlebihan.

Minggu, 09 November 2025

AIR HUJAN KOTA MALANG TERCEMAR MIKROPLASTIK, ECOTON REKOMENDASIKAN UJI BERKALA MIKROPLASTIK UDARA

Gambar 1. Sebaran Mikroplastik pada Air Hujan Malang Raya (sumber :ecoton 2025)

Malang (9/11) - Tim peneliti Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) menemukan sebaran mikroplastik pada air hujan di wilayah Malang Raya. Hasil analisis sampel air hujan yang dikumpulkan pada 7-9 November 2025 menunjukkan pada 5 lokasi pengambilan sampel di Sudimoro Kota Malang, Gadang Kota Malang, Merjosari Kota Malang, Singosari Kabupaten Malang, Blimbing Kota Malang positif terkontaminasi mikroplastik. Konsentrasi tertinggi ditemukan di Blimbing Kota Malang sebesar 98 partikel per liter,

Sabtu, 08 November 2025

Bendungan Karangkates Jadi Tandon Sampah Plastik Kota Malang, Komunitas Brantas Mbois Surati Jasa Tirta Malang

aktivis Jejak Melakukan penelusuran sampah plastik di Bendungan Sutami
di Dusun Kecopokan Senggreng, Sumberpucung Malang

Saat musim hujan turun maka debit air Sungai Brantas meningkat, warna air sungaipun berubah menjadi Coklat keruh, saat hujan turun pada Kamis 6/11/2025 Maka air Sungai Brantas berkecepatan tinggi menyapu dan menggerus dasar sungai Brantas yang terisi sampah plastik. Buruknya system pelayanan sampah di Kota Malang dan kebiasaan pengolahan sampah yang buruk warga Kota Malang menjadikan aliran sungai brantas berubah menjadi tempat sampah.
  Pemukiman padat penduduk di Muharto salah satu contoh perilaku masyarakat yang menjadikan sungai sebagai tempat sampat.

Jumat, 07 November 2025

ECOTON BUKA LAYANAN UJI MIKROPLASTIK AIR HUJAN KOTA MALANG


Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah membanjiri Kota Malang dengan "informasi" Mikroplastik. Diawali dengan kegiatan Talk Show di Fakultas Hukum Universitas Widyagama, Team Mikroplastik Hunter melakukan uji mikroplastik dalam 12 sumber air di Malang raya dan hasilnya 11 sumber air mengandung Mikroplastik. Melanjutan sosialisasi mikroplastik, Ecoton berpartisipasi dalam Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025 yang digelar di Malang Creative Center (MCC), Kota Malang. Kegiatan ini menjadi bagian dari Festival Mbois ke-10, hajatan besar bagi pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang yang berlangsung hingga 9 November 2025. Dalam acara ICCF 2025 Ecoton juga membuka layanan Uji mikroplastik di Malang Raya. 
"Kami mengundang warga Malang utk melakukan uji mikroplastik dalam air hujan" ujar Rafika Aprilianti, Lebih lanjut Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton ini mengundang sukarelawan di Malang raya untuk ikut dalam upaya pengumpulan data kadar mikroplastik dalam air hujan melalui kegiatan citizen science, yaitu kegiatan riset pengumpulan data untuk kontribusi dalam ilmu pengetahuan dengan melibatkan masyarakat umum dengan metode yang mudah dan hasil yang bisa dipertanggunjawabkan secara ilmiah dan bisa dijadikan pertimbangan mitigasi krisis mikroplastik

ECOTON buka Pameran edukasi mikroplastik ajak masyarakat jadi peneliti lewat citizen science dan pengumpulan air hujan di Festival Mbois ke-10, ICCF 2025 Malang

Pengunjung Stand Ecoton mengamati Mikroplastik dalam air
Kamis (6/11/2025)

Malang, 7 November 2025 — ECOTON di Dukung UNESCO membuka Pameran Edukasi Mikroplastik dan Pengurangan Plastik Sekali Pakai dalam rangka Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025 yang digelar di Malang Creative Center (MCC), Kota Malang. Kegiatan ini menjadi bagian dari Festival Mbois ke-10, hajatan besar bagi pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang yang berlangsung 6 hingga 9 November 2025. Sejak pukul 09.00 WIB, seluruh lantai Gedung MCC dipenuhi berbagai kegiatan, mulai dari pameran seni, latihan modelling, pemutaran film lokal, pameran edukasi lingkungan, hingga talkshow ekonomi kreatif. Acara pembukaan dihadiri oleh CEO BNI Soesetyo Priharjanto dan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang Eko Sri Yuliadi, yang mewakili Wali Kota Malang Wahyu Hidayat.

Kamis, 06 November 2025

AKSI DEPAN BALAI KOTA BRANTAS MBOIS AJAK WARGA MALANG TOBAT STOP NYAMPAH DI SUNGAI

Diatas Bak Suzuki Megacarry 2011, Aktivis Brantas Mbois, Teriakkan
Pertobatan Malang Raya untuk tidak membuang sampah ke Kali Brantas
Aksi di Depan bali Kota Malang digelar Kamis (6/11/2025)

Malang, Kamis (6/11) 6 orang aktivis Brantas Mbois dan Ecoton melakukan aksi didepan Balai Kota Malang. " Kali Brantas sumber kehidupan Bukan Tempat Sampah, jangan buang sampah Plastik Ke Kali Brantas" teriak Dialan Sono dengan mengangkat poster bertuliskan Menuntut Hak-Hak Sungai Brantas, lebih lanjut koordinator aksi ini menjelaskan bahwa musim hujan yang mengguyur Kota Malang minggu ini menampakkan 5 fakta :

Senin, 03 November 2025

AREK GRESIK JADI FINALIS KIDSRIGHTS PENGHARGAAN PERDAMAIAN ANAK INTERNASIONAL 2025


“International Children’s Peace Prize merupakan bukti atas keberanian, tekad, dan visi para penggerak muda yang membentuk dunia yang lebih adil dan setara. Tahun ini, para finalis — Nina, Bana, dan Divyansh — telah menghadapi tantangan luar biasa, memperjuangkan keadilan lingkungan, anak-anak terdampak perang, dan aksi iklim. Karya mereka mencerminkan semangat sejati dari International Children’s Peace Prize dan menginspirasi kita semua untuk bergabung dalam perjuangan menegakkan hak-hak anak.” Ujar
Marc Dullaert, Pendiri dan Ketua KidsRights

Aeshnina (Nina) Azzahra Aqilani (17 tahun, Indonesia)Arek Wringinanom Kabupaten Gresik Masuk dalam Tiga anak muda luar biasa bersaing untuk meraih International Children’s Peace Prize 2025, penghargaan anak muda paling bergengsi di dunia dua lainnya adalah Bana Alabed (15 tahun, Suriah/Turki) dan Divyansh Agrawal (16 tahun, Amerika Serikat)

AREK GRESIK JADI FINALIS KIDSRIGHTS PENGHARGAAN PERDAMAIAN ANAK INTERNASIONAL 2025


“International Children’s Peace Prize merupakan bukti atas keberanian, tekad, dan visi para penggerak muda yang membentuk dunia yang lebih adil dan setara. Tahun ini, para finalis — Nina, Bana, dan Divyansh — telah menghadapi tantangan luar biasa, memperjuangkan keadilan lingkungan, anak-anak terdampak perang, dan aksi iklim. Karya mereka mencerminkan semangat sejati dari International Children’s Peace Prize dan menginspirasi kita semua untuk bergabung dalam perjuangan menegakkan hak-hak anak.” Ujar
Marc Dullaert, Pendiri dan Ketua KidsRights

Tiga anak muda luar biasa bersaing untuk meraih International Children’s Peace Prize 2025, penghargaan anak muda paling bergengsi di dunia: Bana Alabed (15 tahun, Suriah/Turki), Aeshnina (Nina) Azzahra Aqilani (17 tahun, Indonesia) dan Divyansh Agrawal (16 tahun, Amerika Serikat).

KIDSRIGHTS ANNOUNCES FINALISTS FOR THE INTERNATIONAL CHILDREN’S PEACE PRIZE 2025


Three extraordinary youngsters are in the running for the International Children’s Peace Prize 2025, the most important youth prize in the world : 
Bana Alabed (aged 15, Syria/Turkey),  Aeshnina (Nina) Azzahra Aqilani (aged 17, Indonesia), Divyansh Agrawal (aged 16, USA).

  • In the prize’s 21st year, these young candidates have been recognized for their groundbreaking commitments to children’s rights, including advocacy for war-affected children, tackling plastic colonialism, and driving climate action.
  • This year the award ceremony will be held in Stockholm. The  winner will be announced  in the hometown of the Nobelprize,  at Stockholm’s iconic City Hall, on Wednesday, 19th November 2025. Co-host in 2025 is Global Child Forum, founded by the Swedish Royal family.

Minggu, 26 Oktober 2025

Kompas Editorial : Microplastic Pollution Around Us

The air in 18 regencies and cities in Indonesia is contaminated with microplastics. This pollution, which can fall with rainwater, is a warning to residents.

Source :   Microplastic Pollution Around Us A plastic waste tap installation is displayed during the "Single-Use Plastic Fast" campaign in front of the Grahadi State Building in Surabaya, East Java, on Tuesday (February 25, 2025). Ecoton's action was motivated by the serious impact of the flood of single-use plastic waste. Microplastics produced from unrecycled waste are harmful to health. They are encouraging manufacturers to provide products with refillable or reusable systems 

The Institute for Ecology and Wetland Conservation Studies (Ecoton) and the Society  of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) studied airborne microplastic contamination in 18 cities and regencies across Indonesia from May to July 2025. The five cities with the highest levels of microplastic contamination were Central Jakarta, South Jakarta, Bandung, Semarang, and Kupang, respectively. The 12 other cities also studied included Denpasar, Jambi, Surabaya, Palembang, Pontianak, North Aceh, Sumbawa, Palu, Sidoarjo, Gianyar, Surakarta, Bulukumba, and Malang ( Kompas , 10/24/2025).

Jumat, 24 Oktober 2025

Mari Luz Canaquiri Warrior & Defender of the Amazon River

Source : Goldman Environmental Prize

A River with Rights: How the Kukama Women of the Peruvian Amazon Inspire the World and Indonesia The story of Mari Luz Canaquiri can be followed in the following documentarystory of River Warrior

By: Abu Salam

“To fight for our rivers and territories is to fight for our own lives.
— Mari Luz Canaquiri

In April 2025, the world celebrated Mari Luz Canaquiri, an Indigenous Kukama leader from the Peruvian Amazon, who received the Goldman Environmental Prize—the world’s most prestigious award for grassroots environmental defenders. Her achievement marks a triumph for Indigenous women, for the Rights of Nature movement, and for the global struggle to protect rivers from extractivism and ecological collapse.

PEREMPUAN ADAT BERJUANG MEMBELA SUNGAI

foto : Goldman Environmental Prize
 Mari Luz Canaquiri Pejuang & Pembela Sungai Amazon - Sungai yang Memiliki Hak: Perjuangan Perempuan Kukama dari Amazon Peru Menginspirasi Dunia dan Indonesia, kisahnya dapat diikuti dalam :Dokumenter Mari Luz Canaquiri Murayari

 Oleh: Abu Salam

“Berjuang untuk sungai dan wilayah kami berarti berjuang untuk hidup kami sendiri.”
Mari Luz Canaquiri

Pada April 2025, dunia menyorot sosok Mari Luz Canaquiri, pemimpin adat Kukama dari wilayah Amazon Peru, yang menerima Goldman Environmental Prize—penghargaan paling bergengsi di dunia bagi pembela lingkungan akar rumput. Capaian ini menandai kemenangan bagi perempuan adat, hak-hak alam, dan gerakan global yang memperjuangkan perlindungan sungai dari ekstraktivisme dan krisis ekologis.

BUDAYA BAKAR SAMPAH PLASTIK MENUAI HUJAN MIKROPLASTIK


 "Ketidakpedulian dan pembiaran pembakaran sampah plastik di Indonesia jadi  budaya bangsa dan berdampak pada kerugian berkelanjutan berupa hujan Mikroplastik" 

,Temuan air Hujan Tercemar Mikroplastik dan kontaminasi mikroplastik udara 18 Kota di Indonesia semakin membuka mata bahaya aktifitas membakar sampah plastik, Menurut Peneliti mikroplastik Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) dan Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (SIEJ) Mei-Juli 2025 menunjukkan bahwa kontribusi kontaminasi mikroplastik di udara penyumbang terbesarnya berasal dari aktivitas pembakaran sampah.

Kategori Sumber Aktivitas

Presentase

Pembakaran sampah plastik

55.0%

Rumah tangga & kemasan plastik

22.0%

Laundry & tekstil domestik

27.7%

Industri & konstruksi

16.6%

Transportasi (ban, aspal, rel)

33.3%

Aktivitas pariwisata

11.1%

Perikanan & pesisir

5.6%

Pertanian

5.6%

Tabel diatas menunjukkan bahwa sector pembakaran sampah menjadi penyumbang terbesar keberadaan mikroplastik diudara.  “55% sumber mikroplastik di Udara berasal dari kegiatan Pembakaran sampah plastik, sedangkan sector transportas menyumbang 33% disusul kegiatan laundry dan tumpukan sampah kemasan yang tak terkelola” ungkap Rafika Aprilianti, lebih lanjut Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton ini menjelaskan bahwa sumber aktifitas manusia menghasilkan jenis polimer plastik yang berbeda-beda.

Kamis, 23 Oktober 2025

Aliansi Zero Waste Sukses Luncurkan Modul Sekolah Ekologis di kota Solo


Surakarta, 23 Oktober 2025 - Anggota Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) yakni Yayasan Gita Pertiwi, PPLH Bali, Nol Sampah dan Ecoton menyelenggarakan Jambore Sekolah Ekologis 2025 pada 21-23 Oktober 2025.  Kegiatan yang didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Kemendikdasmen ini merupakan wadah pembelajaran bersama, inspirasi, sekaligus ruang kolaborasi bagi murid, guru, dan komunitas pendidikan. Dengan mengusung tema “Sekolah Ekologis: Belajar, Berkarya, Berkelanjutan”, jambore mengajak peserta untuk memperkuat komitmen dalam mewujudkan sekolah yang ramah lingkungan, sehat, dan berbudaya ekologis. “Empat lembaga dari anggota AZWI, tiga tahun yang lalu mulai menginisiasi sekolah ekologis. Apa itu sekolah ekologis? Sekolah ekologis adalah upaya bagi kami untuk mendorong daya kritis siswa, daya pikir kritis siswa lebih peduli pada kelestarian lingkungan.

PAPARAN MIKROPLASTIK UDARA JAKARTA TERTINGGI DI INDONESIA, SURABAYA PERINGKAT 8

Surabaya, Oktober 2025  Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ECOTON) bersama Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (SEIJ) pada Mei–Juli 2025 melakukan  penelitian kontaminasi mikroplastik di udara ambien di 18 kota/kabupaten di Indonesia. Hasilnya menunjukkan 5 kota dengan kontaminasi tertinggi adalah : Jakarta Pusat (37partikel /2jam/90cm), Jakarta Selatan (30), Bandung (16), Semarang (13) dan Kupang (13). Laporan Selengkapnya : Kontaminasi Mikroplastik 18 Kota

 










Grafik 1. Identifikasi mikroplastik pada Sampel udara di 18 Kota Indonesia Mei-Juli 2025. Kota tertinggi adalah Jakarta Pusat disusul Jakarta Selatan, Bandung, Semarang, Kupang, Denpasar, Jambi, Surabaya, Palembang, Pontianak, Aceh Utara, Sumbawa, Palu, Sidoarjo, Gianya, Solo, Bulukumba dan Malang. Grafik diatas menunjukkan bahwa kadar Fragmen 53,26% jenis Fiber 46,14% dan jenis film 0,6%

FOTO INVESTIGASI : MALAYSIA TEMPAT SAMPAH E-WASTE AMERIKA SERIKAT

 

Gambar samping : Telok Gong, Selangor Lokasi Proses sampah Elektronik yang Overload


Laporan tersebut mengejutkan badan pengawas lingkungan Basel Action Network (BAN) yang berbasis di Seattle, AS, pada Rabu (22/10/2025). Investigasi selama dua tahun menemukan setidaknya 10 perusahaan AS mengekspor barang elektronik bekas ke Asia dan Timur Tengah. Mereka menyebutnya sebagai ”The New of American e-Waste Export to Asia”. ”Perusahaan-perusahaan ini menampilkan diri sebagai pendaur ulang yang bertanggung jawab yang membantu menyelesaikan krisis limbah elektronik,” kata Jim Puckett, Pendiri BAN, dalam keterangan yang menyertai laporan.

Jutaan ton barang elektronik bekas dari Amerika Serikat dikirim ke negara-negara berkembang yang belum siap menangani limbah berbahaya dengan aman. Sebagian besar sampah elektronik tersebut dikirim ke Malaysia, disusul Indonesia, Thailand, Filipina, selain Uni Arab Emirat.
Detail Peristiwa Bisa dilihat pada :
📑 Press Release - Press Release
📕 Full Report -Brokers of Shame 

Minggu, 19 Oktober 2025

BRANTAS MBOIS MALANG: BRANTAS BUKAN TEMPAT SAMPAH KER!

 

"Masyarakat Polean, Jembatan Muharto dan Kebalen Wetan Kota Malang anggap Sungai Jadi Tempat Sampah, Kami Minta Menteri PU dan KLH tertibkan bangunan liar bantaran Brantas yang jadi sumber Sampah dan Limbah domestik" Ungkap Afrianto Rahmawan, lebih lanjut Founder Brantas Mbois Malang ini menjelaskan bahwa  Komunitas Brantas Mbois bersama relawan Jaringan Gen Z Jawa Timur Tolak Plastik sekali pakai (JEJAK) melakukan Susur sungai Brantas Kota Malang untuk melakukan inventarisasi pelanggaran dan kerusakan Sungai Brantas Kota Malang.

Selasa, 14 Oktober 2025

ECOTON : WAHAYE BESUK SUNGAI BRANTAS

Senin (14/10/2025)Aktivis ecoton Menenteng Poster Wayahe Besuk Sungai Brantas
dengan menaiki 2 perahu karet di kali Brantas Hilir (Kali Surabaya)

Surabaya (14/10/2025)  8 orang aktivis Ecoton menenteng Poster menggunakan 2 perahu karet diSungai Brantas Hilir wilayah Gunungsari mengajak masyarakat untuk berbuat adil pada sungai Brantas. "Poster Bertuliskan Wayahe Besuk Sungai Brantas, mengajak masyarakat Jawa Timur mengunjungi Sungai Brantas yang sedang sakit akibat pencemaran dan perilaku eksploitasi manusia" Ungkap Alaika Rahmatullah. Aksi dilakukan di Pintu air Gunursari. Kondisi sungai Brantas saat ini sedang sakit disebabkan tingginya beban pencemaran Yang menyebabkan turunya kualitas air sungai. Kontaminasi Phospat, Nitrit, Logam Berat dan Mikroplastik menempatkan Kali Brantas menjadi sungai paling tercemar di Indonesia bersama Citarum, Ciliwung dan Bengawan Solo. Dampaknya sering terjadi ikan mati massal dan beban pengolahan Perusahaan Daerah Air minum.

Tormented by Human Cruelty Toward the Brantas River, ECOTON Demands State Recognition of the Rights of the Brantas River


"The Brantas River as a Living Entity with Soul and Equal Dignity to All Other Beings"

Surabaya, Indonesia — [October, 14, 2025]
The Indonesian environmental NGO ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation) is urging the government to formally recognize the Rights of the Brantas River, declaring it as a living entity that possesses a soul, rights, and inherent dignity equal to all other beings.

According to Alaika Rahmatullah, ECOTON’s Campaign Coordinator and alumnus of Nurul Jadid Islamic Boarding School in Situbondo, the idea of granting rights to the Brantas River arises from a growing ecological awareness that the river is a living being and an ecological legal subject with inherent and inalienable rights.

Tersiksa Lihat Perilaku Dzolim Manusia Pada Sungai Brantas, Ecoton Menuntut Pengakuan Hak-Hak Sungai Brantas

 

Sampah Plastik Menutupi Dasar Sungai Brantas di Sengguruh 
Kabupaten Malang.

"Hak-Hak Sungai Brantas Sebagai Entitas Hidup berJiwa dan Martabat Setara Makhluk Lain"

 Kerusakan sungai Brantas 10 tahun terakhir makin mengkhawatirkan, Pemerintah terbukti abai membiarkan sungai Brantas tercemar dan rusak, Sungai Brantas harus dipulihkan sumber kehidupan bagi warga Jawa Timur ini harus mendapatkan keadilan, Maka perlu pengakuan negara atas hak-hak sungai Brantas, mengakui Sungai Brantas Sebagai makhluk hidup” Ungkap Alaika Rahmatullah, lebih Lanjut Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Situbondo ini menjelaskan bahwa Sungai Brantas bukan sekadar sumber air atau sarana ekonomi, melainkan entitas hidup yang memiliki jiwa, hak, dan martabat yang setara dengan makhluk lainnya.

Minggu, 12 Oktober 2025

Supreme Court Rejects the Judicial Review of the Public Works Minister and East Java Governor — Ecoton Demands Both Officials Apologize to the People of East Java

Illegal Buildings and Industries are destroying the Brantas Riverbank due the
negligence by the publick work ministre and the east java gorvernor.

“Industries Along the Brantas River Will Find It Difficult to Discharge Untreated Waste After the Governor’s Judicial Review Was Rejected”

“Industries along the Brantas River will find it difficult to discharge untreated wastewater following the rejection of the Governor’s Judicial Review. Every industry is now legally required to install CCTV cameras directly pointed at their wastewater discharge outlets,” said Alaika Rahmatullah. The Ecoton Campaign Coordinator further explained that the Supreme Court Decision on Judicial Review No. 821 PK/Pdt/2025, issued on Thursday, August 21, 2025, which rejected the petition from the Minister of Public Works and the Governor of East Java, means that Ecoton’s demands must now be fulfilled — one of which is the installation of CCTV cameras at all industrial liquid waste outlets along the Brantas River.

Celebrate the Victory of the Brantas Mass Fish Kill Lawsuit: Ecoton Team Swims in the Brantas River


Carrying posters that read “Ayo Rek Besuk Sungai Brantas” (“Come on, Let’s Visit the Brantas River”) and “Brantas Seger Waras” (“Brantas, Stay Fresh and Healthy”), Alaika Rahmatullah and Manuel Togi Marsahata Sidabutar began the Ngintir Kali Brantas action on Saturday (October 12) in the Surabaya River.

Following the Supreme Court’s decision on the Judicial Review No. 821 PK/Pdt/2025, issued on Thursday, August 21, 2025, which rejected the petition filed by the Minister of Public Works and the Governor of East Java against Ecoton’s lawsuit on the mass fish deaths in the Brantas River, Ecoton’s 10 demands must now be fulfilled. Among these are the installation of CCTV cameras on every industrial wastewater outlet along the Brantas River and an official apology from the Governor to more than 40 million East Java residents for negligence in managing the Brantas ecosystem.

GUGATAN IKAN MUNGGUT MENANG, ECOTON LUNCURKAN BESUK SUNGAI BRANTAS

Alaika Mengacungkan Poster Ajakan Besuk Sungai saat ngintir sungai
Minggu (12/10/2025) di Kali Brantas Hilir Desa Penambangan, Sidoarjo

Sambil membawa poster bertuliskan Ayo Rek Besuk sungai Brantas dan Brantas Seger Waras, Alaika Rahmatullah dan Manuel Togi Marsahata Sidabutar memulai aksi ngintir Kali Brantas (12/10) di Kali Surabaya. "Saat ini Sungai Brantas Sedang sakit Parah, semua warga Jatim Harus membesuk, menghibur dan ikut mengobati Brantas dengan mengurangi beban polusi, mengurangi buang popok ke sungai, mengurangi limbah cair beracun yang dibuang ke Brantas" Ungkap Alaika Rahmatullah

Jumat, 10 Oktober 2025

Menunggu Gubernur Meminta Maaf atas Kelalaian Mengurus Sungai Brantas

 

Buangan PT Indonesia Royal Paper, di Desa
Daditunggal, Ploso Jombang membuang
Limbah Cair pekat berbau ke Kali Brantas.

“PK Gubernur dan Menteri PU Di Tolak MA, Outlet Harus Segera Di Pasangi CCTV dan Meminta maaf pada penduduk Jawa Timur karena Abai ngurus Kali Brantas”

 Industri di Sepanjang Sungai Brantas akan kesulitan membuang limbah tanpa diolah, pasca ditolaknya PK Gubernur Setiap industri wajib hukumnya memasang CCTV yang langsung nyorot ke oulet buangan limbah” ungkap Alaika Rahmatulla, lebih lanjut Koordinator Kampanye Ecoton ini menjelaskan dengan Putusan Peninjauan Kembali, Kamis 21/Agustus/2025 Nomor : 821 PK/Pdt/2025, menyatakan menolak permohonan Peninjauan Kembali Menteri Pekerjaan Umum dan Gubernur Jawa Timur, maka Tututan Ecoton harus segera di Kabulkan, salah satunya memasang CCTV pada outlet Pembuangan limbah cair di sepanjang Kali Brantas.

Selasa, 07 Oktober 2025

EMPENG TEBARKAN KONTAMINASI BPA PADA BAYI DI EROPA


Release dari Arnika yang Berpusat di Praha, Republik Czechya Ancaman BPA pada Bayi Uni Eropa  
7 Oktober 2025, Dalam kampanye pengujian kolaboratif baru-baru ini, organisasi konsumen dari Ceko, Slovenia, dan Hongaria mengungkap masalah keamanan signifikan pada empeng bayi, termasuk keberadaan bisphenol berbahaya. Temuan ini menegaskan kebutuhan mendesak akan regulasi kimia yang lebih ketat di seluruh Uni Eropa dan transparansi yang lebih besar dalam manufaktur produk konsumen.

Rabu, 01 Oktober 2025

MAGER YUK! Make Mangrove Green Again Wonorejo

Aeshnina Azzahara Koordinator River Warrior mengamati Sampah
Plastik yang memenuhi lantai mangrove Wonorejo (3/9/2025)

Komunitas River Warrior yang di Gawangi Aeshnina Azzahra Aqilani mengajak dua puluh Mahasiswa dan relawan komunitas Surabaya membersihkan akar-akar mangrove dari sampah plastik.

" mangrove wonorejo surabaya sangat penting bagi Kota Surabaya karena melindungi kota daei tsunami dan memfilter agar air tercemar dari dua sungai (kali wonokromo dan Kali Wonorejo) tidak mencemari pantai timur Surabaya" ungkap Aeshnina, lebih lanjut Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga Surabaya menjelaskan bahwa hutan mangrove di pantai timur surabaya terancam keletariannya karena membludaknya sampah jenis plastik dimuara kali wonokromo dan kali Wonorejo. " sampah plastik dari sungai menjerat dan mencekik akar-akar mangrove yang menyebabkan kematian beberapa pohon mangrove di Wonorejo" ungkap Alaika Rahmatullah, lebih lanjut ketua komunitas ronda Sungai ini menjelaskan bahwa dibutuhkan upaya untuk membersihkan sampah plastik.dalam.kawasan mangrove wonorejo.

Selasa, 30 September 2025

200 Orang Muda Jatim Deklarasikan Muda Wani Gerak JAYCA

 

Peserta JAYCA mendeklarasikan Muda Wani Gerak di Marvell City Mall
Surabaya (27/9/2025)

Surabaya (27/7/2025) Sekitar 200 anak muda, dari berbagai kota dan kabupaten Jawa Timur, mendeklarasikan aksi “Muda Wani Gerak!” dalam agenda peluncuran Jatim Young Changemaker Academy (JAYCA) di Marvell City Mall, Surabaya, Sabtu, 27 September 2025. Menurut Ketua Panitia Peluncuran JAYCA, Bambang Kuncoro Yekti, Jatim Young Changemaker Academy merupakan jembatan antara generasi muda dengan para pelaku sociopreneur guna mendorong gerakan inisiatif kebaikan di kalangan anak muda Jawa Timur. “Dengan mengusung aksi Muda Wani Gerak, JAYCA bertujuan untuk menanamkan lima prinsip aksi berbagi kebaikan orang muda, yakni melalui empati, memperkuat solidaritas,  mendorong inisiatif aksi, membangun kolaborasi, serta menumbuhkan gerakan berbagi kebaikan yang berkelanjutan,” kata Bambang dalam peluncuran JAYCA.


Senin, 29 September 2025

Seni instalasi dalam Kegiatan world Clean Up day Ajak Arek Surabaya waspada Ancaman Mikroplastik


Sabtu 20 September 2025 di sisi Surabaya Jembatan Surabaya Kelurahan Tambak Wedi dilaksanakan kegiatan Bersih-bersih dalam rangka World Clean Up Day 2025. Mikroplastik adalah serpihan atau remah-remah plastik berukuran lebih kecil dari 5 mm hingga 1/1000 mm. "Orang Indonesia masuk kategori penduduk dunia yang paling banyak mengkonsumsi mikroplastik sebesar 15 gram/bulan atau setara kartu ATM, mikroplastik dalam tubuh akan mengendap di organ vital seperti otak, paru, jantung, ginjal bahkan temuan ecoton Agustus 2025 ada mikroplastik dalam ketuban dan plasenta" ungkap Amirudin Muttaqin, lebih lanjut koordinator pengendalian sampah plastik ke Laut ecoton menjelaskan bahwa mikroplastik dalam tubuh manusia berasal dari konsumsi makanan dan minuman yang dibungkus plastik seperti air minum dalam kemasan plastik, minuman dan makanan dalam sachet, penggunaan styrofoam, popok sekali pakai, gelas plastik dan  wadah makanan panas dalam plastik bening. "45% jenis plastik dalam organ manusia berjenis polimer polyethilen atau PET yang banyak digunakan dalam plastik botol air kemasan dan styrofoam" ungkap Amiruddin Alumni Teknik Lingkungan UPN Jawa Timur.

Minggu, 28 September 2025

MEWASPADAI ANCAMAN MIKROPLASTIK DI BONDOWOSO, KOMUNITAS DORONG KOLABORASI

Relawan Sarka Space Membentang Poster Protes untuk membebaskan
Sungai Selokambang dari ancaman Mikroplastik (Minggu. 28/9/2025)

 Kajian yang dilakukan Ecoton Bersama dengan Sarka Space menunjukkan bahwa udara dan air sungai Selokambang kota Bondowoso telah terkontaminasi Mikroplastik. “Kajian kualitas udara dan kualitas air menunjukkan bahwa udara kota Bondowoso di Jalan HOS Cokroaminoto, Kademangan Kulon ditemukan mikroplastik sebanyak 7 partikel dalam dua jam, sedangkan kadar mikroplastik di Air Sungai Balekambang sebanyak 28 partikel  per 10 liter” Ungkap Rafika Aprilianti,lebih lanjut Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton menjelaskan bahwa jenis mikroplastik di air terbanyak adalah jenis filament (16 partikel), fiber (10 partikel) dan Fragmen (2 partikel). “Kami melakukan uji mikroplastik udara didua lokasi di HOS Cokroaminoto dan di depan SMAN 1 Tenggarang dan menemukan 10 partikel yang terdiri dari fiber 2 partikel, film 5 partikel dan fragmen 3 partikel” ungkap Rafika Aprilianti.

Kresek dan saset Kopi Jadi Jawara Pencemar Sungai Selokambang Bondowoso

 
Aries Agung Sungkowo, Kepala DLH Bondowoso
Melakukan aksi bersih-bersih sungai Selokambang
diinisiasi Sarka Space, Minggu (28/9/2025)

Kabupaten Bondowoso Mengalami Krisis Pengelolaan sampah, karena 1,5 Ha TPA Paguan sudah Overload tindak mampu menampung sampah yang dihasilkan Penduduk Bondowoso. Mengatasi Krisis ini Pemkab Bondowoso Mendorong Pemilihan sampah mandiri dari Rumah, upaya ini didukung oleh komunitas Lingkungan di Bondowoso"Sarka Space Bondowoso Mengajak Masyarakat Melakukan Aksi Pemilahan Sampah dari rumah, Sebuah Aksi Kecil Dampak Besar" Ungkap Tiara Sukmawardani  

Sabtu, 16 Agustus 2025

Negosiasi Perjanjian Plastik Global Gagal Capai Kesepakatan Ambisius

Aktivis Ecoton melakukan aksi dalam rangkaian INC 5.2. Dengan membawa
replika 2 bayi terkontaminasi mikroplastik didepan Balai Kota Malang 
(Rabu 14/8) mendorong delegasi Indonesia mendorong Kebijakan Global 
yang ambisius 

Setelah sebelumnya tertunda satu hari, negosiasi lanjutan (INC-5.2) untuk Perjanjian Plastik Global di Jenewa berakhir pada 15 Agustus 2025 dan gagal mencapai kesepakatan. Sesi final berlangsung di bawah ketidakpastian, tanpa kejelasan langkah, jadwal, maupun agenda pertemuan berikutnya. Pleno baru diumumkan 40 menit sebelum dimulai pada pukul 5:30 pagi, dan hanya beberapa jam setelah draf terakhir dibagikan serta ditutup tanpa memberi kesempatan kepada seluruh kelompok masyarakat sipil untuk menyampaikan intervensi mereka.

Senin, 11 Agustus 2025

NINA DESAK MENTERI LH LINDUNGI GEN Z DARI POLUSI PLASTIK MELALUI GLOBAL PLASTIC TREATY

Nina Menenteng Poster Phase Out Plastic Production, saat membacakan
Surat Terbuka (Senin 11/8) di Museum Sampah Impor Wringinanom.
Surat terbuka dibuat respon kekecewaan Delri yang Tidak mendukung
Pengurangan Produksi plastik Global.

Sikap Delegasi Indonesia dalam INC 5.2 tidak mendukung Pengurangan Produksi Plastik mengundang kecewa dan Khawatir Gen Z. Aeshnina Azzahra aqilani Menuliskan surat terbuka Kepada kepala delegasi Indonesia dalam INC 5.2, untuk mempertimbangkan fakta kerusakan lingkungan dan kesehatan akibat mikroplastik.  " Konsumsi mikroplastik meningkatkan risiko kanker, gangguan pernapasan, penyakit usus, serta infertilitas pada pria dan wanita. Mikroplastik juga diketahui memicu peradangan—yang merupakan kondisi awal dari kanker—dan kemungkinan mengganggu kerja antibiotik" ujar Nina, lebih lanjut mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga Surabaya ini menyatakan tidak ada solusi lain selain mengurangi produksi plastik dan memonitoring keberadaan mikroplastik di alam. Sebelumnya Nina panggilan Aeshnina hadir dalam INC 4 di Ottawa dan INC 5 di Busan dan menyampaikan intervensi dalam forum pleno INC meminta UN membuat regulasi yang mengurangi produksi plastik dan melindungi Gen Z dan Gen Alpha dari polusi mikroplastik. 

Call for a Legally Binding Global Plastic Treaty to Reduce Plastic Production


OPEN LETTER

To: Dr. Hanif Faisol Nurofiq Minister of Environment of the Republic of Indonesia

Cc: Mr. Erik Teguh Primiantoro, Chair of the Indonesian Delegation of the Indonesian National Council for Plastics (DELRI) INC 5.2

August 5-14, 2025, more than 3,700 participants from 184 countries and 619 observer organizations attended the Intergovernmental Negotiating Committee (INC-5.2) at the United Nations in Geneva, Switzerland. INC 5.2 established an agreement to end plastic pollution, which impacts the planet, the economy, and human health.

Pemerintah Asia Tenggara Didesak untuk Mengutamakan Lingkungan dan Kesehatan dalam Negosiasi Perjanjian Plastik

Aksi Relawan Ecoton di Depan Konsulat Jendral Australia Di Surabaya (6/8)

 


Para negosiator mengorbankan kesehatan kita dan generasi mendatang demi jalan mudah menuju perjanjian yang lemah


11 Agustus 2025, Jenewa, Swiss – Negosiasi menuju perjanjian plastik global untuk mengakhiri polusi plastik minggu ini mencapai titik tanpa jalan kembali. Dengan hanya tersisa tiga hari, kami, organisasi masyarakat sipil di Asia Tenggara, mengapresiasi para pemimpin yang menunjukkan ambisi dan keberanian, serta mengingatkan yang lainnya tentang apa yang sedang dipertaruhkan – kesehatan rakyat Asia Tenggara dan lingkungan kita.

Selasa, 05 Agustus 2025

Ecoton : “Australian Plastic Waste Passes Microplastics to Our Babies”


Surabaya (August 6) - Amid intensive negotiations at the fifth session of the Intergovernmental Negotiating Committee (INC-5.2) for the Global Treaty on Plastics, underway in Geneva, Switzerland, until August 14, the world is working to develop an agreement to end plastic pollution to protect human health and the environment. However, ironically, Indonesia remains a target for plastic waste shipments from Australia. Ecoton held a demonstration urging Australia to stop sending waste to Indonesia in front of the ESA Sampoerna building (Australian Consulate General) in Surabaya. Ecoton's research reveals that Australian plastic waste sent to Indonesia poses a major threat to society and contributes to the burden of disease in Indonesia:

Sampah Plastik Australia Wariskan Mikroplastik Pada Bayi Kami

 


Surabaya (6/8) - Di tengah perundingan intensif sesi kelima Intergovernmental Negotiating Committee (INC-5.2) untuk Perjanjian Global tentang Plastik yang tengah berlangsung di Jenewa, Swiss hingga 14 Agustus, dunia sedang berupaya menyusun kesepakatan untuk mengakhiri polusi plastik demi melindungi kesehatan manusia dan lingkungan. Namun, ironisnya, Indonesia justru masih menjadi sasaran kiriman sampah plastik dari Australia. Ecoton menggelar aksi mendesak Australia untuk menghentikan pengiriman sampah ke Indonesia di depan gedung ESA Sampoerna (Konsulat Jenderal Australia) Surabaya. Penelitian Ecoton mengungkap sampah plastik Australia yang dikirim ke Indonesia menjadi ancaman besar bagi masyarakat dan menjadi beban penyakit di Indonesia:

Sabtu, 26 Juli 2025

Save the Mangroves from Plastic Waste – Demand corporate accountability

Aeshnina'Captain River Warrior (left) and Her  mother (Right) carefully
remove plastic Waster Strangling mangrove roots at Wonorejo Beach Surabaya,
on July 26, 2025. This Hands-on action highlights the urgent neet to protect
Indonesia's critical coastal ecosystems from Plastic Pollution


"Plastic waste has become deeply embedded—fused into the very flesh of the mangroves at Wonorejo Beach, Surabaya. It's extremely difficult to clean, nearly impossible to free the mangroves from this plastic plague," stated Aeshnina "Captain River Warrior", alongside her mother and over 30 volunteers from ECOTON, Public Health students from Malang State University, and Marine Fisheries students from Brawijaya University, Malang.  Mangrove Day Commemoration, July 26, 2025 ECOTON, the Marapaima (Student Volunteers for River and CommunityCare), River Warrior Indonesia, and No Waste Surabaya held a two-day action to free mangroves from plastic waste and clean up plastic-entangled trees along the Brantas River.

Populer