Sabtu, 26 Juli 2025

Save the Mangroves from Plastic Waste – Demand corporate accountability

Aeshnina'Captain River Warrior (left) and Her  mother (Right) carefully
remove plastic Waster Strangling mangrove roots at Wonorejo Beach Surabaya,
on July 26, 2025. This Hands-on action highlights the urgent neet to protect
Indonesia's critical coastal ecosystems from Plastic Pollution


"Plastic waste has become deeply embedded—fused into the very flesh of the mangroves at Wonorejo Beach, Surabaya. It's extremely difficult to clean, nearly impossible to free the mangroves from this plastic plague," stated Aeshnina "Captain River Warrior", alongside her mother and over 30 volunteers from ECOTON, Public Health students from Malang State University, and Marine Fisheries students from Brawijaya University, Malang.  Mangrove Day Commemoration, July 26, 2025 ECOTON, the Marapaima (Student Volunteers for River and CommunityCare), River Warrior Indonesia, and No Waste Surabaya held a two-day action to free mangroves from plastic waste and clean up plastic-entangled trees along the Brantas River.

Alex Ecoton : "Mangrove Surabaya Butuh Pagar Laut!"

 

Daru Setyorini, Direktur Ecoton Bersama Relawan Marapaima, River Warrior
No Waste Surabaya melakukan pembebasan Sampah plastik di Mangrove
Wonorejo, Sabtu (26/7)

Peringatan Hari Mangrove 26 Juli 2025 Diperingati Ecoton, Mahasiswa Relawan Peduli Air Sungai dan Masyarakat (Marapaima), River Warrior Indonesia dan No Waste Surabaya melakukan aksi pembebasan mangrove dari jeratan sampah plastik dan Bersih-bersih pohon plastik di Kali Brantas. "Acara kami gelar selama dua hari, Sabtu (26/7) dan Minggu (27/7), sabtu ini selain kegiatan pembersihan akar mangrove kami juga melakukan brand audit sampah plastik di Hutan Mangrove Wonorejo, dilanjutkan besok (Minggu 27/7) evakuasi sampah plastik yang nyangkut di pohon-pohon di Bantaran Kali Brantas di Gresik dan sumber Mendit, Malang" ungkap Alaika Rahmatullah, lebih lanjut Koordinator riset ecoton yang biasa dipanggil Alex Ecoton menjelaskan bahwa Aksi ini diikuti oleh 25 orang dan berhasil mengevakuasi 800 kilogram sampah plastik yang menyangkut di akar dan batang pohon mangrove.

Rabu, 23 Juli 2025

MALANG TERANCAM MIKROPLASTIK, WASPADAI JANTUNG MANUSIA TERCEMAR MIKROPLASTIK

Jalur Mikroplastik masuk kedalam Darah

Malang, 23 Juli 2025, Komunitas MARAPAIMA dan Ecoton telah melakukan penelitian mikroplastik dalam darah, urin, dan amnion dalam tubuh manusia. Amalia Putri Kurniawati, Marshanda Rachma Maulida dan Muhammad Alvin Alvianto, mahasiswa Departemen Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang (Kesmas UM).  “Dalam darah ditemukan 88 partikel dari 26 sampel (didominasi jenis fragmen), lalu pada amnion sebanyak 107 partikel/ 11 sampel (didominasi jenis fiber), serta pada urin sebanyak 52 partikel/ 9 sampel (didominasi jenis fiber)” Ungkap Alvin Alvinato, lebih lanjut mahasiswa Semeter 6 Kesmas UM menjelaskan bahwa  sampel darah, urin dan amnion terkontaminasi PET (polietilena tereftalat) yang merupakan penyusun kemasan Air Minum, Padahal PET mampu menembus selaput darah-otak dan berimplikasi pada penurunan kognitif serta risiko demensia. Mikroplastik masuk ke tubuh melalui udara, makanan, dan kulit, dengan estimasi 53.700 partikel terhirup per orang/tahun, dan berpotensi merusak sel, hormon, serta membahayakan janin. Krisis ini makin serius karena lebih dari 16.000 bahan kimia menyusun plastik, termasuk BPA yang bersifat toksik dan mengganggu hormon.

Selasa, 15 Juli 2025

WASPADAI JANTUNG BAYI TERBUNGKUS PLASTIK


(Gresik 16 Juli 2025) “Dalam darah ditemukan 76 partikel Mikroplastik dari 26 sampel, lalu pada amnion sebanyak 117 partikel Mikroplastik/ 11 sampel, serta pada urin sebanyak 52 partikelMikroplastik/ 9 sampel”.  Ungkap Muhammad Alvin Alvianto, Peneliti mikroplastik dalam darah, urin, dan amnion dalam tubuh manusia bersama Yayasan Ecoton, lebih lanjut mahasiswa Departemen Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang dan Anggota Komunitas MARAPAIMA. Senyawa Mikroplastik menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia. "Lebih dari 16.000 bahan kimia menyusun produk plastik, termasuk 5.776 zat aditif, 3.498 bahan pembantu proses, 1.975 bahan awal, dan 1.788 zat yang tidak sengaja ditambahkan lebih dari 4.200 di antaranya tergolong berbahaya karena bersifat toksik, persisten, mudah berpindah, dan bioakumulatif " ungkap Rafika Aprilianti yang mengutip penelitian Monclus et al., 2025. Ironisnya, sebagian besar dari bahan kimia ini belum diatur secara ketat, padahal umum digunakan dalam kemasan makanan dan produk sehari-hari.

Aliansi Mahasiswa Malang Desak BBWS Brantas Tertibkan 4641 Bangli di Kali Surabaya


"BBWS Brantas mengabaikan pelanggaran pemanfaatan Bantaran Di Kali Surabaya, 4641 bangunan liar dibiarkan, bahkan saat ini bangunan Liar menjamur di luar Kota Surabaya seperti di Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik dan Di Wilayah Kabupaten Mojokerto, pembiaran ini akan membawa dampak tingginya pencemaran limbah domestik dan resiko banjir" ungkap Alaika Rahmatullah, Lebih lanjut Manager Kampanye Ecoton bersama Mahasiswa Relawan Peduli Air, Masyarakat dan Alam (Marapaima) meminta BBWS Brantas memiliki strategi pemulihan Kali Surabaya sehingg bisa menyelamatkan Daerah Aliran Sungai Brantas dari Kerusakan Serius.

Sabtu, 05 Juli 2025

Gen Z : Reporting Pollution Feels Like Shouting into a Bottle


Young environmental activist from Indonesia, Aeshnina Azzahra Aqilani, called on the ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) to strengthen protections for children from the impacts of climate change and environmental pollution.

Speaking at the AICHR Regional Workshop on Gender Lens Perspective in Business and Human Rights in Kuala Lumpur, Nina stated that the voices of young people are still often ignored by governments, even though they are among the most vulnerable groups in the climate and pollution crisis. “As a young person, I feel invisible. My voice feels meaningless and ignored by the government,” said Nina, Coordinator of the River Warrior Indonesia Community, quoted on Thursday, July 3, 2025.

Kamis, 03 Juli 2025

Jangan Biarkan Hilirisasi Membunuh Sungai-Sungai Indonesia!


Yayasan Ecoton (Ecological Observation and Wetlands Conservation)
  berinisiatif untuk penetapan tgl 2 Juli sebagai hari peringatan Tragedi Pencemaran Sungai akibat Polusi Industri, Pada 2 Juli 50 tahun lalu terjadi peristiwa Ikan Mati Massal di Kali Surabaya Akibat buangan PT Miwon. Untuk mengenang tragedi ini sudah pantas jika diperingati agar tidak terulang lagi kelalaian industri yang menyebabkan kerusakan ekosistem Sungai. "kami berharap dukungan masyarakat Indonesia untuk ikut menanda tangani petisi https://www.change.org/p/peringati-hari-ikan-mati-massal-waktunya-bertindak-untuk-menjaga-sungai-kita, sebagai upaya kita untuk menjaga agar tidak terjadi lagi peristiwa ikan mati massal di Sungai-sungai Indonesia" Ungkap Alaika rahmatullah, lebih lanjut ketua Panitia Peringatan 50 Tahun ikan Mati Massal Kali Surabaya ini mengingatkan bahwa saat ini industrialisasi dan hilirisasi di Indonesia ugal-ugalan dalam pengelolaan limbah sehingga menabrak prinsip-prinsip keadilan antar generasi dan etika lingkungan sehingga dipastikan akan merusak kelestarian ekosistem sungai di Indonesia. "mendukung petisi ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk tidak membiarkan industri merusak sungai-sungai Indonesia" Ungkap Alaika.

Populer