Minggu, 19 Oktober 2025

BRANTAS MBOIS MALANG: BRANTAS BUKAN TEMPAT SAMPAH KER!

 

"Masyarakat Polean, Jembatan Muharto dan Kebalen Wetan Kota Malang anggap Sungai Jadi Tempat Sampah, Kami Minta Menteri PU dan KLH tertibkan bangunan liar bantaran Brantas yang jadi sumber Sampah dan Limbah domestik" Ungkap Afrianto Rahmawan, lebih lanjut Founder Brantas Mbois Malang ini menjelaskan bahwa  Komunitas Brantas Mbois bersama relawan Jaringan Gen Z Jawa Timur Tolak Plastik sekali pakai (JEJAK) melakukan Susur sungai Brantas Kota Malang untuk melakukan inventarisasi pelanggaran dan kerusakan Sungai Brantas Kota Malang.


Brantas Mbois Malang dan JEJAK menemukan 8 Fakta:

1 . Warga bebas membuang sampah  Malang sebut sungai Brantas dalam tas kresel, sak melalui jembatan dan langsung dari jendela rumah dan pintu dapur

2. Buangan saluran air kakus, toilet, kegiatan rumah potong ayam langsung ke sungai

3. jenis sampah popok dan stryeofoam teratas kedua disusul tas kresek, sayuran dan kulit bawang

4. ditemukan banyak ceceran kotoran manusia ditepian sungai

5. anak-anak mandi disungai yang kotor

6. ditemukan mikroplastij jenis fiber, fragmen dan filamen. Jumlah terbanyak ditemukan di jembatan Muharto.

7. tidak ada pelayanan angkutan sampah

8. aroma air sungai anyir


Kota Malang jadi tempat sampah umum.


Dalam kegiatan susur sungai yang di lakukan komunitas Brantas mbois malang, Minggu,18/10/2025. Dalan penelitian mikroplastii di jembatan muharto team Brantas Mbois Menemukan mikroplastik jenis fiber (30 buah), filamen(9 buah), fragmen (2 buah) di sungai Brantas saat melakukan penelitian dalam susur Sungai di bawah jembatan Muharto kota Malang. Sampah yang menumpuk di sepanjang aliran sungai Brantas wilayah kelurahan kota lama kecamatan Kedung kandang kota Malang karna tidak adanya fasilitas maupun pelayanan pengelolaan sampah, sehingga semua rumah yang berada di pinggir sungai menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. Susur Sungai, yang diikuti 10 relawan komunitas Brantas mbois menemukan sebagain besar ⁷sampah yang di buang merupakan jenis sampah yang masih dalam kondisi tercampur antara jenis residu, daur ulang dan sisa makanan. Afrianto Rahmawan kordinator komunitas Brantas mbois yang ikut dalam ronda Sungai mengingatkan kepada walikota malang untuk melihat kelapangan kondisi sungainya yang ada di wilayah kota Malang yang sudah penuh sampah, bahkan Afrianto juga menawari untuk menemani dan menunjukkan jika pak walikota berkenan ikut susur sungai.  Afrianto manyampaikan, meskipun sungai Brantas bukan kewenangan walikota, setidaknya masyarakat yang ada dan tinggal di sekitar kali Brantas di kota malang di berikan sosialisasi dan fasilitas serta di libatkan dalam pengawasan sungai dan di himbau untuk tidak membuang sampah sembarangan ke Sungai. Sampah yang di buang masyarakat kota malang akan memberikan dampak kesehatan bagi masyarakat di 14 kota/kabupaten yang dilewati sungai Brantas dari mikroplastik yang berasal dari sampah plastik yang masuk ke sungai. Bahkan beberapa kota/kabupaten sangat tergantung terhadap kualitas air sungai Brantas untuk supplai PDAM dan konsumsi masyarakat. Afrianto berharap semua masyarakat di kota malang untuk ikut menjaga sungai Brantas dengan lebih bijak dan tidak buang sampah sembarangan, karena sungai juga memiliki hak sebagai ruang ekologis serta penunjang ekonomi masyarakat.


Rekomendasi Brantas Mbois

1. Pemerintah tertibkan bangunan liar bantaran

2. Desak kelurahan2/walikota Sediakan sarana pengangkutan sampah

3. Patroli sungai dan penegakan hukum

Kontak Person : Afrianto - 0821-4149-4449

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer