![]() |
Sampah Plastik Mewarnai Pantai Warna di Kota Kupang |
Karena bentuk mikroplastik serupa dengan plankton/makanan ikan maka ikan mengganggap mikroplastik adalah makanan. Padahal mikroplastik bersifat pengganggu hormone yang bisa menyebabkan gangguan reproduksi. Jika tidak ada upaya serius Pemerintah Kota Kupang dan Pemerintah Propinsi NTT maka pada gilirannya mikroplastik akan masuk kedalam lambung dan darah manusia. “sampah plastik telah mencemari rantai makanan, ditemukannya mikroplastik dalam ikan di Pantai Kupang menjadi pertanda bahaya ancaman kesehatan masyarakat yang sering mengkonsumsi ikan karena mikroplastik bersifat pengganggu hormone dan mengandung senyawa toksik bersifat karsinogen yang akan mengganggu kesehatan manusia” ungkap Horiana Yolanda Haki, lebih lanjut Peneliti Mikroplastik Walhi NTT.
Grafik menunjukkan bahwa kadar mikroplastik di Pulau Warna tertinggi dan rata-rata kadar mikroplastik di keempat lokasi adalah 185 PM/100 Liter (8/12/2022) |
Mikroplastik dalam Lambung Ikan
Fakta baru terungkap dari Penelitian yang dilakukan Oleh Gregorius Kenang Widyantoro Progam Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana, Kupang 2022.berjudul Hubungan kandungan Mikroplastik pada Air laut dan Mikroplastik dalam system organ di Perut Ikan Laut Pesisir Pantai Semiringkai Kota Kupang Tahun 2022. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 7 juli 2021 sampai dengan 4 januari 2022, bertempat di Laboratorium Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan dan Kedokteran Hewan (FKKH).Pengambilan sampel ikan laut dilakukan pada pasar ikan dan pedagang ikan di sepanjang pesisir pantai kota Kupang di Lokasi Pantai Oesapa, Pantai Kelapa Lima, Pasar ikan Oeba, Pantai Ketapang dan Pantai Nunbaun dengan jumlah sampel ikan sebanyak 30 ekor ikan yang terdiri dari spesies ikan :
Ikan kembung/KombongPadi (Scomber australasicus)
2.
Ikan
kembung/kombong/makarel (Scomber scrombrus)
3.
Ikan
Teri (Engraulidae speciose)
4.
Ikan
terubuk (Tenualosa ilisha)
5.
Ikan
tembang (Sardinella fimbriata)
6.
Ikan
kembung/kombong lelaki (Rastrelliger kanagurta)
7.
Ikan
Senangin (Eleutheronema tetradactylum)
8.
Ikan
petek (Equula daura)
(Sumber Grafik dari
Penelitian berjudul : Hubungan
kandungan Mikroplastik pada Air laut dan Mikroplastik dalam system organ di Perut Ikan Laut Pesisir Pantai Semiringkai
Kota Kupang Tahun 2022)
Walhi NTT dan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Dorong Pembatasan Plastik Sekali Pakai
Mikroplastik
termasuk senyawa pengganggu hormone sehingga apabila masuk kedalam tubuh
manusia akan mempengaruhi system hormone reproduksi dan metabolisme. “salah
satu dampah mikroplastik dalam tubuh manusia adalah diabetes mellitus,
penurunan kualitas dan kuantitas sperma dan menopause lebih awal” ungkap Prigi
Arisandi, lebih lanjut Prigi menjelaskan bahwa mikroplastik di air akan
mengikat polutan di air seperti logam berat, pestisida dan detergen dalam air.
“Jika dalam air terdapat mikroplastik maka mikroplastik akan menyerap polutan
dalam air, dalam perairan Kupang saat ini tercemar logam berat maka adanya
mikroplastik akan menyerap dan mengikat logam berat, “ ungkap Prigi, lebih
lanjut Prigi menjelaskan bahwa mikroplastik juga bisa menjadi media tubuh
bakteri pathogen.
Dengan
ditemukannya mikroplastik dalam tubuh ikan akan menjadi ancaman baru karena
racun mikroplastik akan berpindah dari tubuh ikan pada tubuh manusia yang
mengkonsumsi ikan. Keberadaan mikroplastik harus dikendalikan dengan
1.
Mengendalikan dan menghentikan penggunaan plastik
sekali pakai
2.
Mengendalikan sampah plastik agar tidak masuk
kedalam sungai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar