Selasa, 07 Juli 2020

KALIMAS BANJIR MIKROPLASTIK, ECOTON : "TOLAK PLASTIK SEKALI PAKAI"

“Kandungan mikroplastik di Petekan pada penelitian April menunjukkan jumlah tertinggi jika dibandingkan dengan Mikroplastik di Mlirip, Karang pilang, Joyoboyo dan kayun, jumlahnya sekitar 2,92 partikel dalam 1 liter air Kalimas sedangkan di Joyoboyo 2,5 Partikel per liter  sedangkan di Mlirip hanya 1,4 partikel per liter,” Ungkap Chlara yang juga menjelaskan bahwa dalam rapid test mikroplastik hari ini ditemukan 10 partikel dalam 100 liter berupa jenis fiber dan jenis filament atau lembaran. “banyaknya jenis fiber menunjukkan bahwa tidak ada control limbah domestic terhadap air bekas cucian atau laundry karena tekstil yang menjadi bahan pakain kita jika dicuci maka serat textile plastiknya akan terlarut dalam air, pemakaian mesin cuci dan detergen yang kuat mempercepat proses rontoknya serat textile,” Ungkap Chlara.

Kalimas Banjir Sampah Plastik - "Siang ini Selasa (7/7/2020) dijembatan petekan, tepatnya di Cangkruan Petekan Cafe kami mencegat sampah plastik dari tengah kota Surabaya menuju selat Madura, selama 15 menit kami tangkap 37 sampah dan lebih dari 50% berupa sampah botol plastik air dalam kemasan, salah satunya Aqua dan Club, ada juga bungkus mie sedap dan tas kresek warna-warni" ujar Tonis Afrianto Koordinator Zerowaste cities Ecoton, lebih lanjut lajang asal Sumengko Wringinanom ini menyatakan luberan sampah plastik di Kalimas bagian dari 80% sampah plastik dilautan dan Kabarburuknya sampah plastik ini oleh sinar uv matahari akan mrotol menjadi serpihan plastik kecil yang disebut  Mikroplastik. (Mikroplastik adalah serpihan plastik lebih kecil dari 5 mm=red), "Mikroplastik ini diketahui menjadi media bakteri patogen, pengikat polutan diperairan. Mikroplastik sendiri dibuat dengan beragam bahan tambahan yang bersifat pengganggu hormon. Temuan hari ini secara cepat atau rapid test ditemukan 10 partikel mikroplastik dalam 100 liter air Kalimas, jenis mikroplastik berupa fiber dan filamen," Ungkap Eka Chlara Budiarti peneliti mikroplastik Ecoton.

Mikroplastik Jenis Filamen di Kalimas. Selasa siang (7/7/2020) Eka Chlara Budiarti peneliti Mikroplastik Ecoton menunjuk ke arah monitor jenis mikroplastik filamen. Eka Chlara melakukan penelitian rutin di Kalimas dan menemukan 10 partikel Mikroplastik dalam 100 liter air sungai. "Jenis yang paling banyak adalah filamen dan fiber" Ungkap Eka Chlara Budiarti kepada jurnalis ceritamundu di Cangkruan Petekan Cafe.

Sumber Mikroplastik
Mikroplastik adalah serpihan atau remah-remah plastik berukuran lebih kecil dari 5 mm atau setengah sentimeter hingga lebih kecil dari debu, Mikroplastik di Kalimas umumnya berasal dari plastik jenis sekunder yaitu berasal dari sampah plastik yang terdegradasi menjadi ukuran lebih kecil karena proses fisik atau proses paparan sinar matahari. “Jenis sampah plastik yang menjadi sumber mikroplastik banyak ditemukan mengapung di Kalimas seperti Botol plastik minuman, task kresek, Styrofoam, sedotan, bungkus minyak goreng, sachet makanan dan sampah popok sekali pakai,” Ungkap Chlara, Lebih lanjut Clhara juga mengungkapkan bahwa team ecoton juga melakukan identifikasi merk-merk bungkus yang menjadi sampah di Kalimas dan didapatkan bahwa 58% sampah yang terapung adalah botol plastik air minum dalam kemasan.

Memungut sampah plastik Kalimas- selama 15 menit didapatkan 37 buah sampah plastik yang mengapung diatas Kalimas, Sampah plastik menjadi sumber mikroplastik karena sampah plastik ini iakan terdegradasi akibat paparan matahari dan pengaruh fisik, sampah plastik akan terurai menjadi serpihan plastik berukuran dibawah 5 mm



Tabel jenis Mikroplastik dan Sumbernya di Kalimas

No.

Jenis

Sumber

1.

Fiber

Limbah Pabrik Tekstil, Limbah Usaha Laundry, Popok, Pembalut dan Limbah Cucian Baju Rumah Tangga

2.

Granola

Microbeads Kosmetik, Shampo, Pasta Gigi, Lulur, Facial Wash dan Botol Plastik

3.

Filamen

Remahan Kantong Plastik dan Kemasan

4.

Pelet

Limbah Recycle Plastik

5.

Fragmen

Potongan/Serpihan Plastik Keras seperti Botol Minum Sekali Pakai

6.

Foam

Remahan Styrofoam

kegiatan pengambilan sampel air Kalimas untuk mengetahui kandungan mikroplastik


“diperlukan tanggungjawab produsen untuk bertanggungjawab atas sampah produk mereka, selain itu pemkot dan pengelola sungai harus mampu mengendalikan meningkatnya volume sampah plastik di sungai dan terakhir konsumen atau masyarakat harus mengurangi perilaku menggunakan Plastik sekali pakai seperti botol plastik air minum dalam kemasan, sachet, Styrofoam, sedotan, tas kresek plastik dan popok,” Ungkap Chlara, lebih lanjut peneliti junior ecoton ini menyatakan kita harus berani tolak plastik sekali pakai agar sungai kita tidak dibanjiri Plastik. Mikroplastik yang masuk kedalam tubuh ikan atau manusia akan menimbulkan gangguan hormone dan imunitas karena mikroplastik terbuat dari bahan pengganggu hormone seperti phlatat dan bisphenilA, Mikroplastik juga mudah mengikat polutan seperti logam berat, pestisida dan kuman dalam air.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer