![]() |
Senin (14/10/2025)Aktivis ecoton Menenteng Poster Wayahe Besuk Sungai Brantas dengan menaiki 2 perahu karet di kali Brantas Hilir (Kali Surabaya) |
Surabaya (14/10/2025) 8 orang aktivis Ecoton menenteng Poster menggunakan 2 perahu karet diSungai Brantas Hilir wilayah Gunungsari mengajak masyarakat untuk berbuat adil pada sungai Brantas. "Poster Bertuliskan Wayahe Besuk Sungai Brantas, mengajak masyarakat Jawa Timur mengunjungi Sungai Brantas yang sedang sakit akibat pencemaran dan perilaku eksploitasi manusia" Ungkap Alaika Rahmatullah. Aksi dilakukan di Pintu air Gunursari. Kondisi sungai Brantas saat ini sedang sakit disebabkan tingginya beban pencemaran Yang menyebabkan turunya kualitas air sungai. Kontaminasi Phospat, Nitrit, Logam Berat dan Mikroplastik menempatkan Kali Brantas menjadi sungai paling tercemar di Indonesia bersama Citarum, Ciliwung dan Bengawan Solo. Dampaknya sering terjadi ikan mati massal dan beban pengolahan Perusahaan Daerah Air minum.
Ecoton Sebagai Penjaga Sungai Brantas
"Ecoton selama ini telah menjalankan fungsi menjaga ekosistem Kali Brantas, mereka konsisten melakukan advokasi agar Kali Brantas mampu mendukung kehidupan manusia yang memanfaatkan sebagai bahan baku air minum, irigasi, bahan baku industri, pengendali banjir dan budidaya perikanan" ungkap Mas Ilham Faqih, lebih lanjut Pendiri komunitas Aksi BiruMahasiswa managemen Sumberdaya Perairan Universitas Brawijaya Malang ini menyatakan bahwa Ecoton telah menjalankan 4 peran, yaitu : 1. Memantau kondisi sungai, 2. Mengajukan gugatan atas pencemaran yang terjadi pada sungai Brantas, 3. Mengadvokasi kebijakan perlindungan ekologis dan 4. Mengedukasi publik tentang nilai spiritual dan ekologis Sungai Brantas.
Ecoton, dalam rangka ulang tahun Jatim ke 80 menyerukan kepada Pemprop Jatim dan penduduk Jawa Timur untuk membesuk Sungai Brantas agar ekosistemnya Seger Waras. Keadilan Harus diberikan kepada Sungai Brantas, pemulihan berupa penegakan hukum pada pencemar, penertiban bangunan liar dan tempat sampah ilegal serta membebaskan sungai dari sampah plastik.
" Pertumbuhan Ekonomi Jawa timur diatas 5,23% membawa kesejahteraan masyarakat tapi jangan sampai mengorbankan ekosistem sungai Brantas, pertumbuhan ekonomi yang positif ini harus didukung dengan pemulihan kualitas Sungai Brantas" Ungkap Alaika Rahmatullah, lebih lanjut koordinator Kampanye Ecoton ini menjelaskan bahwa sungai brantas selain mendukung irigasi pengairan sawah di 16 kota/Kabupaten juga menjadi sumber air Minum PDAM di 6 Kota dan ribuan industri manufaktur yang telah lebih dari 80 tahun menjadi bahan baku produksi. " ironisnya banyak industri yang hidup dari sungai Brantas membuang racun pembunuh bagi Kali Brantas, puluhan pabrik kertas, pabrik Gula, industri penyedap makanan, tekstil, pabrik keramik dan banyak lagi industri kecil menggunakan air sungai Brantas menjadi bahan baku namun mereka berbuat tidak adil dengan membuang air limbah tanpa diolah" ungkap Alex panggilan akrab Alaika.
Melalui Program Besuk Sungai Brantas, ecoton ingin agar :
1. Penduduk Jawa Timur bergotong royong menjaga kualitas air brantas dengan tidak membuang sampah ke sungai, bagi industri wajib olah limbah sebelum dibuang ke sungai hingga memenuhi baku mutu, Ikut mengkonservasi kawasan hulu sebagai daerah tangkapan air hujan.
2. Pemerintah Peduli untuk memprioritaskan pemulihan kerusakan sungai Brantas dan Menata ulang pemanfaatan bantaran sungai dan memberikan ruang tangkapan air di tepi kanan dan kiri sungai
3. Dibutuhkan badan khusus pengelola sungai Brantas yang mengawasi kualitas dan kelestarian ekosistem sungai Brantas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar