Senin, 23 Juni 2025

200 pengunjung Pameran Lingkungan Hidup JCC Terkontaminasi Mikroplastik

Alaika menunjuk Monitor berisi jenis mikroplastik pada kulit
pengunjung setelah uji swab mikroplastik, di JCC (24/6/2025)
 200 orang pengunjung pameran hari lingkungan hidup di JCC melakukan uji swab mikroplastik gratis di Minilab Ecoton dan ditemukan mikroplastik jenis fiber. 
Jakarta (24/06) — “
setelah mengetahui ada mikroplastik di kulit, saya akan lebih hati-hati menggunakan plastik sekali pakai, yang bisa saya lakukan adalah dengan menghentikan konsumsi air minum dalam kemasan botol plastik yang jadi salah satu sumber mikroplastik dalam tubuh manusia” ungkap Seno (37th) warga Jakarta Selatan, salah satu pengunjung yang setelah melakukan swab di Minilab Mikroplastik dan ditemukan 2 partikel mikroplastik jenis fiber di kulit wajahnya.

Minilab Mikroplastik dibanjir pengunjung pameran lingkungan yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. Diselenggaran Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), dengan tema hentikan Polusi Plastik. Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) turut berpartisipasi bersama dengan Aliansi Zerowaste Indonesia (AZWI) ecoton melayani uji swab mikroplastik. “Ecoton melayani pengunjung pameran yang ingin mengetahui kontaminasi mikroplastik pada permukaan kulit, pengunjung bisa melakukan uji dengan menswab atau mengoles permukaan kulit dengan tissue basah dan kemudian diamati dibawa mikroskop binokuler yang disambungkan dengan monitor dengan pembesaran 500 hingga 1000 kali sehingga mikroskop akan Nampak jelas diamati dengan mata telanjang” ungkap Alaika Rahmatullah, lebih lanjut peneliti mikroplastik ecoton ini menjelaskan bahwa hingga hari kedua (Senin/23/6/2025) ecoton telah melakukan uji kepada 200 pengunjung dan 100% kulit peserta uji telah terkontaminasi mikroplastik dengan jenis mikroplastik dominan adalah jenis fiber atau benang.

Refillin

Jofan dari Refillin melayani pembeli di booth B2W JCC Senayan Jakarta

Selain menghadirkan minilab uji mikroplastik, ECOTON juga menghadirkan instalasi edukatif "Kran Plastik" ecoton juga membawa sepeda roda tiga yang digunakan sebagai sarana penjualan personal care secara isi ulang atau refill. Refill Keliling (Refillin) berkolaborasi dengan komunitas Bike to Work (B2W) untuk mengedukasi pengunjung tentang gaya hidup ramah lingkungan tanpa sachet, melalui konsep refill.  Perlu ada perubahan perilaku konsumsi dengan cara menghindari plastik sekali pakai termasuk sachet. Untuk menghindari kebocoran sampah plastik ke lingkungan, terlebih jika sampahnya terfragmentasi mikroplastik yang dampaknya dapat memicu gangguan hormon, kanker, dan penyumbatan pembuluh darah jika masuk ke tubuh manusia,” ujar Alaika Rahmatullah.

Refilin juga berkeliling area pameran untuk memperkenalkan konsep refill dan mengajak pengunjung mengenal alternatif ramah lingkungan dari produk kemasan sachet. “Saya sangat antusias mengikuti pameran ini karena memberikan ruang bagi konsep Refilin dikenal luas, khususnya di Jakarta. Jika masyarakat mulai menerapkan konsep refill, saya yakin penggunaan sachet akan menurun drastis, bahkan bisa mendorong produsen menghentikan produksinya,” kata Jofani Ahmad, Koordinator Refilin.

Wamen LH Diaz Hendropriyono Dukung Zerowaste

Wamen LH Diaz Hendropriyono mengamati mikroplastik yang ditemukan
dikulit pengunjung pameran Lingkungan Hidup di JCC Senayan (22/6/2025)

"Saya mendukung penuh gerakan Zero Waste, untuk menghindari paparan mikroplastik yang berpotensi bahayakan kesehatan" ujar Diaz Hendropriyono, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, saat mengunjungi minilab Uji Mikroplastik ECOTON. Di sela kunjungan booth pameran Wamen LH mampir di minilab Mikroplastik ecoton dan mendapatkan penjelasan team Ecoton terkait temuan mikroplastik di kulit pengunjung pameran dan menjelaskan metode kerja minilab yang mudah, murah dan langsung bisa dilihat jenis mikroplastik yang ada di kulit pengunjung. Pameran Hari Lingkungan Hidup 2025 ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran publik akan bahaya plastik, sekaligus mendorong kebijakan dan kebiasaan baru yang lebih berkelanjutan demi masa depan lingkungan yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer