Jumat, 03 Juli 2020

"Selain Corona Kini Ancaman Mikroplastik di Bahan Baku Air Minum Harus di Waspadai" Ujar Peneliti Ecoton

Kontaminasi Mikroplastik di Kali Surabaya sangat memprihatinkan karena air Kali Surabaya dimanfaatkan lebih dari 5 juta konsumen Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) Gresik, Sidoarjo dan Surabaya. Selain mengandung bahan yang berbahaya bagi metabolisme tubuh manusia potensi masukknya mikroplastik kedalam tubuh manusia juga sangat tinggi.

"Ancaman serius sedang kita hadapi selaian ujian menghadapi Corona, ancaman itu bernama Mikroplastik," Ungkap Eka Chlara Budiarti peneliti Mikroplastik Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ecoton), lebih lanjut Alumni Jurusan Kimia Universitas Diponegoro ini mengungkapkan bahwa mikroplastik merupakan partikel yang berbahaya karena selain terbuat dari bahan tambahan penganggu hormon phtalat dan Bisphenol A, mikroplastik juga bersifat mudah mengikat polutan. Eka Chlara mengingatkan 3 Bahaya Mikroplastik bagi tubuh manusia.

1.  Bahaya Pertama, Mikroplastik Mengandung Bahan/Zat Kimia Berbahaya Mikroplastik berasal dari plastik yang mana pembuatannya dicampur dengan bahan tambahan  berbahaya seperti phthalate (Pelentur/pelembut) dan Bisphenol A (Pengeras) yang dikenal sebagai Senyawa Pengganggu Hormon. Sehingga masuknya mikroplastik dalam tubuh manusia akan berpotensi mengganggu system hormonal dan imun manusia

2.  Bahaya Kedua Mikroplastik Mengikat Polutan Berbahaya Mikroplastik memiliki ikatan yang terbuka sehingga bisa mengikat senyawa/ zat berbahaya dalam perairan sepeti logam berat, pestisida, detergen, senyawa penaggu hormon dan bahan kimia berbahaya dalam air di Kali Surabaya 

B Bahaya Ketiga Mikroplastik berperan sebagai Media tumbuh Bakteri Patogen/Penginfeksi Mikroplastik bisa menjadi media pembawa bakteri pathogen yang apabila masuk kedalam tubuh manusia maka akan mengalami infeksi.


"Besar kemungkinan Mikroplastik masuk dalam tubuh manusia karena diketahui Terdapat 3 Jalur Masuk Mikroplastik Kedalam Tubuh Manusia pertama masuk melalui pernafasan, Kedua  tertelan masuk kedalam sistem pencernaan melalui makanan dan minuman dan ketiga melalui kontak kulit" Ungkap Eka Chlara Budiarti yang kini sedang melakukan penelitian mikroplastik di Sungai Brantas.

Masuknya mikroplastik melalui makanan sangat memungkinkan mengingat saaat ini banyak makanan sea food yang telah terkontaminasi mikroplastik.
kegiatan Pengambilan sample air Kali Surabaya untuk mengetahui kandungan mikroplastik, Eka Chlara bersama Tonis afrianto mengambil sample air sebanyak 100 liter di bawah jembatan Sepanjang-karang pilang Kamis (2/7/2020)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer