Sabtu, 31 Desember 2022

GEMA ALAM NTB : "Sungai Belimbing Terkontaminasi Mikroplastik"

Aktivis GEMA ALAM NTB  Brand Audiit di Pantai labuan Haji (1/1/2023)

Gerakan Masyarakat Cinta Alam Nusa Tenggara Barat (Gema Alam NTB), Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (OASISTALA) Nusa Tenggara Barat , Karang Taruna Serawah Mimbar Kelurahan Sekar Teja Kota Selong NTB  dan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) melakukan kegiatan Jelajah Sungai  Belimbing  hingga Muara sungai di Labuhan Haji di Kota Selong Kabupaten Lombok Timur, NTB. Tim Jelajah Menemukan Pencemaran Mikroplastik  152 Partikel Mikroplastik dalam 100 liter air, seratusan Pohon plastik dan 5 Produsen yang sampahnya mencemari sungai Belimbing, PT Wings, PT Marimas Putra, PT Ajinomoto, PT Indofood, PT Unilever dan “Seharusnya Perempuan menjadi ujung tombak pengelolaan sampah di Lombok Timur, perlu upaya Edukasi, Perempuan dilibatkan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan sampah , Perempuan memiliki peran penting dalam pengendalian sampah plastik karena perempuanlah yang setiap hari berjibaku dengan sampah domestik” Ungkap Haiziah Gazali, lebih lanjut Ketua Gema Alam NTB ini menjelaskan jika perempuan teredukasi tentang bahaya penggunaan plastik sekali pakai pada kesehatan dan lingkungan  maka volume sampah plastik sekali pakai bisa dikurangi dalam setiap rumah tangga.

SUNGAI INDONESIA DARURAT SAMPAH PLASTIK, INI 6 CARA PENYELESAIANNYA

Sampah Menumpuk di Muara Sungai Belimbing, Kota Selong NTB
Sungai-sungai Indonesia dipernuhi oleh sampah Plastik, Temuan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara menyebutkan semua sungai yang telah di kunjungi di Pulau Jawa, Sumatera, Bangka, Belitung, Kalimantan, Sulawesi, Ternate, Papua, Ambon, Timor, Sumbawa dan Pulau Lombok telah terkontaminasi mikroplastik. Sumber mikroplastik berasal dari sampah plastik yang hanyut di sungai. "sungai telah berubah menjadi tempat sampah karena minimnya layanan sampah oleh Pemerintah daerah, masyarakat tidak disediakan tempat sampah yang cukup sehingga mereka membuang sampah ke sungai," Ungkap Kholid Basyaiban, Lebih lanjut Koordinator Advokasi Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) menjelaskan ada 6 cara yang bisa dilakukan Pemerintah untuk membebaskan Sungai-sungai Indonesia dari sampah plastik.

Jumat, 30 Desember 2022

Terkontaminasi Mikroplastik, Air Bendungan Beringin Sila Yang Diresmikan Jokowi

cek Mikroplastik Saluran air dari Bendungan Beringin Sila, Desa Motong 

Setelah di resmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis, 29 Desember 2022.  Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) pada Melakukan uji mikroplastik dalam air Bendungan Beringin Sila. Hasilnya menunjukkan bahwa air bendungan yang terletak di Desa Motong Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah terkontaminasi Mikroplastik. “air bendungan Beringin Sila terkontaminasi Mikroplastik, ditemukan 42 partikel mikroplastik dalam 100 liter air,” Ungkap Prigi Arisandi, lebih lanjut Peneliti ESN menjelaskan bahwa kontaminasi mikroplastik berasal dari sampah plastik yang terpecah kemudian larut di dalam air, partikel plastik berukuran lebih kecil dari 5 mm hanya bisa dilihat dibawah mikroskop, ukuran plastik yang kecil ini disebut mikroplastik. “Jenis yang ditemukan dalam air Bendungan Beringin Sila adalah jenis fiber, lembaran atau filament dan cuilan plastik atau fragmen, sumbernya berasal dari tas plastik, benang, tali plastik, sachet pembungkus atau sampah plastik yang dibuang dalam aliran sungai,” Pungkas Prigi Arisandi.

Kamis, 29 Desember 2022

Pemerintah Abaikan Pengelolaan Sungai Indonesia

Pemantauan Limbah Cair PT Pakerin dalam Episode Ekspedisi3Sungai

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara sejak Maret 2022 Hingga Desember 2022 telah melakukan survey tentang persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sungai di Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 1148 yang berdomisili di 166 Kota dalam 30 Propinsi . 92% responden menyatakan bahwa Ekosistem sungai sangat penting bagi kehidupan manusia dan menunjang Pembangunan Indonesia, namun 82% menyatakan Pemerintah Indonesia Masih mengabaikan Pengelolaan sungai di Indonesia, dampaknya 68 sungai Indonesia tercemar mikroplastik yang berasal dari pecahan sampah plastik yang dibuang ke Sungai, Indonesia menjadi negara tercepat kedua di Dunia dalam kepunahan ikan air tawar. Selain karena limbah domestic (rumah tangga) yaitu sampah dan limbah cair, Limbah Industri, Deforestasi, aktivitas tambang dan kegiatan Perkebunan sawit dan pertanian menyumbangkan polutan pestisida dan pemupukan. Masyarakat Indonesia membutuhkan informasi agar lebih mengenal sungainya.

Rabu, 28 Desember 2022

SUNGAI INDONESIA HARUS NIHIL SAMPAH PLASTIK

Tim ESN mejeng di depan SKYFLORES Hotel Ruteng

Sejak 1 Maret 2022, Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) memulai pengelanaanya dari Hulu Sungai Brantas di Wonosalam Kabupaten Jombang, Jawa Timur dan Sampai 28 Desember 2022 tim ESN sudah sampai di Kota Dompu Nusa Tenggara Barat. Dalam penelusuran selama 10 bulan terpantau tidak seriusnya Pemerintah Kota/Kabupaten dalam pengelolaan sampah. " Sepanjang perjalanan dari Pelabuhan Sape, Bima hingga di Kota Dompu, sepanjang jalan kami melihat sampah tercecer dan puluhan timbulan sampah di tepi jalan, di pinggir sungai, di jembatan dan tepi hutan, bahkan sampah dimasukkan dalam sak dan kemudian di tumpuk di tepi jalan, minimnya fasilitas pengelolaan sampah membuat masyarakat tidak punya alternatif pembuangan sampah'" ungkap Prigi Arisandi, lebih lanjut peneliti ESN ini menyebutkan bahwa sungai selalu menjadi tempat buangan sampah. "Bahkan sampah yang teronggo dijalan saat hujan akan terhanyut masuk kedalam badan air," Ujar Prigi Arisandi.

TATA KELOLA SAMPAH BURUK, MIKROPLASTIK BANJIRI SUNGAI-SUNGAI INDONESIA

Joki Kuda menuntun Kuda disamping tumpukan sampah plastik di Pantai Bima
Rabu (28/12/2022). Angin barat membawa sampah plastik ke tepi pantai

"Mikroplastik ditemukan dihampir semua Sungai Indonesia, Hanya di Sumber Air Way Sekampung dan Hulu Air Bengkulu di Desa Rindu Hati kami tidak menemukan mikroplastik" ungkap Rafika Aprilianti, lebih lanjut Peneliti Ecoton ini menjelaskan bahwa mikroplastik dalam air sungai akan mengancam kesehatan manusia karena 84% bahan baku air  minum penduduk Indonesia berasal dari air permiukaan, dibutuhkan upaya pengendalian sumber mikroplastik yang dibuang ke sungai berasal dari sampah plastik dan limbah Industri terutama Pabrik kertas dan tekstil. 

Senin, 26 Desember 2022

Jalankan Tradisi Fang Seng, Young Budhhist Association Lepas Ribuan Ikan di Kali Surabaya

Pelepasan ribuan Belut di Kali Surabaya (24/12/2022)

(Wringinanom, Sabtu, 24 Desember 2022) Young Buddhist Association Indonesia (YBAI) bersama Ecoton melepaskan ribuan jenis ikan di Sungai Kali Surabaya, yang melewati Desa Wringinanom. Dalam rangkaian acara Fang Seng YBAI menggalang dana untuk pembuatan trashboom untuk mengurangi volume sampah plastik yang masuk ke Laut. "Kegiatan fang Seng yang di gelar YBAI dan Ecoton rutin setiap tahun dan menjadi indikasi semakin membaiknya kualitas air Kali Surabaya" Ungkap Azis, lebih lanjut Deputi Eksternal dan Kemitraan Ecoton ini menjelaskan bahwa  Fang Sheng merupakan salah satu amalan dalam Agama Buddha untuk melepaskan satwa teraniaya ke alam bebas.

Senin, 19 Desember 2022

Museum of Plastics as an Environmental Advocacy tool

 


"Art is a vital tool in mobilising and strengthening movements worldwide as it enables people to communicate innovative ideas and issues quickly and powerfully for positive change"

Mahasiswa PPM Universitas Airlangga Kunjungi Museum Plastik Ecoton : "Perkuat Wawasan Lingkungan"

Berpose didepan Lorong botol plastik

(Minggu 18 Desember 2022) 80 Mahasiswa Program Pertukaran Pelajar Mahasiswa Merdeka (PPM) Batch 2 dari berbagai Perguruan Tinggi di Seluruh Indonesia mengunjungi Yayasan Ecoton untuk mengunjungi museum plastik yang berada di gedung inspirasi Desa Wringinanom kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik. Kunjungan dibuka dengan sambutan Direktur Eksekutif ECOTON, dalam sambutannya Daru Setyorini mengajak Anak Muda Indonesia untuk ikut terlibat dalam upaya-upaya pengendalian sampah plastik di lingkungan sekitar. "Indonesia dikenal menjadi negara penyumbang sampah plastik ke lautan, sebagai pengguna plastik terutama packaging makanan dan minuman maka anak Muda harus ikut mengendalikan produksi sampah plastik dengan menerapkan gaya hidup yang mengurangi bahkan tidak menggunakan lagi plastik sekali pakai," Ungkap Daru Setyorini.

Sabtu, 17 Desember 2022

Daru Setyorini : "Deterjen Ancaman Serius Sungai-Sungai Indonesia"

Dr Daru Setyorini S.Si., MSi Direktur Eksekutuf Ecoton
Sungai Berbusa dan menimbulkan "Unthuk" atau busa putih dan bila dilihat dalam foto akan menyerupai salju adalah fenomena rutin yang terjadi saat musim kemarau di Kota Surabaya, sebelumnya pada tahun 2021 ada di Tambak Wedi dekat Jembatan Suramadu, pada 2 Agustus 2022 terjadi lagi di Kalidami. Untuk membahas fenomena Sungai Salju ini Ceritamundu mewawancari Dr Daru Setyorini S.Si., MSi, Direktur Eksekutif Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton). Minggu 18/12/2022 Menjelang Final Piala Dunia di Qatar antara Argentina Vs Perancis.

5 Produsen Pencemar Sungai Kemuning dan Barito

Aksi Menuntut EPR pada PT Wings di Surabaya
Pada Sabtu hingga minggu (3-4/Aguustus/2021) Tim Ekspedisi sungai Nusantara berkolaborasi dengan Komunitas Young Solidarity Banjar Baru dan Perkumpulan Telapak Kalimantan Selatan melakukan kegiatan Brand Audit di Sungai Kemuning Banjar Baru, Sungai Barito dan Sungai Martapura. “Kami melakukan audit terhadap brand atau merk sampah plastik yang banyak ditemukan di sungai-sungai di Kalimantan Selatan untuk mengetahui produsen apa yang paling banyak mencemari sungai-sungai kita” Ungkap Lisber Halomoan, lebih lanjut Aktivis Perkumpulan Telapak Kalimantan Selatan menyatakan bahwa sampah-sampah plastik yang paling banyak ditemukan adalah packaging dari produsen kebutuhan sehari-hari seperti PT Unilever, PT Wings, PT Indofood, PT Nestle dan PT Unicharm Produsen pembalut wanita dan Popok bayi.

Minggu, 11 Desember 2022

Prigi : "I want the health impact of microplastics to become a hot topic in coffee shops"

 Why do you always talk about the river? 

Prigi Arisandi and Amiruddin Muttaqin in the Nusantara River Expedition Mission
Detecting microplastic in 68 River in Indonesia (11/12/2022)

      I love My river, Brantas river is source of drinking water for more than 6 million people, but today my river full with plastic waste, 42% waste that floating in brantas river is plastic waste and 37% is diapers When rivers are polluted with microplastics, it will accumulate in the food chain that will harm human health. I want everyone to know the dangers of microplastics, so they will reduce single-use plastic and stop dumping trash into our rivers. But I realize it is a difficult task to make people aware on microplastic pollution. "how can they see microplastics as problem when large plastics pollution cannot  be seen.

Rafika :" Mikroplastik Mengancam Kelestarian Ikan dan Kualitas Air Sungai"

Rafika dalam konferensi pengendalian sampah plastik ke laut
di Vietnam, Desember 2022

Temuan Mikroplastik dalam tubuh ikan di pantai Kupang harus menjadi perhatian serius Pemerintah dan Masyarakat karena tanpa pengendalian masuknya sampah plastik ke perairan karena mikroplastik sebagai hasil proses fragmentasi sampah plastik akan semakin meningkat mencemari perairan di Kupang dan menjadi makanan ikan yang setiap hari dikonsumsi Masyarakat Kupang. Berikut hasil wawancara reporter Cerita Mundu dengan Rafika, Kepala Laboratorium Mikroplastik Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah-Ecoton, Minggu pagi, 11 Desember 2022.

Jumat, 09 Desember 2022

"Getting lost is delicious"

This article is translated from an interview with Koran Tempo reporters on April 28, 2022. Published Sunday, May 1, 2022 (following link: https://koran.tempo.co/read/tamu/473550/ekspedisi-sungai-nusantara-prigi-arisandi-demi - river-sustainability). with the title Ekspedisi Prigi Arisandi Demi Kelestarian Sungai (Prigi Arisandi Expedition for the Conservation of Rivers). This report will discuss the need for public participation and tips on building public involvement in river conservation.

Why go through the expedition? Isn't it possible to take sufficient samples at several points?

The goal of the Nusantara River Expedition: "Filling public spaces with information about river issues"

This article is translated from an interview with Koran Tempo reporters on April 28, 2022. Published Sunday, May 1, 2022 (following link: https://koran.tempo.co/read/tamu/473550/ekspedisi-sungai-nusantara-prigi-arisandi-demi - river-sustainability). with the title Ekspedisi Prigi Arisandi Demi Kelestarian Sungai (Prigi Arisandi Expedition for the Conservation of Rivers). This paper will discuss the need for public participation and tips on building public involvement in river conservation. 
(River expedition team visited Aleta Baun, water conservationist of the Mollo Tribe, Nusa Tenggara Timur, Timor Island)

Expedition of Prigi Arisandi & Amiruddin Muttaqin Detects Microplastics in Indonesian Rivers

river expedition team exploring the steep hills of South Aceh, July 2022

Riding a 2018 Honda CRF 150 cc Trail Motorcycle, Prigi Arisandi and Amiruddin Mutaqqin, who rode a 2017 Supra X 125 motorbike, departed from South Lampung to Bengkulu Province, a few days ago. Prigi, Director of Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton), and Amiruddin, Ashoka Young Changemakers, are on the Nusantara River Expedition mission (Nusantara is the designation or name for the entire Indonesian archipelago. derived from words in Kawi - a form of Old Javanese heavily influenced by Sanskrit). The two environmental activists aim to explore 68 rivers in Indonesia to obtain various data on pollution and water quality standards. Amir is in charge of recording it with the camera. "The Nusantara River Expedition has four missions, namely knowing the health of rivers, documenting and making films, then publishing or broadcasting, and building communities in each river," said Prigi to Dian Yuliastuti from Tempo via a messaging application, Thursday, April 28, 2022.

Kamis, 08 Desember 2022

Ikan Pantai Kupang Tercemar Mikroplastik

Sampah Plastik Mewarnai Pantai Warna di Kota Kupang
Ikan-ikan di Pantai Kupang tercemar mikroplastik rata-rata 32 partikel mikroplastik (PM)/Ekor. Jenis Mikroplastik terbanyak adalah Filamen atau lembaran plasti berukuran kurang dari 5 mm mencakup 59% dari total keseluruhan MP yang diamati, Sebanyak 34% merupakan fragmen atau cuilan plastik dan 7% sisanya merupakan MP berjenis fiber. Pada penelitian sebelumnya pada Desember 2022 Walhi Nusa Tenggara Timur berkolaborasi dengan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara menemukan tercemarnya perairan sungai dan pantai di Kupang tercemar mikroplastik rata-rata 185 PM/100 liter. Sampah plastik yang tidak terkendali dan terurus menyebabkan besarnya kadar mikroplastik dalam perairan. 

Water and Fish in the Barito Watershed Contaminated by Microplastics


Microplastics are found in river water and fish stomachs in the Barito River basin. River pollution must be controlled because microplastics can interfere with the function of the human body's hormones. 

Microplastics are hormone-disrupting compounds, so if they enter the human body, they will affect the reproductive hormone system and metabolism. As a result, people can suffer from diabetes mellitus, decreased sperm quality and quantity, and early menopause,"

Kamis, 01 Desember 2022

Horiana : "Tata Kelola Sampah Amburadul" Perairan Kota Kupang Tercemar Mikroplastik

Horiana Yolanda Haki Amati Mikroplastik jenis Fiber (2/12)

Tim Peneliti Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) berkolaborasi dengan Peneliti Muda Walhi Nusa Tenggara Timur (Walhi NTT) melakukan uji kontaminasi mikroplastik di Perairan Kota Kupang pada tiga Lokasi di wilayah Hilir Kali Oesapa di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Wilayah Hulu Bendungan Biknoi, Kelurahan Bakunase II, Kecamatan Kota Raja sedangkan di wilayah Tengah sampel air yang diuji diambil di Kali Naimata, Kelurahan Liliba, Kecamatan, Maulafa. “Dari ketiga lokasi kami mengambil 50 liter air sungai menggunakan mistic Scan dengan screen mikroplastik ukuran Mesh 350, artinya dalam satu inch terdapat 350 benang sehingga dengan alat ini akan mampu menyaring mikroplastik yang ukurannya kurang dari 5 mm” ungkap Horiana Yolanda Haki, lebih lanjut Peneliti Mikroplastik Walhi NTT menjelaskan bahwa semua sampel air yang diambil telah terkontaminasi mikroplastik dengan rata-rata 161 partikel mikroplastik dalam 100 liter air.

WINGS, UNILEVER DAN PRODUSEN MAMYPOKO HARUS BERSIHKAN PERAIRAN KUPANG DARI SAMPAH SACHET

Horiana Yolanda Haki melakukan brand audit di Bendung Biknoi (1/12)

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara dan Walhi Nusa Tenggara Timur Kamis 1 Desember 2022  melakukan kegiatan Brand audit di perairan Kota Kupang dan menemukan 10 brand yang sampah sachetnya banyak ditemukan diperairan. Tim peneliti meminta Produsen harus bertanggungjawab membersihkan sampah plastik sachet yang mengotori perairan Kota Kupang karena selain akan membawa dampak kesehatan disebabkan mikroplastik yang berasal dari pecahan sampah plastik sachet akan masuk kedalam rantai makanan dan masuk kedalam tubuh manusia menyebabkan gangguan hormon. 

Minggu, 27 November 2022

AKSI NUSANTARA : "PEMERINTAH TAK SERIUS BERESKAN SAMPAH PLASTIK DI SUNGAI"

Sampah Sachet di Kali Adem, Muara Angke Jakarta Utara

Dalam Preparation Meeting G20 kementerian Maritim dan investasi Di Bali, 3-4 Nopember 2022 menegaskan rencana pemerintah dalam pengurangan luberan sampah plastik ke laut hingga 70% pada tahun 2025. Namun temuan Asosiasi Komunitas Sungai Nusantara (Aksi Nusantara) menunjukkan fakta berbeda. "Dalam investigasi yang Kami lakukan pada tahun 2022 menunjukkan bahwa pesisir dan sungai Indonesia masih dijumpai sampah plastik, bahkan di provinsi Maluku utara, Maluku, Sulawesi dan Papua Barat sampah plastik dari sungai langsung masuk ke laut tanpa adanya upaya pencegahan" ungkap Kholid Basyaiban, lebih lanjut manajer Litigasi Aksi Nusantara ini menyebut bahwa Pemerintah hanya sibuk seremonial dan tidak menyentuh grassroot sehingga rencana pengurangan sampah plastik akan sulit tercapai. "Sampah plastik masih banyak tercecer di sungai dan di Pantai, rakyat tidak pernah diajak berkontribusi, Pemerintah Jalan sendiri" Ungkap Kholid, Alumni Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura

Jumat, 25 November 2022

AKSI Dijanjikan Audiensi Top Managemen PT WINGS Minggu Depan

Manajer Marketing PT Wings, Lilik, menerima Sampah Sachet kiriman AKSI
Demonstrasi yang berlangsung panas di Depan Kantor PT WINGS Jl Embong Malang pada Jumat Siang (25/11) akhirnya reda setelah Manajer Marketing PT WINGS menemui demonstran yang berasal dari Asosiasi Komunitas Sungai Indonesia (AKSI). "Kami ingin masuk kedalam kantor dan menyampaikan surat tuntutan kami langsung kepada menejemen PT WINGS, kami ingin agar orang-orang WINGS tahu dan paham kewajiban EPR dan pengurangan 30% sampah sachetnya" ungkap Chandra Iman, lebih lanjut mahasiswa pendidikan Bahasa Inggris Universitas Nusantara PGRI Kediri menyatakan kekesalannya karena selama ini banyak sampah sachet PT WINGS yang mencemari sungai-sungai Di Indonesia.

AKSI : Demanding PT WINGS to Implement EPR and Reduce 30% plastic waste production

Police Securing the AKSI demonstration in front of the PT Wings Surabaya office

Demanding PT WINGS to Implement EPR, Reduce 30% plastic waste production and Clean up sachet leakage in Indonesian Rivers. Friday (November, 25. 2022) 20 Activists From AKSI (asosiasi Komunitas Sungai Indonesia/Indonesian Rivers Communities Association) Conducting a Demonstration in Front of the PT Wings Office on Jalan Embong Malang Surabaya, East Java. PT WINGS product sachet waste collected from all rivers in Indonesia was handed over by AKSI activists to PT WINGS management.

Kamis, 24 November 2022

SAMPAH SACHET PRODUK WINGS BENCANA MASA DEPAN BUMI

Relawan AKSI melakukan Gladi Resik Demonstrasi yang akan dilakukan
di Depan PT WINGS Embong Malang Surabaya (25/11). 

Kamis, Siang 24 November 2022. Para pengiat lingkungan yang berasal dari mahasiwa/i dari berbagai universitas di Jawa Timur yaitu, UNESA Surabaya , Universitas 17 Agustus Surabaya, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Negri Malang, dan HANG TUAH Surabaya yang tergabung dalam Asosiasi Komunitas Sungai Indonesia - AKSI melakukan Press Conference di Rumah Inspirasi Wringinanom Gresik. Rencananya AKSI akan melakukan aksi teatrikal dengan membawa patung dewi Sri dengan terbungkus sachet yang bertajuk “SACHET WINGS BENCANA UNTUK MASA DEPAN” yang akan dilakukan didepan Kantor Wings Surabaya. Kegiatan aksi teatrikal ini, bertujuan untuk meminta perusahaan Wings agar bertanggung jawab atas sampah sachet yang tercecer di lingkungan perairan Indonesia yang berpotensi tidak ndapat terurai bahkan sampai Ratusan  tahun.

8 TUNTUTAN ASOSIASI KOMUNITAS SUNGAI INDONESIA PADA PT WINGS

Asosiasi Komunitas Sungai Indonesia (AKSI)  Tuntut PT WINGS melakukan 8 upaya untuk mengurangi 30% sampah sachet yang di hasilkan. Rikat L.Sofyan Mahasiswa Sejarah Universitas Negeri Malang yang merupakan Relawan  AKSI menjelaskan bahwa “ Tuntutan AKSI berdasarkan rasa keprihatinan atas hasil Brand Audit yang dilakukan oleh AKSI selama tahun 2022” yang dilaksanakan di 8 Kota/Kabupaten di Jawa Timur (Bangkalan, Magetan, Tulungagung, Gresik, Jember, Malang, Kediri dan Sidoarjo) diperolh hasil 5 Top Polluters di Jawa Timur yaitu Wings (523 piece sampah), Unilever (330 piece sampah), Indofood (307 piece sampah), Mayora (209 piece sampah) dan Ajinomoto (183 piece sampah)”. “Dari data tersebut menjadikan Wings Group menjadi Top Polluters sampah plastik dan sachet di Jawa Timur” imbuh Rikat selaku kordinator Aksi.

Kamis, 17 November 2022

ESN MINTA UNILEVER BERSIHKAN SUNGAI BARITO

Tim ESN menguji Kualitas Air Sungai Barito

"Unilever masuk dalam 5 besar sumber pencemar Plastik global, bersama Nestle dan Coca-Cola, Produsen inilah yang produknya digunakan secara luas juga di Indonesia termasuk di Sungai Barito, Kuin dan Martapura" Ungkap Prigi Arisandi, lebih lanjut Peneliti Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) mengatan bahwa ESN bersama TELAPAK Kalimantan Selatan telah Melakukan 
Penyusuran Sungai Barito, Sungai Kuin dan Sungai Martapura menemukan 10 Produsen yang sampahnya paling banyak ditemukan terapung di sungai dan berpotensi besar menjadi sumber kontaminasi mikroplastik yang mencemari air dan rantai makanan Penduduk Banjarmasin, selain diperlukan pengelolaan sampah yang baik, produsen seperti Unilever, Wings, Indofood, Mayora, Ajinomoto, P&G, Unicharm, Danone, Cocacola dan Nabati Harus ikut bertanggungjawab membersihkan sampah mereka agar tidak mengancam kesehatan warga Banjarmasin dan Kalimantan Selatan.”Produsen yang sampahnya tidak bisa diolah secara alami harus bertanggungjawab mengolah sampah, mereka harus ikut mengurangi sampah plastik bungkus produk agar tidak mencemari sungai, selain meredesign packaging, produsen-produsen ini juga harus ikut membersihkan sampah plastik yang mencemari Barito, Martapura dan Kuin,” Ungkap Prigi Arisandi.

TELAPAK JATIM KRITISI PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK INDONESIA TIMUR

Relawan ESN menemukan Sampah Medis di Teluk Ambon (17/11)
Sama seperti Kota-Kota di Indonesia Timur seperti Ternate, Sofifi, Weda, Sorong, Kota Ambon juga buruknya pengelolaan sampah Plastinya. Buruknya pengelolaan sampah dan pengendalian sampah plastik di Kota Ambon Propinsi Maluku menyebabkan banyaknya sampah di sungai dan teluk ambon. Dari penelusuran tim ekspedisi sungai nusantara (ESN) dan Telapak Jawa Timur selama di ambon  hampir semua sungai di penuhi dengan sampah. Rabu, 17 November 2022,  tim ESN dan Telapak Jatim menemukan sampah infus di pantai wilayah Tawiri saat melakukan brand audit Sampah. Sampah infus merupakan kategori limbah medis yang penanganannya harusnya sangat ketat dan tidak boleh di buang sembarangan." Di temukannya limbah medis menunjukkan bahwa sistem pengelolaan dan pengawasan sampah medis di kota Ambon sangat buruk. Limbah medis yang di buang sembarangan berpotensi untuk mencemari dan berisiko terjadinya penularan penyakit dari penggunanya" ungkap Amiruddin Muttaqin, lebih lanjut Koordinator Telapak Jawa Timur ini berharap pemerintah kota Ambon harus lebih serius dalam melakukan pengelolaan sampah supaya sampah tidak mencemari sungai dan teluk Ambon.
 

SAMPAH PRODUK UNILEVER PALING BANYAK CEMARI KOTA AMBON

Relawan ESN lakukan Brand Audit di Tiga Sungai Kota Ambon (17/11)

Laporan LSM internasional BreakFreeFromPlastic merelease Laporan yang menyebutkan 5 Brand Penyumbang Pencemaran Plastik di Dunia, yaitu Coca-Cola Company, PepsiCola Company, NESTLE, UNILEVER dan Mondelez International. Untuk di Indonesia PT Danone yang memproduksi Aqua dan Mizone dinobatkan sebagai pencemar perairan Indonesia secara berturut-turut disebutkan sampahnya telah mencemari perairan Indonesia sejak 2020 hingga 2022. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) saat ini berada di Kota Ambon Ibukota Propinsi Maluku, berkolaborasi dengan Relawan  ESN melakukan kegiatan Brand Audit di Sungai Batu Gajah, Sungai Batu Merah dan  Sungai Air Besar. "Ketiga sungai di Kota Ambon telah tercemar oleh sampah plastik, perilaku membuang sampah sembarangan dan tidak tersedianya tempat sampah yang memadai menjadikan Sungai sebagai Tempat Sampah" Ungkap Amiruddin Muttaqin, lebih lanjut Amir mendorong peran Industri untuk ikut berkontribusi membersihkan sampah-sampah bungkus yang tidak bisa diolah secara alami melalui skema EPR atau Extendeed Produsen Responsibility.

Rabu, 16 November 2022

Top 5 Plastic Polluter Jawa Timur : Wings, Unilever, Indofood, Mayora dan Ajinomoto

Aksi Menolak Sachet di Pabrik Unilever Serpon, Tangerang Banten
Coca-Cola didapuk menjadi  Merek soda terkenal ini mendapat peringkat "juara dunia" tahun 2022 dalam Top5 Corporate Plastic Polluters Industri Penyumbang Pencemaran Plastik, menurut audit merek yang dipublikasikan pada Selasa, 15 November, oleh LSM Break Free From Plastic (BFFP). Gelar yang tidak menyenangkan yang dimenangkan oleh perusahaan AS selama lima tahun berturut-turut sejak penelitian diluncurkan pada tahun 2018.

Selasa, 15 November 2022

ESN Minta PT Unilever Bersihkan Sungai Indonesia, Selain 7 Permintaan Lainnya

 

Sampah Sachet diterima oleh security PT Unilever Selasa (15/11)

Aksi Tim Ekspedisi Sungai Nusantara bersama Relawan Besuk Sungai pada Selasa Sore (15/11) mendatangi Ghra Unilever di Serpong dan memberikan tiga boks karton sampah sachet kepada Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. Setelah lebih dari 45 menit berorasi akhirnya Para peserta aksi menyerahkan bingkisan sampah sachet PT Unilever kepada salah seorang Staff PT Unilever.”Kami ingin bingkisan ini ditaruh di meja Bu Ira Noviarti Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk” teriak Kholidin peserta aksi.

Ekspedisi Sungai Nusantara Luruk Grha Unilever, ini Yang Mereka Lakukan

Tim ESN mengirimkan sampah sachet produk Unilever

Kemasan sachet Menyusun 16% sampah plastik yang tercecer di perairan Indonesia. Sachet dijual dengan harga murah, tapi menimbulkan biaya penanganan sampah yang sangat mahal untuk pengumpulan sachet yang tercecer di lingkungan dan pemilahan, serta belum ada teknologi yang terbukti aman dan efektif mengolah sachet. Unilever sebagai perusahaan pemimpin pasar Fast Moving Consumer Goods (FMCG)  di Indonesia perlu menjadi pelopor inisiatif pengurangan plastik secara massif dan progresif. Selain sebagai produsen penghasil sachet yang membanjiri pasar Indonesia, Unilever juga dapat menghentikan tsunami sampah plastik dan sachet di perairan Indonesia, terutama Indonesia Timur dimana Pemerintah daerahnya masih belum serius tangani pengelolaan sampah plastik.


Sampah sachet di tumpahkan didepan Grha Unilever Serpong

15 November 2022 Jaringan LSM Internasional BreakFreeFromPlastic Merelease Laporan yang menyebutkan Bahwa PT Unilever masuk dalam Top 5 Plastic Polluters : 1. The Coca-Cola Company, 2. Pepsi Co, 3. Nestle, 4. Unilever dan 5. Mondelez International. Merespon laporan ini Selasa (15/11) sore, sebanyak 7 orang dari Tim Ekspedisi Sungai Nusantara mendatangi Kantor Pusat PT Unilever Indonesia di BSD City, Tangerang. Mereka membawa parcel bingkisan berisi sampah sachet produk PT Unilever seperti Rinso, Molto, Royco, Sunlight, sunsilk, Lifebouy, Dove dan produk personal care lainnya. “kami ingin menemui ibu Ira Presiden Direktur PT Unilever dan ingin menyerahkan langsung kepada beliau” pinta Daru Setyo Rini, Penelit Senior ESN, namun Pihak keamanan menyatakan bahwa direksi PT Unilever saat ini sedang mengikuti G20 di Bali.

Para aktivis lingkungan tidak mau beranjak sebelum sampah-sampah sachet yang dibawah diterima langsung oleh fihak Unilever, sambi menunggu negosiasi berlangsung beberapa orang melakukan orasi di depan Graha Unilever Indonesia , Green Office Park Kav. 3Jl BSD Boulevard Barat , BSD City , Tangerang 15345

"Kami ingin presiden direktur PT Unilever Indonesia mengetahui bahwa bungkus plastik produk yang dihasilkan unilever saat ini banyak tercecer diperairan pantai Indonesia Timur dan Ingin memberitahukan bahwa Unilever saat ini menjadi produsen pencemarn rangkin 4 global," ungkap Prigi Arisandi, lebih lanjut

Sampah sachet Unilever di Serahkan kepada Pihat PT Unilever Indonesia di Serpong
  peneliti senior ESN menjelaskan bahwa selama melakukan ekspedisi sungai Nusantara ditemukan sampah sachet multilayer terapung disungai dan dilaut yang disebabkan minimnya tanggungjawab pemerintah di tingkat kabupaten dan kota dalam memberikan pelayanan pengelolaan sampah dan penyediaan infrastruktur sampah" warga membuang sampah sembarangan karena tidak tersedia tempat sampah yang cukup, ditambah penggunaan plastik sekali pakai yang tak terkontrol" ungkap Kholid Basyaidan


Sampah Unilever Kotori Perairan Wilayah Kepulauan Indonesia Timur

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Telah Mengunjungi Wilayah Timur Indonesia meliputi Provinsi Maluku Utara (Kota/Kabupaten Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Utara dan Halmahera Tengah), Provinsi Maluku (Kota Ambon dan Kabupaten Serat bagian Barat) dan Propinsi Papua (Kota Sorong, Kabupaten Sorong). Pada ketiga Wilayah Propinsi di Timur Indonesia ini kami melakukan brand audit dan menemukan sampah packaging dari Produk PT Unilever Indonesia Tbk mendominasi. Sampah-sampah sachet yang kami temukan antara lain, packaging dari produk: 1. Sunsilk, 2. Royco, 3. Rinso, 4. Molto, 5. TRESemme, 6. Sunlight, 7. Lifebuoy, 8. Dove, Sampah-sampah ini termasuk dalam kategori sampah residu sehingga menurut amanat Undang-undang Pengelolaan sampah 18/2008 menyebutkan bahwa setiap produsen wajib bertanggung jawab atas sampah packaging yang tidak bisa di proses secara alam, tanggung jawab produsen yang dimaksud dalam UU 18/2008 adalah Extendeed Produsen Responsibility.

Misi Indonesia Kurangi 70% sampah plastik ke Laut Indonesia saat ini punya target  roadmap pengurangan sampah plastik ke lautan hingga 70% pada tahun 2025, namun yang kami lihat selama perjalanan ekspedisi Sungai Nusantara Barangka (kali Mati atau sungai aliran lahar) di Kota Ternate, pesisir kampung Makasar, Pantai mangga dua di Ternate, Pesisir Kota Sofifi, Pesisir Kota Weda, Pesisir kota Sorong dan Pesisir Kota Ambon masih dipenuhi sampah sachet, Untuk itu kami dari Tim Ekspedisi Sungai Nusantara, mengembalikan sampah-sampah sachet yang kami punggut dari Perairan Pesisir dan Sungai-sungai di Indonesia bagian Timur. 

 

Senin, 14 November 2022

Danau Poso Terkontaminasi Mikroplastik

Pengamatan Mikroplastik peserta Festival Mosintuwu 11/11/22 di danau Poso

Tim Susur Sungai Festival
  Mosintuwu 2022 berkolaborasi dengan Tim Ekspedisi sungai Nusatara  (ESN) melakukan uji kualitas air dan Uji mikroplastik di Danau Poso, pada Kamis hingga Jumat 10 dan 11  November 2022 lebih dari 20 orang peserta Festival Mosintuwu melakukan uji kualitas air dan pengukuran m ikroplastik di Danau Poso, Kecamatan Tentena Kabupaten Poso. “Kami mengambil contoh air danau Poso di tiga lokasi yaitu Jembatan Tentena 1 dan 2, lokasi ketiga di Pangkalan Nelayan Yosi, Kelurahan Pamona, kami mengukur kualitas air, inventarisasi serangga air dan uji mikroplastik” Ungkap Eko Kurniawan, Peneliti Yayasan Mosintuwu.

Rabu, 09 November 2022

OMG!!! Sorong City Waters Contaminated with Microplastics

Dody Aleman Wamblesa Took Plastic from water

"We took 50 liters of water samples in the Remu and Klamono rivers, after being observed under a portable microscope, microplastic levels of 100-103 microplastic particles were found in the Remu river in Sorong City and 4 particles in the Klamono river", said Prigi Arisandi, further this ESN researcher explained that “the Klamono river is considered still clean from microplastic pollution compared to the Remu river”, Arisandi said in a press release received by the media on Monday, (7/11/2022)

Heboh! Perairan kota Sorong Terkontaminasi Mikroplastik

Kami melakukan pengambilan sampel air sebanyak 50 liter air sungai, setelah diamati dibawah mikroskop portable dengan pembesaran hingga 400 kali ditemukan mikroplastik rata-rata 148 partikel mikroplastik di sungai-sungai dalam Kota Sorong dan sedangkan pada lokasi control di Sungai Klamono hanya ditemukan 4 partikel dalam 100 liter airsungai Klamono" ungkap Prigi Arisandi, lebih lanjut peneliti ESN ini menjelaskan bahwa sungai Klamono dianggap masih bersih dari polusi mikroplastik dibandingkan sungai – sungai di Kota Sorong

Sampah Sachet Produk PT Unilever Dominasi Sampah Plastik di Perairan Sorong


 Temuan baru oleh Generasi Peduli Sungai Klamono (G-PSK) dan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) setelah melakukan kegiatan brand audit, dengan mengumpulkan 211 keping sampah yang di temukan di Perairan Sorong. “Kami menemukan 5 produsen kebutuhan sehari-hari yang sampahnya memenuhi perairan pesisir Kota Sorong kelima produsen itu adalah Unilever, Wings, Mayora, Danone dan Nestle, khusus untuk Unilever jenis sampah yang ditemukan adalah jenis sachet multilayer yang sulit untuk dilakukan daur ulang karena lapisan plastiknya berlapis-lapis,” Ungkap Prigi Arisandi, 

Sabtu, 06 Agustus 2022

Perairan Tercemar mikroplastik, Bangka Barat Darurat Pengelolaan Sampah Plastik

Sampah Plastik tercecer ditepian Sungai di Kecamatan Muntok

Tim ekspedisi Sungai Nusantara berkolaborasi dengan Telapak Teritorial Bangka Belitung pada 29-30 Juli melakukan deteksi kualitas air. Dari Penelitian dilakukan di dua lokasi di Kampung Sukal Desa Belo laut dan Kolong air Telabik menunjukkan bahwa kedua lokasi telah tercemar Mikroplastik dengan Kadar Mikroplastik sebesar 80 Partikel di Sukal dan 42 Partikel di Telabik. Jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan adalah jenis Fiber atau Benang kemudian jenis fragmen atau cuilan plastik dan jenis film atau lembaran Plastik. "Peraian Bangka Barat  telah tercemar mikroplastik, dari dua sumber air yang kami ambil samplenya yaitu Sukal yang mewakili air sungai dan Telabik yang mewakili kolong air atau embung terdeteksi mikroplastik sebesar 40-82 partikel dalam 100 liter air" ungkap Prigi Arisandi, lebih lanjut peneliti ESN ini menyebutkan bahwa di Pulau Bangka sebelumnya telah diteliti pada maret 2021 di sungai Baturusa sebesar 94 partikel mikroplastik dalam 100 liter air.

Rabu, 27 Juli 2022

HARI SUNGAI NASIONAL : APAKABAR MUSI HARI INI?



Peringati Hari Sungai Nasional beberapa  komunitas yang tergabung dalam Aliansi Peduli Musi (APM) Palembang Mendesak Walikota Palembang Dan Gubernur Sumsel bebaskan Musi dari Sampah plastik sekitar 25 aktivis lingkungan Kota Palembang menggelar aksi di Jembatan Ampera pada Rabu (27/7/2022) Sambil menenteng poster bertuliskan  " Apakabar sungai musi  hari ini?" . Merespon Temuan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara menegaskan bahwa Sungai Musi Sedang Tercemar Berat. "Aksi ini adalah bentuk respon dari keperihatinan kami terkait kondisi Sungai Musi yang tercemar Mikroplastik dan Logam berat" ungkap Asmaran Dani, lebih lanjut aktivis Spora Institut mendesak Pemerintah untuk memprioritaskan penanganan Pencemaran Sungai Musi.

Selasa, 26 Juli 2022

Temukan 124 Timbulan Sampah Ilegal, APM Usulkan Patroli Sungai Musi

Aldo Carnegie (Baju kotak-kotak) menyerahkan surat pengaduan pada Kepala BBWS
Sumatera VIII (baju Putih) di Kantor BBWS Sumatera VIII Palembang (26/7)

8 orang anggota  Aliansi Peduli Musi (APM) Selasa (26/6) bertemu dengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWS) VIII Musi. " Kami Menyampaikan temuan APM selama ekspedisi Sungai Musi, selain kontaminasi mikroplastik, pencemaran Khlorin, phospat kami menyampaikan bahwa Sungai Musi dibawah Jembatan Ampera hingga Jembatan Musi 4 terdapat lebih dari 124 timbulan sampah plastik" ungkap Aldo Carnegie, lebih lanjut Ketua APM menjelaskan kepada Kepala Balai bahwa sampah plastik yang tidak terurus ini akan menimbulkan pencemaran mikroplastik.

Senin, 25 Juli 2022

Laporan Penelitian - Studi Indentifikasi Mikroplastik pada Ikan Sungai Musi


Abstrak 
Aliansi Peduli Musi (APM) dan Tim ekspedisi Sungai Nusantara menemukan bahwa ikan-ikan di Sungai Musi telah terkontaminasi Mikroplastik, 3 ikan yang dianalisis kandungan lambungnya adalah jenis kan Seluang (Rasbora daniconius), ikan Lampam (Barbonymus schwanenfeldii) ikan sapil atau Tembakan (Helostoma temminkii), sampel ikan diambil dari pasar ikan di Bawah Jembatan Siak 2 pada Minggu (17 Juli 2022) dari hasil analisis mikroplastik dalam lambung yang dilakukan di Laboratorium Mikroplastik Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ecoton) di Gresik menunjukkan bahwa ketiga ikan sungai Musi ini telah terkontaminasi Mikroplastik dengan masing-masing jenis mengandung 5 partikel mikroplastik(PM)/ ekor Ikan Seluang, 7PM/ekor ikan Sapil dan 10 PM/ekor ikan Lampang. Jenis mikroplastik yang ditemukan adalah fiber atau benang/serat, filament, fragmen dan granula.

Minggu, 24 Juli 2022

REKOMENDASI ALIANSI PEDULI MUSI

Aktivis APM meminta semua pihak Stop Cemari Sungai Musi (24/7)

  "Mikroplastik dapat mengikat logam berat dalam air, di Sungai Musi terdapat beragam jenis berat berbahaya seperti Merkuri, tembaga, Besi, cadmium dan Mangan. Temuan riset 2020 menunjukkan bahwa mikroplastik sungai Musi mengikat logam Cu dan Pb di air” ungkap Eka Chlara Budiarti, Alumnus Kimia Universitas Diponegoro Semarang ini menjelaskan jika terdapat banyak mikroplastik dalam sebuah perairan yang tercemar logam berat maka akan menimbulkan double efek karena mikroplastik akan menyerap logam berat dan kemudian pindah ke tubuh ikan lalu ke tubuh manusia maka tubuh manusia akan menerima efek bahaya mikroplastik sekaligus logam berat yang menempel di mikroplastik.

INILAH 6 JENIS POLIMER PENCEMAR SUNGAI MUSI

Tas Asoy merupakan jenis sampah plastik yang banyak dijumpai di Musi
 Mikroplastik di Sungai Musi bisa dipastikan salah-satunya berasal dari sampah-sampah plastik yang terdampar di tepian sungai Musi.” Hasil susur sungai Musi yang dilakukan oleh ESN dan APM pada Minggu 24 Juli 2022 menemukan sepanjang pantai Musi dari jembatan Ampera hingga pemukiman di Al Munawar ditemukan sampah plastik menumpuk di tepi sungai terutama di bawah jembata Ampera di depan pasar 16 atau pasar 10” Aldo Carnegie, lebih lanjut Koordinator Aliansi Peduli Musi menjelaskan bahwa sampah-sampah plastik yang menumpuk di tepi sungai lambat laut akan terfragmentasi (terpecah-pecah menjadi material plastik kecil yang disebut mikroplastik).  Setelah susur sungai Musi, APM dan ESN menemukan 5 Faktor pendorong timbunan sampah plastik di Sungai Musi

Tercemar Mikroplastik, Mendesakkan Penanganan Sampah Plastik di Sungai Siak

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara sedang Mejeng

Tim ekspedisi sungai Nusantara berkolaborasi dengan  Mapala fakultas Ekonomi Universitas Negeri Riau dan Telapak Bada Teritori Riau melakukan kegiatan Deteksi Kesehatan Sungai Siak dengan mengukur kualitas fisika kimia air dan uji kandungan Mikroplastik pada Jumat-Sabtu (1 dan 2 Juli 2022). Lokasi Pengukuran Kualitas air dilakukan di 6 lokasi yaitu : 1. Jembatan Siak 2, Sri Meranti kecamatan Rumbai  2. Siak River side,Kampung Bandar Kecamatan Senapelan Jl Cut Nyak Dien 1  3. Jembatan Siak 4, 4. muara Batang Sago, Pelindo 5. muara  Batang Sail dan 6. Kelurahan Tanjung Rhu,  wilayah Kecamatan  Lima puluh.

IKAN SELUANG MUSI TERCEMAR MIKROPLASTIK

Aliansi Peduli Musi Membentang Poster Ajakan Selamatkan Musi (24/7)

Aliansi Peduli Musi (APM) dan Tim ekspedisi Sungai Nusantara menemukan bahwa ikan-ikan di Sungai Musi telah terkontaminasi Mikroplastik, 3 ikan yang dianalisis kandungan lambungnya adalah jenis kan Seluang (Rasbora daniconius), ikan Lampam (Barbonymus schwanenfeldii) ikan sapil atau Tembakan (Helostoma temminkii), sampel ikan diambil dari pasar ikan di Bawah Jembatan Siak 2 pada Minggu (17 Juli 2022) dari hasil analisis mikroplastik dalam lambung yang dilakukan di Laboratorium Mikroplastik Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ecoton) di Gresik menunjukkan bahwa ketiga ikan sungai Musi ini telah terkontaminasi Mikroplastik dengan masing-masing jenis mengandung 5 partikel mikroplastik(PM)/ ekor Ikan Seluang, 7PM/ekor ikan Sapil dan 10 PM/ekor ikan Lampang. 

Jumat, 24 Juni 2022

6 REKOMENDASI PEMULIHAN SUNGAI DELI DARI POLUSI MIKROPLASTIK

Aksi Aktivis ESN Infokan pencemaran Mikroplastik di Sungai Deli (24/6)

Temuan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara terkait 232 timbulan sampah ilegal di Sungai Deli wilayah Kota Meda dan  388 pohon yang terlilit sampah plastik menunjukkan buruknya sistem pengelolaan sampah di Kota Medan. "Seharusnya Perda Nomer 6 Tahun 2015 memberikan jaminan penyelenggaran pengelolaan sampah yang baik di Kota Medan, bahkan pasal 6 menjelaskan bahwa Pemkot Medan bertugas untuk melaksanakan pengelolaan persampahan dan memfasilitasi penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah" ungkap Kholid Basyaiban, lebih lanjut Pengacara lingkungan ESN ini menjelaskan bahwa ada kewajiban Pemkot Medan untuk membangun sarana tempat sampah agar masyarakat Medan tidak membuang sampah ke Sungai Deli. Fakta yang ditemukan tentang pencemaran mikroplastik di Sungai Deli menjadi indikator dampak buruk dari pengelolaan sampah di Kota Medan. "Tim ESN merekomendasikan 5 kegiatan yang harus dilakukan oleh Pemkot Medan agar sungai Deli tidak tenggelam dalam sampah plastik," Ungkap Khalid Basyaiban yang dihubungi oleh Reporter Ceritamundu.com melalui saluran telepon Jumat Malam (24/6).
Berikut adalah 6 rekomendasi tim ESN.

Populer