Sabtu 20 September 2025 di sisi Surabaya Jembatan Surabaya Kelurahan Tambak Wedi dilaksanakan kegiatan Bersih-bersih dalam rangka World Clean Up Day 2025. Mikroplastik adalah serpihan atau remah-remah plastik berukuran lebih kecil dari 5 mm hingga 1/1000 mm. "Orang Indonesia masuk kategori penduduk dunia yang paling banyak mengkonsumsi mikroplastik sebesar 15 gram/bulan atau setara kartu ATM, mikroplastik dalam tubuh akan mengendap di organ vital seperti otak, paru, jantung, ginjal bahkan temuan ecoton Agustus 2025 ada mikroplastik dalam ketuban dan plasenta" ungkap Amirudin Muttaqin, lebih lanjut koordinator pengendalian sampah plastik ke Laut ecoton menjelaskan bahwa mikroplastik dalam tubuh manusia berasal dari konsumsi makanan dan minuman yang dibungkus plastik seperti air minum dalam kemasan plastik, minuman dan makanan dalam sachet, penggunaan styrofoam, popok sekali pakai, gelas plastik dan wadah makanan panas dalam plastik bening. "45% jenis plastik dalam organ manusia berjenis polimer polyethilen atau PET yang banyak digunakan dalam plastik botol air kemasan dan styrofoam" ungkap Amiruddin Alumni Teknik Lingkungan UPN Jawa Timur.
![]() |
Dedik Irianto Kadis LH Kota Surabaya mengajak Masyarakat untuk Mengurangi penggunaan popok bayi sekali pakai (20/9/2025) |
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Surabaya DLH Kota Surabaya dan Ecoton menghadirkan pameran seni instalasi berupa kran raksasa seringgi 7 meter yang berisi pesan agar masyarakat menghentikan konsumsi botol plastik yang sudah membanjiri lingkungan Surabaya, selain itu pameran juga menampilkan foto dan ringkasan penelitian tentang bahaya mikroplastik dan 2 replika bayi dalam aquarium berukuran 1 meter x 1 meter dengan tinggi 2 meter. " replikas bayi ini menggambarkan jika rahim yang selama ini menjadi teman aman bagi bayi-bayi kini sudah terkontaminasi mikroplastik, selain air susu ibu yang telah terkontaminasi mikroplastik organ perempuan lain yanf diketahui terkontaminasi mikroplastik adalah plasenta, air ketuban dan air seni ibu hamil" ungkap Rafika Aprilianti, lebih lanjut peneliti mikroplastik Ecoton ini menjelaskan bahwa keberadaan mikroplastik dalam tubuh manusia akan memicu
1. Gangguan hormon reproduksi dan pertumbuhan seperti diabetus melittus, menstruasi dan menopause dini
2. Penyumbatan pembuluh darah mempercepat hipertenai
3. Aflamasi dalam otak yang menyebabkan 36% penuruan kognitof otak manusia menurut penelitian FK Universitas Indonesia Maret 2025 yang meriset otak lebih dari 80 otak manusia se Jabodetabek
4. Infeksi saluran pernafasan dan radang paru-paru
5. Meningkatkan potensi kanker
6. Menurunnya kualitas dan kuantitas sperma atau menurunkan kesehatan sperma yang mengancam peradaban manusia
7. Mengganggu pertumbuhan bayi
Ecoton mengapresiasi perwali Kota Surabaya yang mendorong penggunaan plastik sekali pakai yaitu tas plastik kresek dan popok sekali pakai. "Pemkot perlu juga mewajibkan penduduk kota mengurangi pemakaian air minum dalam kemasan, styrofoam dan makanan minuman sasetan karena wadah makanan inilah sumber mikroplastik yang meracuni tubuh manusia" imbuh Amiruddin.
Dalam pameran banyak peserta bersih-bersih pantai berswafoto dengan latarbelakang kran raksasa dan bayi dalam aquarium sambil membawa poster bertuliskan Wes Wayahe Prei Nggaww Tas Kresek, Tutup Kran Produksi Plasti, Indonesia Darurat Mikroplastik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar