Walhi NTB, Gema Alam NTB dan Tim
Ekspedisi Sungai Nusantara selama 30 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023 Telah
melakukan deteksi kontaminasi mikroplastik Sungai-sungai di Pulau Lombok, di
Lombok Timur (Kokog Belimbing), Lombok Tengah (Tebelo Kuta), Kota Kupang (Kali
Ning dan Kokokq Jangkuk) dan Lombok Barat (Meninting) dari Lima sungai yang
diuji kadar mikroplasiknya di temukan bahwa semua sungai telah terkontaminasi
Mikroplastik dengan rata-rata 265 partikel Mikroplastik dalam 100 liter.
Tabel Kontaminasi Mikroplastik pada Air Sungai di Pulau Lombok
No
|
Lokasi
|
Fiber
|
Filamen
|
Fragmen
|
Granula
|
Jumlah
|
1
|
Kali Ning
|
320
|
26
|
12
|
53
|
411
|
2
|
Kokoq Jangkuk - Udayana
|
162
|
42
|
31
|
0
|
235
|
3
|
KokoqJangkuk - Ampenan
|
180
|
66
|
30
|
0
|
276
|
4
|
Meninting
|
70
|
130
|
62
|
10
|
272
|
5
|
Gegerung
|
96
|
82
|
78
|
0
|
256
|
6
|
Belimbing
|
190
|
55
|
15
|
0
|
260
|
7
|
Tebelo Kuta
|
90
|
34
|
26
|
0
|
150
|
|
|
1108
|
435
|
254
|
63
|
1860
|
Jika dibandingkan dengan kontaminasi di Wilayah lain di Indonesia jumlah 265/100
liter masuk dalam kategori kecil, dibandingkan dengan sungai-sungai di Jawa
Timur 636/100 Liter namun perlu diingat dengan populasi Penduduk di Jawa Timur
yang mencapai 40 juta penduduk.
1. Kali
Ning yang berada dalam kota Mataram, sepanjang aliran sungai ini masyarakat
bebas membuang sampah plastik ke sungai ditambah dengan tingginya populasi yang
ada di sepanjang Kali Ning. Posisi
2. Kokoq
Jangkuk yang menjadi berkumpulnya semua aliran sungai di kota Mataram.
3. Sungai
Meninting, aliran sungai ada di kabupaten Lombok barat, di beberapa desa tidak
memiliki system pengangkutan sampah sehingga sampah penduduk dibuang langsung
ke sungai Meninting
4. Sungai
Belimbing, Kabupaten Lombok Timur di Kota Selong,
5. Sungai
Tebelo, Kabupaten Lombok Tengah sedang berkembang wisata, limbah cair dan
sampah dari homestay turut menyumbangkan pencemaran sampah plastik