Kali Pelayaran sedang darurat Mikroplastik karena Selain
di temukan dalam Sedimen, Mikroplastik sudah ditemukan dalam air dan Tubuh ikan
Nila. Pada tahun 2021 Penelitian Mahasiswa UIN Sunan Ampel Menemukan kandungan
Mikroplastik Ikan Nila di Sungai Pelayaran sebesar 1748 Preparasi Uji Mikroplastik dilaboratorium Ecoton Jumat (7/4/2023)
Partikel/Individu Ikan
sedangkan Pada air Kali Pelayaran terdapat 69 Partikel/Liter. "Mikroplastik ini
pada gilirannya akan mengkontaminasi tubuh manusia melalui Air dan Ikan, pada
Tahun 2018 penelitian ecoton menemukan bahwa dalam lambung manusia yang tinggal
di tepi sungai ditemukan mikroplastik 20-103 partikel/individu" Jamrud
Irfan Maulana, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Brawijaya Malang
Akumulasi mikroplastik di tubuh dapat menyebabkan potensi berbahaya bagi kesehatan manusia. Antara lain:
a.
Secara
Fisik, konsumsi mikroplastik secara terus menerus akan
mengakibatkan terendap dipermukaan jaringan. Hal ini dapat memicu alergi bahkan
lebih jauh lagi dapat memicu pembentukan sel kanker akibat kerusakan sel-sel
pada tingkat tertentu.
b. Uji Mikroplastik dengan Mikroskop Stereo
Secara
Kimiawi, dapat melepaskan zat-zat kimia dan mentransfernya
kedalam sel tubuh. Seperti BPA dan Phthalate yang berpotensi memicu kanker
payudara, pubertas dini, diabetes, obesitas dan gangguan autism. Senyawa
Pengganggu Hormon (Endocrine Discruption
Chemical Compound/EDC) memicu gangguan kehamilan, gangguan tiroid, berat
lahir kurang, asma dan kanker prostat. Senyawa Penghambat Nyala memicu
penurunan IQ, gangguan hormon dan penurunan kesuburan. Senyawa Perflourinasi
memicu kanker ginjal dan testis, menaikkan kolesterol, penurunan respon imun
pada anak.
c.
Secara
Biologi, Mikroplastik sebagai media pertumbuhan mikroorganisme
bahkan bakteri pathogen seperti E.coli yang dapat menyebabkan diare, S.typhosa
yang dapat menyebabkan tipes dan bakteri pathogen lainnya. Sehingga bisa
disimpulkan bahwa mikroplastik bisa berpotensi menjadi vector penyebaran
penyakit yang dapat menginfeksi tubuh manusia.
”Melihat penyakit serius yang ditimbulkan dari pencemaran ini, timbul rasa khawatir bagi kesehatan masyarakat sekitar Kali Pelayaran dan Kabupaten Sidoarjo secara luas. Hal ini harus segera ditangani agar mikroplastik di Kali Pelayaran tidak semakin memburuk dan PT. Taman Tirta harus mengambil tindakan karena mengolah air yang terbukti banyak mengandung mikroplastik” Ungkap Jamrud, Mahasiswa asal Bungah Gresik
Rekomendasi Pekerjaan/Program dalam Mencapai Tujuan Pemulihan Kali Pelayaran
Aksi Mahasiswa Tolak Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Temuan mikroplastik mengancam kesehatan masyarakat
sekitar Kali Pelayaran dan diindikasikan 2,3 juta penduduk Sidoarjo. Jamrud
Irfan Maulana peneliti CAPYBRANTAS (KOMUNITAS PEDULI BRANTAS) meminta
kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan daerah
Kabupaten Sidoarjo untuk :
1.
Pertama, Pemkab Sidoarjo menyediakan sarana pengolahan sampah
termasuk didalamnya pemberian tempat sampah bagi warga sekitar Kali Pelayaran
agar tidak membuang sampah di Sungai dan sistem penjemputan sampah dari tempat
sampah ke TPST
2.
Kedua, Pemkab membuat Regulasi (Perda atau Perbup) tentang pengurangan penggunaan
plastik sekali pakai
3.
Ketiga Pemerintah Pusat Membuat baku mutu
atau nilai ambang batas mikroplastik di perairan sungai Indonesia
4.
Keempat, Menteri PUPR melalui Balai
Besar Wilayah Sungai Brantas Kementrian
PUPR harus segera melakukan clean Up dan pemulihan dan serta penegakan hukum terhadap pelanggaran pemanfaat irigasi
Kali Pelayaran khusunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar