Jamrud Mengamati Mikroplastik |
"Keberadaan Mikroplastik sedimen Kali
Pelayaran akan mengganggu kesehatan manusia karena Kali Pelayaran dimanfaatkan
untuk bahan baku air olahan PT. Taman Tirta bekerjasama dengan PDAM Delta Tirta
Sidoarjo untuk memasok kebutuhan air minum dan industri bagi 2,3 juta
penduduk sidoarjo. Pemanfaatan lain, banyak pencari cacing untuk pakan ikan dan
juga budidaya ikan nila. Hal ini dapat mempengaruhi rantai makanan karena
mikroplastik dapat termakan cacing, ikan hingga meracuni manusia. Perlu
dilakukan pengendalian sumber mikroplastik agar jumlah mikroplastik di sungai
berkurang" ujar Jamrud Irfan Maulana
Kali Pelayaran menjadi Tempat Sampah
Jamrud Mengambil Sedimen Kali Pelayaran
”masih banyak dijumpai timbulan-timbulan sampah plastik di Kali
Pelayaran, sampah plastik ini menjadi salah satu sumber mikroplastik di
perairan” ungkap Jamrud Irfan Maulana, lebih lanjut Mahasiswa Semester 6
menyebutkan ada 4 sumber pencemaran di Kali Pelayaran, yaitu :
1.
Sampah Pemukimann Penduduk. Tidak tersedianya tempat sampah menyebabkan warga membuang sampahnya ke
Kali Pelayaran, Ditemukan Puluhan timbulan sampah liar di tepi Kali Pelayaran,
diatas sungaipun banyak dijumpai sampah plastik terutama Popok, tas kresek dan
Botol plastik.
2. Limbah cair
Domestik, kegiatan
masyarakat yang buang air besar, mandi, mencuci pakaian di sungai dan saluran
air dari pemukiman yang langsung menuju Kali Pelayaran. Proses mencuci pakaian
menjadi salah satu sumber mikroplastik jenis fiber karena pakaian yang
digunakan umumnya berbahan polyester sehingga dalam proses mencuci serpihan
baju terikut bilasan air menuju ke sungai.
3. limbah industri, di Kali Pelayaran terdapat beberapa industri kecil daur
ulang plastik, pabrik Tahu dan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia yang membuang air
limbah ke Saluran Mangetan yang menjadi Sumber Kali Pelayaran. Salah satu bahan
baku kertas ada sampah kertas yang bercampur plastik sehingga limbah cair yang
dibuang mengandung mikroplastik
4.
limbah pertanian dan aliran dari anak sungai Brantas.
Sampah plastik tidak dapat terurai, namun akan
memecah, remuk menjadi serpihan-serpihan kecil yang ukurannya <5 mm (kurang dari 5 milimeter) Yang disebut
mikroplastik. Proses pecahnya sampah plastic menjadi serpihan kecil karena
terpapar panas matahari, terbawa angin, terkena gesekan, dan benturan selama
hanyut di air.
Temuan
Mikroplastik
Sedimen yang diidentifikasi kandungan Mikroplastiknya diambil dari 3 lokasi Kali Pelayaran yaitu Desa Penambangan (Hulu), Desa Tempel (Tengah) dan Desa Tawangsari (Hilir).Ditemukan 4 jenis mikroplastik di air Kali Pelayaran,
1. fiber,
berbentuk seperti benang dengan lebar ujung ke ujung
terlihat sama biasanya berasal dari baju, popok, jaring dan alat pancing.
2. fragmen,
kaku, keras, terdiri dari banyak warna, dan massa jenis
partikelnya cenderung lebih berat sehingga mudah mengendap. Berasal dari
pecahan sampah plastik keras seperti botol, ember, dan alat memasak.
3. filamen berupa
lembaran halus dan mudah berpindah saat pengamatan. Banyak berasal dari pecahan
kantong plastik dan bungkus makanan.
4. microbeads.
dibuat di pabrik untuk kebutuhan industri seperti scrub, deterjen dan pasta gigi ditemui dengan
bentuk bulat dan cenderung rata pada sisi yang lain.
”Mikroplastik yang ditemukan pada sampel dihitung kelimpahanya dan ditemukan rata-rata 6.682 partikel/kg sedimen. Bagian hulu berlokasi di Desa Penambangan sebanyak 5.740 partikel/kg. Bagian Tengah di Desa Tempel ditemukan sebanyak 7.800 partikel/kg. Tertinggi pada bagian hilir di Desa Tawangsari dekat PDAM ditemukan 7.960 partikel/kg. Mikroplastik jenis fiber banyak ditemukan dengan bentuk seperti benang kaku banyak berasar dari kain sisntesis dan sampah jaring, atau pancing” Ungkap Jamrud Peneliti Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar