Jumat, 07 November 2025

ECOTON buka Pameran edukasi mikroplastik ajak masyarakat jadi peneliti lewat citizen science dan pengumpulan air hujan di Festival Mbois ke-10, ICCF 2025 Malang

Pengunjung Stand Ecoton mengamati Mikroplastik dalam air
Kamis (6/11/2025)

Malang, 7 November 2025 — ECOTON di Dukung UNESCO membuka Pameran Edukasi Mikroplastik dan Pengurangan Plastik Sekali Pakai dalam rangka Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025 yang digelar di Malang Creative Center (MCC), Kota Malang. Kegiatan ini menjadi bagian dari Festival Mbois ke-10, hajatan besar bagi pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang yang berlangsung 6 hingga 9 November 2025. Sejak pukul 09.00 WIB, seluruh lantai Gedung MCC dipenuhi berbagai kegiatan, mulai dari pameran seni, latihan modelling, pemutaran film lokal, pameran edukasi lingkungan, hingga talkshow ekonomi kreatif. Acara pembukaan dihadiri oleh CEO BNI Soesetyo Priharjanto dan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang Eko Sri Yuliadi, yang mewakili Wali Kota Malang Wahyu Hidayat.

Dalam ajang ini, ECOTON berkolaborasi dengan  UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) menghadirkan pameran bertema “Edukasi Mikroplastik dan Pengurangan Plastik Sekali Pakai” di lantai 4 MCC, sementara instalasi kran plastik sebagai simbol kebocoran plastik dari aktivitas harian manusia ke lingkungan ditampilkan di lantai 3 yang harus segera diatas dengan regulasi pembatasan plastik sekali pakai.

 ECOTON juga membawa akuarium bayi plastik sebagai bentuk gambaran nyata bayi yang lahir di dunia yang sudah tercemar mikroplastik, dan ECOTON bersama Fakultas kedokteran unair dalam studi pendahuluan penelitian menemukan mikroplastik pada cairan amnion dan urin ibu hamil. Dalam pameran ini ECOTON juga memvawa mikroskop yang digunakan untuk mengamati partikel mikroplastik secara langsung.


Lebih dari 200 pengunjung dari berbagai kalangan — mulai dari siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa, hingga masyarakat umum — antusias mengunjungi pameran ini. Mereka diajak untuk memahami bahaya mikroplastik bagi tubuh manusia dan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Perwakilan ECOTON, Rafika Aprilianti, menjelaskan bahwa edukasi ini tidak hanya menyoroti isu lingkungan, tetapi juga menyentuh aspek kesehatan masyarakat.

“Kita ingin mengedukasi pengurangan plastik sekali pakai tidak hanya dari sisi lingkungan saja, tapi juga dari sisi kesehatan. Mikroplastik yang masuk ke tubuh manusia bisa berdampak pada hormon, kesuburan, bahkan kesehatan janin. Jadi, ini bukan isu jauh, tapi isu yang sangat dekat dengan kehidupan kita,” ujarnya.

Rafika juga menambahkan bahwa ECOTON mengajarkan pengunjung — terutama anak-anak sekolah — melalui pendekatan citizen science, yaitu metode ilmiah partisipatif yang melibatkan warga sebagai peneliti.

Sebagai bagian dari gerakan ini, ECOTON juga membuka kolaborasi bagi masyarakat untuk meneliti mikroplastik di air hujan. Setiap orang dapat menjadi relawan pengambil sampel air hujan yang nantinya akan diteliti di laboratorium ECOTON.

“Mikroplastik sudah ditemukan di udara, air sungai, air minum, bahkan di tubuh manusia. Kini kami ingin membuktikan seberapa luas pencemaran ini lewat air hujan. Kami mengundang siapa pun yang peduli untuk bergabung mengumpulkan bukti ilmiah ini bersama kami,” tambah Rafika.

Semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam citizen science, semakin kuat pula dasar ilmiah untuk mendorong lahirnya regulasi nasional terkait plastik dan mikroplastik.

 Salah satu pengunjung, Aesar, siswa kelas 5 SD Klojen Kota Malang, mengatakan:

“Aku baru tahu kalau di air minum dan udara bisa ada plastik kecil yang nggak kelihatan. Jadi aku mau belajar cara kurangi sampah plastik dari rumah.”

 Sementara itu, Gedeon ketua panitia Festival Mbois X ICCF 2025, mengungkapkan kekagumannya pada konsep pameran ini.

“Pameran ECOTON membuka mata saya bahwa isu plastik bukan cuma tentang sampah di sungai, tapi juga tentang kesehatan kita. Visualisasi bayi plastik dan mikroskopnya bikin sadar bahwa polusi ini sudah sampai ke tubuh manusia.”

Festival Mbois ke-10 ini bukan hanya perayaan kreativitas, tetapi juga ajang membangun kesadaran kolektif. ECOTON berharap kolaborasi dengan UNESCO ini dapat memperkuat komitmen semua pihak — pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat — untuk bersama-sama menciptakan masa depan yang bebas dari polusi plastik.

“Melalui seni, edukasi, dan sains, kami ingin menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari kesadaran kecil. Setiap botol plastik yang kita tolak, setiap isi ulang yang kita lakukan, adalah langkah menuju bumi yang lebih sehat,” tutup Ara ECOTON sebagai koordinator pameran ini.

Pameran ini dapat dikunjungi hingga 9 November 2025 di lantai 4 Malang Creative Center, dalam rangkaian Indonesia Creative Cities Festival (ICCF 2025).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer