![]() |
Relawan AKSI melakukan Gladi Resik Demonstrasi yang akan dilakukan di Depan PT WINGS Embong Malang Surabaya (25/11). |
Kamis, Siang 24 November 2022. Para pengiat lingkungan yang berasal dari mahasiwa/i dari berbagai universitas di Jawa Timur yaitu, UNESA Surabaya , Universitas 17 Agustus Surabaya, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Negri Malang, dan HANG TUAH Surabaya yang tergabung dalam Asosiasi Komunitas Sungai Indonesia - AKSI melakukan Press Conference di Rumah Inspirasi Wringinanom Gresik. Rencananya AKSI akan melakukan aksi teatrikal dengan membawa patung dewi Sri dengan terbungkus sachet yang bertajuk “SACHET WINGS BENCANA UNTUK MASA DEPAN” yang akan dilakukan didepan Kantor Wings Surabaya. Kegiatan aksi teatrikal ini, bertujuan untuk meminta perusahaan Wings agar bertanggung jawab atas sampah sachet yang tercecer di lingkungan perairan Indonesia yang berpotensi tidak ndapat terurai bahkan sampai Ratusan tahun.
Dilansir dari penelitian Faujiah dan Wahyuni
dalam seminar nasional kimia 2021 UIN Sunan Gunung Djati bahwa mikroplastik
yang dihasilkan salah satunya dari sachet dapat berdampak pada kesehatan
manusia. Dimana mikroplastik akan masuk kedalam tubuh manusia dan dapat
berakibat terjadinya organ, cedera internal dan eksternal. Selain itu juga
adanya transformasi kandungan kimia plastik ke dalam tubuh manusia, terjadi
gangguan mikroba usus yang menyebabkan penyumbatan saluran usus sehingga
mengakibatkan sensasi kenyang semu, stres fisiologis, perubahan pola makan,
penghabatan pertumbuhan, dan penurunan kesuburan.
“Dengan melihat peraturan Pasal 15 UU Nomer 18 tahun 2009 dan Permen LHK Nomer 75 Tahun 2019, kami tergabung dalam AKSI ini mendesak pihak untuk segera wings bertanggung jawab terhadap sampah sachet dari perusahannya yang tercecer dilingkungan perairan sungai dan laut Indonesia yang berasal dari Wings”, imbuh rikat.
Selain itu, terdapat penelitian lainnya dari Universitas Hull dan Laporan The Guardian menjelaskan bahwa terdapat mikroplatik di jaringan paru-paru dan darah manusia. Serta ditemukan kadungan mikroplatic di feses manusia. “dari beberapa peneltian tentang bahaya nya plastic, Wings sebagai perusahaan FMCG di Indonesia perlu memelopori inisiatif pengurangan sampah secara massif dan progresif. Selain sebagai produsen penghasil sachet yang membanjiri Indonesia. Wings dapat menghentikan tsunami sampah dan sachet di Indonesia dengan cara meredesain ulang kemasan plastik dan menyediakan sistem refill” ujar Wahyu Pradana Peneliti sejarah pencemaran sungai Indonesia, sekaligus mahasiswa aktif Sejarah Universitas Negeri Malang.
Jika kita merujuk pada data brand audit yang
berhasil dikumpulkan diberbagai wilayah di Jatim merupakan suatu bukti nyata bahwasannya belum
ada penangananan yang serius dari produsen salah satunya Wings Group dalam hal
pertanggung jawaban serta kepatuhan terhadap pasal 15 UU Nomer 18 Tahun 2008
tentang pengelolaan sampah, yang menjelaskan kewajiban setiap produsen atas
sampah yang dihasilkan melalui upaya Extended
Producer Responsibility (EPR).
EPR ini juga tercantum dalam peraturan Permen LHK Nomer 75 tahun 2019 tentang
peta jalan pengurangan sampah oleh produsen. Produsen harus mengurangi sebanyak
30% dari sampah yang dihasilkan. Produsen dimaksud disini salah satunya Wings
Group wajib dan harus bertanggung jawab mengurangi sampah yang
dihasilkan. Berdasarkan temuan 523 pieces sampah membuktikan bahwa Wings masih
belum maksimal melakukan upaya EPR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar