Sabtu, 08 April 2023

KADO ADIPURA UNTUK SURABAYA DARI PT SPINDO


Selasa (21/3/2023) tim peneliti Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) dan Asosiasi Sungai Nusantara (AKSI Nusantara), melakukan uji kualitas air di outlet-outlet pembuangan limbah oleh pabrik kertas, pabrik pipa dan baja, serta PDAM Karangpilang Surabaya. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk memonitoring sampai sejauh mana kepatuhan perusahaan dalam mengelola limbah dan kelayakan bahan baku air minum PDAM yang diambil langsung dari Sungai sekaligus dalam memperingati hari air sedunia yang memiliki tema “Be The Change” yang artinya “Menjadi Perubahan”. Maknanya adalah masyarakat dan industri harus mempunyai peran dalam mengatasi krisis air bersih. Ditemukan PT Spindo yang berada di Kelurahan Warugunung Membuang limbah cair dengan warna kuning berkarat.

Direktur Jenderal Asosiasi Komunitas Sungai Nusantara, Muhammad Kholid Basyaiban mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh BRUIN dengan menghadirkan delegasi peneliti yang berasal dari Universitas Brawijaya dan Universitas Trunojoyo Madura. “Kondisi sungai-sungai di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan, karena semakin banyaknya industri industri yang masih belum mengelola limbahnya dengan baik. Apalagi, di Sungai Brantas ini airnya dijadikan sebagai bahan baku PDAM” jelas Dirjen Aksi Nusantara yang akrab disapa dengan sebutan Kholid.

 


Parameter kualitas air yang diukur adalah turbidity, fosfat, besi, ammonia, klorin bebas, mangan, pH, Dissolved Solid (DO), Total Dissolved Solid (TDS) dan suhu. Hasil temuan tim peneliti BRUIN pada outlet pembuangan limbah pabrik kertas PT Dayasa Aria Prima tidak ada yang melebihi baku mutu. Kemudian pengujian kualitas air di PDAM Karangpilang yang melebihi baku mutu pada intake yaitu Fosfat 0,8 ppm, Besi (Fe) 0,89 ppm, Ammonia 0,11 ppm, dan DO 2,3 mg/l, pada outlet PDAM Karangpilang yaitu Besi (Fe) 0,35 ppm, Ammonia 0,28 ppm, Klorin Bebas 0,15 ppm, dan DO 5,1 ppm. Dilanjutkan pengujian di pabrik pipa baja PT Spindo Surabaya yang melebihi baku mutu adalah Besi (Fe) 5 ppm dan Mangan 16,6 ppm.

 Temuan BRUIN di outlet pembuangan limbah PT Spindo terdapat kandungan logam berat yang tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan menurunnya kualitas air sungai yang kemudian airnya dijadikan sebagai bahan baku PDAM Karangpilang. Kondisi ini sangat memprihatinkan, apabila dibiarkan secara terus menerus akan berdampak pada kesehatan masyarakat.

 “Kadar mangan dan besi yang berlebih dalam kandungan air dapat bersifat neurotoksik. Kemudian apabila terakumulasi di sungai dapat menyebabkan air sungai berbau, berwarna coklat atau kemerahan, apabila digunakan untuk mandi dapat membuat kulit menjadi kering dan gatal ” ujar Rafika Aprilianti Direktur Eskekutif Badan Riset Urusan Sungai Nusantara.

 

Sementara itu, pemerintah Kota Surabaya targetkan tata kelola lingkungan yang baik setelah raih adipura kencana yaitu pengelolaan sampah 100% pada tahun 2025. Namun kasus-kasus pencemaran sungai perlu diperhatikan karena sungai termasuk sumber kehidupan. Oleh karena itu perlu dorongan dari instansi dinas lingkungan baik provinsi maupun kabupaten/kota yang dilewati sungai Brantas agar segera menertibkan perusahaan-perusahaan yang masih membuang limbah tanpa dikelola terlebih dahulu. "Kami akan mengadukan ke DLH Kota Surabaya dan Perusahaan Spindo agar mereka memperbaiki dan mengelola limbahnya supaya tidak melebihi baku mutu. Kami ingin pada momentum hari air, pemerintah, industri dan masyarakat ikut berperan aktif dalam menjawab krisis air bersih khususnya pada ekosistem sungai" ujar Rafika Aprilianti Direktur Eksekutif Badan Riset Urusan Sungai Nusantara

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer