Sabtu, 04 Juli 2020

POLUSI SAMPAH SACHET DIKALI SURABAYA PRODUSEN IKUT TANGGUNG JAWAB

10 Merek produsen yang menghasilkan sampah teronggok di Kali Surabaya, Produsen seperti Wings Surya, Unilever, Mayora, Danone indofood, garuda food dan produsen kebutuhan sehari-hari harus ikut bertanggungjawab atas sampah yang mereka hasilkan. Sachet, botol plastik, bungkus plastik dan bungkus-bungkus kebutuhan sehari-hari lainnya sulit didaur ulang sehingga mangkrak di tempat sampah atau di TPA, sebagian orang membakarnya (dan ini sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan karena membakar plastik akan menghasilkan senyawa beracun bernama dioksin) dan sebagian lagi membiarkan mumbruk di tepi sungai, nyantol di pohon tepi kali atau terapung diatas air kali surabaya hanyut menuju ke lautan. Fakta terbaru menunjukkan 80% sampah plastik di lautan berasal dari daratan. "Produsen yang menghasilkan bungkus plastik atau sachet yang menjadi problem polusi mikroplastik di Kali Surabaya harus ikut bertanggungjawab mengelola sampah sachet plastik mereka" Ungkap Tonis Afrianto koordinator program zerowaste cities Lembaga Kajian Ekologi dan konservasi Lahan basah (ecoton) yang melakukan brand audit sampah sachet di Kali Surabaya, lebih lanjut alumni Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ini menguraikan bahwa dirinya melakukan brand audit bertujuan untuk mengetahui merk-merk bungkus makanan minuman dan personal care yang membebani Kali Surabaya. "Brand audit ini akan kami lakukan sepanjang tahun 2020 di 27 Desa disepanjang Kali Surabaya, hasil brand audit yang menunjukkan 10 merk terbanyak yang kami temui merupakan temuan semester 1tahun 2020 di sekitar 7 Desa di Kecamatan Wringinanom dan Driyorejo,"Pungkas Tonis Afrianto yang temui saat melakukan brand audit minggu pagi (5/Juli/2020) di Wringinanom

Kegiatan Brand Audit Sampah Plastik di Bantaran Kali Surabaya. Tonis Afrianto Minggu (5/7/2020) melakukan brand audit di Wringinanom. Tumpukan sampah yang ada di bantaran di transek dengan ukuran 1x1 meter kemudian di inventarisasi jenis merk sampah yang ditemukan. Selain bungkus makanan dan minuman sachet personal care seperti sabun, sampho, dan bumbu merupakan sampah yang banyak ditemukan di Bantaran Kali Surabaya

10 merk yang sampah terbanyak dijumpai di Kali Surabaya adalah produk Wings Group seperti mie sedap dan soklin, Indofood Sukses Makmur, Unilever, Mayora indah, Ainomoto, santos, Forisa, Garudafood dan P&G. Sampah ditemukan mengapung di Kali Surabaya, tersebar di bantaran Kali Surabaya, kondisi ini menuntut tanggung jawab produsen yang menghasilkan sampah. "Dalam Undang-Undang pengelolaan sampah 18/2008 dikenal dengan EPR (Extended producer responsibility) pada Produsen Penghasil Sampah Plastik tanggung jawab produsen penghasil sampah plastik terhadap lingkungan salah satunya seperti mendesain produk yang lebih ramah lingkungan," Ungkap Tonis Afrianto lebih Lanjut Tonis menjelaskan bahwa Produsen juga memiliki kontribusi dalam menyumbang sampah plastik dan polusi mikroplastik di Kali Surabaya karena dari kegiatan brand audit (mengidentifikasi merk-merk sampah plastik yang dibuang di kali Surabaya) menunjukkan bahwa banyak industri makanan dan produsen personal care yang menjual produknya dalam ukuran kecil seperti sachet.  Bungkus sachet ini sulit untuk dikelola karena berupa plastik multilayer (laminasi, plastik transparan, alumunium foil dan plastik PET) maka untuk daur ulang keempat lapisan plastik ini harus dipisahkan-pisahkan.
Kurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
"Konsumen harus Mengurangi pemakaian produk dengan bungkus sekali pakai seperti sachet" Tutur Tonis Afrianto, 3R ( REDUCE, REUSE, dan RECYCLE)Pengurangan penggunaan plastik sekali pakai seperti Sedotan, Sachet, Kantong Plastik, Styrofoam, Popok Sekali Pakai dan Botol Plastik. Perlu regulasi pemerintah yang membatasi atau melarang pemakaian plastik sekali pakai
Selain redesign packaging dan perilaku konsumen yang harus Mengurangi pemakaian produk dalam bungkus plastik sekali pakai Tonis juga menuntut agar produsen menyediakan Tempat Sampah Khusus, "Produsen penghasil sachet dan bungkus yang susah didaur ulang harus  Menyediakan tempat sampah khusus untuk jenis Sampah Residu seperti bungkus sachet yang multilayer, sampah popok bayi dan pembalut wanita," Ungkap Tonis.
Melalui Change.org tonis juga menginisiasi gerakan BEBASKAN KALI BRANTAS DARI MIKROPLASTIK https://www.change.org/p/presiden-joko-widodo-bebaskan-sungai-brantas-dari-mikroplastik-sebelum-terlambat Didalamnya Ecoton mendesak Pemerintah untuk melarang penggunaan microbeads sintetis dalam kosmetik atau peralatan personal care (odol, sabun, scrub wajah dan perawatan kecantikan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer