Sabtu, 30 November 2024

Kecewa INC 5 Tak Sesuai Harapan, Nina Minta Suara Anak Muda didengar


INC 5 atau negosiasi internasional yang kelima untuk perjanjian guna mengatasi polusi plastik berjalan tidak sesuai harapan untuk menghentikan polusi plastik global dengan pengurangan produksi plastik. Sikap Delegasi dari negara-negara peserta INC terbelah menjadi dua kelompok besar. “Negosiasi berjalan tidak sesuai yang kami harapkan, delegasi negara-negara produsen petrokimia dan kimia, seperti Arab Saudi dan Rusia, berusaha mencegah perjanjian yang kuat untuk pembatasan produksi dan pengaturan bahan kimia tertentu dalam plastik” ungkap Aeshnina Azzahra aqilani, lebih lanjut anggota delegasi Masyarakat sipil Indonesia yang tergabung dalam Aliansi Zerowaste Indonesia menjelaskan bahwa Negara-negara penghasil minyak ini menolak pembatasan produksi karena hal itu dianggap bisa menggangu kepentingan ekonomi mereka. Pembatasan produksi plastik dinilai bisa mengganggu produksi minyak dan gas karena bahan baku plastik terutama dari bahan bakar fosil” pungkas Aeshnina ditemui di Busan (Minggu Siang, 1/Desember/2024)

Kamis, 28 November 2024

“We need a Strong Treaty to End Plastic Pollution” : Nina's request to the Executive Director of UNEP

 

Nina showed Inger the Photo of the Pollution from the Plastic imported waste
Recycling in Indonesia (Busan,11/28/2024)

Aeshnina Azzahra Aqilani met with Inger Andersen, Executive Director of the United Nations Environment Program (UNEP) in the middle of a Dinner held Thursday evening 19.00 Korean Time in room 121, BEXCO Exhibition II, Busan South Korea at INC 5.

During this meeting, Nina, Aeshnina, showed replicas of babies contaminated with microplastics in jars. This replica shows that microplastics have threatened the safety of unborn babies. Nina then asked for a group photo while carrying a topless baby but Inger Andersen walked away saying "it is too much! (this is too much)" while avoiding the replica of the baby in the jar.

Bertemu Inger Andersen, Nina Minta Strong Treaty Untuk Akhiri Polusi Plastik


Aeshnina Azzahra Aqilani bertemu dengan Inger Andersen, Direktur Eksekutif the United Nations Environment Programme (UNEP) ditengah Jamuan Makan malam yang diadakan Kamis malam 19.00 Waktu Korea dalam ruang 121, BEXCO Exhibition II, Busan Korea Selatan dalam gelaran INC 5. 

Dalam pertemuan ini Nina panggilan Aeshnina menunjukkan replika bayi-bayi terkontaminasi mikroplastik dalam toples. Replika ini menunjukkan bahwa mikroplastik telah mengancam keselamatan bayi-bayi yang belum lahir, Nina kemudian mengajak foto bareng sambil membawa bayi dalam toples tapi Inger Andersen menjauh sambil berkata “it is too much!(ini berlebihan)” sambil menjauh dari replika bayi dalam toples.

Senin, 25 November 2024

We want a strong treaty to protect human health by reducing plastic production


Saving Babies from the Threat of Microplastic Toxins we Need to Stop Consume Plastik

Nina : We want a strong treaty to protect human health and the environment by reducing plastic production, eliminating threats from toxic chemicals throughout the plastic life cycle

“The Mother's Womb Has Been Contaminated With Microplastics, Now The Safest Place For Humans Has Been Contaminated. Where else is a safe place for humans?”Aeshnina Said.

Temui Wamen Lingkungan Hidup, Nina Minta Monitoring Pabrik Daur Ulang Kertas Impor

Aeshnina menunjukkan foto-foto dampak kerusakan sampah impor

(Busan, Senin,25/11/2024) Disela INC 5 di Busan Aeshnina Azzahra Aqilani bertemu dengan Diaz Faisal Malik Hendropriyono, Wakil Menteri Lingkungan Hidup(KLH)/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Nina panggilan akrab Aeshnina menyampaikan Surat dan foto-foto kerusakan lingkungan akibat daur ulang sampah import di Jawa Timur dan Banten, Nina ingin KLH melakukan penguatan pengawasan pada industri kertas yang mendaur ulang sampah impor, meneliti kadar dioksin di lokasi pembakaran sampah impor di Kepanjen Malang, Tropodo Sidoarjo. "Pabrik daur ulang kertas impor di Jawa Timur masih membuang limbah ke sungai dan menimbulkan bau tidak sedap dan menyebabkan ikan mati massal, butuh Monitoring KLH agar limbah cair Pabrik kertas tidak mencemari sungai" papar Aeshnina, lebih lanjut Captain River Warrior Indonesia

Nina : Kami Butuh Perjanjian Plastik Global Lindungi Bayi dari Racun Mikroplastik

Replika bayi dalam toples menggambarkan ancaman mikroplastik
pada kesehatan manusia, Nina dalam aksi di Busan menjelang INC5
Sabtu (23/11/2024)

Nina : Kami menginginkan perjanjian yang kuat untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dengan mengurangi produksi plastik, menghilangkan ancaman bahan kimia beracun di seluruh siklus hidup plastik

 

“Rahim Ibu Sudah Terkontaminasi Mikroplastik, Kini Tempat Paling Aman Bagi Manusia Sudah Terkontaminasi. Di mana lagi tempat yang aman bagi manusia?” Kata Aeshnina.

Rabu, 20 November 2024

Ikan mati massal di Kanal Mangetan, Ecoton Akan Lapor DLH Jatim


Rabu (20/11/2024) warga Singkalan dan Kedung Sukodani berbondong-bondong turun ke sungai untuk menangkap ikan yang munggut (megap-megap) kekurangan oksigen kemudian lemas dan muda untuk ditangkap. " Ikan munggut ini bisa terjadi jika terjadi penurunan oksigen dalam air yang disebabkan oleh pengadukan air sungai upwelling atau buangan limbah cair dari aktivitas industri yang membuang secara by pass atau langsung dibuang tanpa diolah sehingga mengurangi kadar oksigen dalam air" ungkap Heri Purnomo, lebih lanjut koordinator pemantaun sungai Ecoton ini menjelaskan bahwa sejak pukul 21.00 terjadi ikan munggut di Desa Singkalan dan Desa Kedung Sukodani, di Hulu sungai kanal Mangetan terdapat pabrik kertas Tjiwi Kimia yang membuang limbahnya ke Kanal Mangetan. "Dibutuhkan uji kualitas air oleh Perum Jasa Tirta atau Balai Besar Wilayah Sungai Brantas yang berwenang atas kondisi kualitas air Kanal Mangetan yang menjadi anak sungai Brantas" imbuh Heri Purnomo.
Foto Menunjukkan Warga Desa Penambangan Mendapatkan Ikan Rengkik saat terjadi ikan munggut di Kanal Mangetan, Kamis Dinihari (21/11/2024)

Ecoton Meet BPOM in Jakarta, Requests Supervision and Curbing of Cosmetic Products Made with Microbeads

BPOM supervision Section, Panji Meets Ecoton Reseacher, Rafika at Jakarta
(Wednesday, 11/20/2024)

Jakarta, November 20, 2024 - Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) visited the Indonesian Food and Drug Authority (BPOM RI) in Jakarta to submit research findings related to the content of microbeads in personal care products and microplastics in disposable drinking water. This step aims to encourage BPOM to immediately curb the circulation of cosmetic products made from microbeads that have the potential to pollute the environment and endanger health.

DATANGI BPOM RI DIJAKARTA, ECOTON MINTA PENERTIBAN PRODUK KOSMETIK BERMIKROBEAD

Jakarta, 20 November 2024 – Dua Orang Peneliti dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) mendatangi Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) di Jakarta untuk menyerahkan hasil temuan penelitian terkait kandungan microbeads pada produk personal care dan mikroplastik pada air minum sekali pakai. Langkah ini bertujuan mendorong BPOM segera menertibkan peredaran produk kosmetik berbahan microbeads yang berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan. Aksi ini dilakukan setelah Mendatangi BPOM Surabaya dan tidak mendapatkan respon yang menyenangkan.

Senin, 18 November 2024

Sambut Global Plastik Treaty Ecoton Gelar Festival Manusia Plastik di Gresik

Perundingan Perjanjian Plastik Putaran Kelima dan Terakhir akan segera tiba. Pemimpin Dunia akan berkumpul di Busan, Korea Selatan di INC 5 November, 25 hingga 2 Desember 2024. Ecoton akan hadir dalam INC 5 bersama organisasi lingkungan global mendorong untuk Tidak ada lagi polusi plastik, Sebuah perjanjian untuk manusia dan planet ini. “Kita harus bersatu dan mendorong perjanjian plastik global yang kuat dan ambisius. Perjanjian ini dapat secara efektif mengurangi produksi plastik, melarang produk plastik yang tidak perlu, mendorong sistem penggunaan kembali, dan menghapuskan bahan kimia berbahaya” Ungkap Daru Setyorini, Lebih lanjut Direktur eksekutif Ecoton menyatakan bahwa Ecoton sebagai anggota Breakfreefromplastik akan ikut Mendorong  Negara-negara anggota menyepakati ketentuan-ketentuan perjanjian yang dapat:

Face à la crise mondiale du plastique, Ecoton organise une tournée de chirurgie plastique à Java-Est

 


Avec une statue d’un Homme en Plastique de 5x5 mètres, Ecoton souhaite sensibiliser le public à une utilisation plus responsable des plastiques à usage unique pour les contenants alimentaires et de boissons. Cela repose sur le constat que des fragments de plastique, ou microplastiques, retrouvés dans les organes humains proviennent des emballages plastiques pour boissons. Après avoir été exposée à Surabaya du 13 au 15 novembre 2024, la statue de l’Homme en Plastique a été présentée au Jardin botanique de Purwodadi le samedi 16 novembre 2024.

Minggu, 17 November 2024

Angesichts der globalen Plastikkrise führt Ecoton eine Plastiktour in Ost-Java durch


 Mit einer 5x5 Meter großen Plastikmenschen-Statue möchte Ecoton die Öffentlichkeit dazu aufrufen, Einwegplastik für Lebensmittel- und Getränkeverpackungen bewusster zu verwenden. Dies basiert auf der Tatsache, dass kleine Plastikfragmente oder Mikroplastik, die in menschlichen Organen gefunden wurden, von Plastikverpackungen für Getränke stammen. Nach der Ausstellung in Surabaya vom 13. bis 15. November 2024 wurde die Plastikmenschen-Statue am Samstag, den 16. November 2024, im Botanischen Garten von Purwodadi präsentiert.

Facing the Global Plastic Crisis, Ecoton Conducts a Plastic Surgery Tour in East Java


The Fifth and Final Round of Plastics Treaty negotiations is Coming up. World Leader will gather in Busan, South Korea at INC 5 November, 25 to December 2, 2024 and We need to make sure it will be strong.  Ecoton will be present at INC 5 alongside global environmental organizations pushing for No more plastic pollution, A pledge for people and the planet “ Daru Setyorini said, Ecoton's executive director further stated that Ecoton as a member of Breakfreefromplastics would participate in encouraging member states to agree on treaty provisions that can:

1.      Address and ensure global plastic production reduction with aims to phasing out plastic production

2.      Promote reuse systems over downstream measures

3.      Regulate and eliminate hazardous/of concern chemicals and polymers

4.      Guarantee a strong, equitable, and dedicated financial mechanism

We must unite and push strong and ambitous global plastic treaty , The treaty can effectively cut plastic production, ban unnecessary plastic products, promote reuse system, and phase out harmful chemical” Daru Setyorini said

Ecoton Operasi Plastik Keliling Jawa Timur, Ajak Masyarakat Sadar Bahaya Mikroplastik

 Operasi Manusia Plastik terus berlanjut, Minggu 17/11/2024 di Kampus universitas Trunojoyo Madura, 2 orang relawan Ecoton melakukan paparan bahaya mikroplastik di acara Fishery Day, dalam acara ini team ecoton memaparkan bahaya mikroplastik dalam tubuh manusia karena tingginya kadar mikroplastik di perairan pantai dan seafood. Sebelumnya di Surabaya dan Pasuruan, Operasi Plastik dilakukan 

Pameran Manusia Plastik dalam Festival Aksi Generasi Iklim, (16/11)
Di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan Jawa Timur
dengan mengusung Patung Manusia Plastik ukuran 5 meter x 5 meter, Ecoton ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat agar lebih bijak dalam penggunaan plastik sekali pakai untuk wadah makanan dan minuman karena adanya fakta bahwa serpihan plastik kecil atau mikroplastik yang ditemukan dalam organ tubuh manusia berasal dari wadah plastik minuman dalam kemasan. Setelah Dipamerkan di Surabaya Pada 13-15 Nopember 2024, Patung manusia plastik telah dipamerkan di Kebun Raya Purwodadi pada Sabtu 16 Nopember 2024. “Manusia plastik tampil di Festival Aksi Generasi Iklim Jawa Timur Di Kebun Raya Purwodadi yang diadakan oleh Yayasan Cempaka dan Save The Children, dihadapan 380 anak-anak dari Forum anak yang datang dari 7 Kabupaten di Jawa Timur, dalam Acara bertema Saatnya bebaskan Sungai Dari Sampah” ungkap Prigi Arisandi, lebih lanjut koordinator Sains, Komunikasi dan Seni Ecoton menjelaskan bahwa Manusia Plastik akan keliling Jawa Timur. “Nopember ini Manusia plastik akan dioperasi di Malang dan Tulungagung, Kami berkolaborasi dengan komunitas lingkungan kota-kota  di Jawa Timur,” ungkap Prigi.

Kamis, 14 November 2024

Pelajar Amerika Serikat Kaget Lihat Mikroplastik di Wajah

Marrio Pelajar dari Amerika Serikat yang Kaget melihat mikroskop untuk
Pertama kalinya ditemukan pada permukaan wajahnya (14/11)

Surabaya - Pada Kamis, 14 November 2024, ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation) menggelar pameran bertajuk “Plastic Human” yang menguak fakta mengejutkan tentang keberadaan mikroplastik dalam tubuh manusia yang dilaksanakan di Institut français Indonesia (IFI Surabaya). Acara ini menampilkan temuannya, termasuk paparan mikroplastik yang telah ditemukan dalam darah manusia, serta menggelar bedah buku Suara untuk Bumi, Sebuah Catatan dari Aksi Menuju Solusi karya Alaika Rahmatullah, Manajer Edukasi ECOTON. Selain itu, pengunjung pameran juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan uji mikroplastik pada kulit wajah.

Selasa, 12 November 2024

Conducting “Plastic Surgery” on “Plastic Man” Ecoton Urges Global Plastic Treaty to Prevent Human Extinction Due to Plastic Pollution


"Small plastics known as microplastics have permeated vital human organs, including the blood, heart, lungs, kidneys, sperm, placenta, and even the brain. These findings should serve as a severe warning for humanity to stop plastic consumption," said Rafika Aprilianti. The Head of the Microplastics Laboratory further stated that strong regulations are needed at both the national and global levels. "We need a robust Global Plastic Treaty to halt plastic production, which has been proven to damage the environment and threaten human health and civilization, Ecoton Urges Global Plastic Treaty to Prevent Human Extinction Due to Plastic Pollution " she added.

Surabaya (13/11) – ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation) organized the theatrical action “Plastic Surgery on Plastic Man” in Surabaya as an expression of concern about the rampant microplastic pollution that has now entered the human body. In this action, ECOTON performed a theatrical display of extracting plastic from a 5-meter-tall and 5-meter-wide statue called “Plastic Man.” This statue serves as a visual representation of the increasing threat microplastics pose to human health and the environment.

Gelar Operasi Plastik Manusia Plastik, Berikut 7 Tuntutan Ecoton



"Aksi ini mendorong Global Plastic Treaty yang kuat dan mengikat seluruh Negara di Dunia agar yang bertujuan untuk mencapai pengurangan plastik menghentikan polusi plastik dan beralih ke solusi alternatif yang lebih berkelanjutan serta meminimalkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan" ungkap Rafika Aprilianti, lebih lanjut Kepala Laboratorium Mikroplastik ECOTON menyerukan dukungan terhadap proses negosiasi ini, dengan menekankan bahwa perjanjian global harus mencakup langkah-langkah konkret untuk mengurangi produksi plastik dan memperkuat tanggung jawab dalam menangani kebocoran sampah plastik yang berakhir di lingkungan.

Gresik (12/11/2024) Dalam press release yang disampaikan kepada Redaksi Sungai Nusantaraku, Ecoton berencana melakukan aksi demonstrasi dengan seni instalasi di Taman Apsari Surabaya melibatkan 30 relawan. Dalam Aksinya Ecoton akan membawa patung manusia raksasa berukuran 5 meter x 5 meter yang berisi sampah plastik.

Ecoton Desak Perjanjian Plastik Global Cegah Kepunahan Manusia Akibat Polusi Plastik

Kunjungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak, di Kantor Ecoton

 “Plastik kecil yang disebut Mikroplastik telah merasuki organ vital manusia, Dalam darah, jantung, paru-paru, ginjal, sperma, plasenta dan dalam otak manusia, temuan-temuan ini seharusnya menjadi peringatan keras agar manusia menghentikan konsumsi plastik” ungkap Rafika Aprilianti, lebih lanjut Kepala Laboratorium Mikroplastik ini menyatakan bahwa dibutuhkan regulasi  yang kuat pada tingkat nasional dan Global, “kita butuh Global Plastic Treaty yang kuat untuk menghentikan produksi plastik yang terbukti merusak lingkungan dan mencegah kepunahan manusia akibat Polusi Plastik” ujar Rafika Aprilianti, Lebih lanjut Alumni Biologi Universitas Islam Negeri Malang khawatir dengan Predikat Indonesia sebagai negara poluter Plastik terbesar ketiga Setelah India dan Nigeria.

Senin, 11 November 2024

TIM ECOTON GELAR OPERASI PLASTIK DI TAMAN APSARI

 


Surabaya, 11 November 2024 –  Dalam 5 tahun terakhir telah ditemukan dalam tubuh manusia, meliputi Darah, pembuluh darah, paru-paru, ginjal, urin, sperma, Air Susu Ibu, cairan amnion atau air ketuban, plasenta, hati, lambung, feses bahkan di otak manusia telah tercemar mikroplastik. Temuan mikroplastik dalam Darah merupakan jalur utama mikroplastik dapat ditransfer dan dialirkan ke seluruh tubuh. Persentase mikroplastik dalam darah manusia meliputi 50% PET, 36% PS, 23% LDPE dan 5% Other . Jenis plastik PET meliputi botol dan galon plastik sekali pakai. PS (Polystyrene) meliputi Styrofoam, Alat makan sekali pakai, Gelas dan nampan plastik. LDPE (Low Density Polyetylene) meliputi Kantong plastik, plastik wrap, tutup botol, kemasan karton minuman. Dan plastik other meliputi kemasan sachet multi layer, alat elektronik plastik. Pada 13 November 2024 rencananya tim bedah plastik ecoton akan melakukan operasi terhadap manusia Plastik di Taman Apsari Jl R Suryo Surabaya,

Minggu, 10 November 2024

Temuan Microbeads pada Produk Personal Care Mengancam Kesehatan Bayi dan Generasi Muda Jawa Timur, Ecoton Protes BPOM

Aksi Protes Relawan Ecoton di Depan Balai Besar POM Surabaya

Surabaya, 7 November 2024
Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) dan Komunitas Selami Laut Universitas Brawijaya melakukan aksi teatrikal di depan Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Surabaya, Kamis (7/11). Aksi ini bertujuan mendesak BPOM segera bertindak atas temuan microbeads yang terdeteksi pada produk perawatan bayi dan personal care yang beredar luas di pasaran. Ecoton memperingatkan bahwa microbeads—butiran plastik mikro dalam produk pembersih wajah, sabun, dan shampo—berpotensi mencemari ekosistem dan mengancam kesehatan bayi serta generasi muda di Jawa Timur.

ECOTON :"Makan Siang Gratis Harus Bebas Bungkus Plastik"

Aktivis ecoton Mengajak Masyarakat tidak menyuapi anak dengan Plastik

 (Gresik, 11/11/2024) ECOTON mengingatkan pemerintah dan masyarakat akan pentingnya memperhatikan risiko kesehatan akibat kontaminasi mikroplastik dalam produk sehari-hari yang banyak dikonsumsi oleh anak-anak. Sejumlah produk makanan, minuman, dan perawatan diri yang populer di kalangan anak-anak diketahui mengandung mikroplastik yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan mereka. "beberapa minuman berpemanis diketahui mengandung mikroplastik, temuan ini merupakan ancaman bagi kesehatan anak" ungkap Rafika Aprilianti, lebi lanjut kepala laboratorium Mikroplastik Ecoton menjelaskan bahwa setelah melakukan penelitian pada 30 minuman berpemanis dalam kemasan yang banyak dikonsumsi siswa-siswi disekolah. 

Populer