![]() |
Alaika menunjuk Monitor berisi jenis mikroplastik pada kulit pengunjung setelah uji swab mikroplastik, di JCC (24/6/2025) |
Jakarta (24/06) — “setelah mengetahui ada mikroplastik di kulit, saya akan lebih hati-hati menggunakan plastik sekali pakai, yang bisa saya lakukan adalah dengan menghentikan konsumsi air minum dalam kemasan botol plastik yang jadi salah satu sumber mikroplastik dalam tubuh manusia” ungkap Seno (37th) warga Jakarta Selatan, salah satu pengunjung yang setelah melakukan swab di Minilab Mikroplastik dan ditemukan 2 partikel mikroplastik jenis fiber di kulit wajahnya.
Minilab Mikroplastik
dibanjir pengunjung pameran lingkungan yang digelar di Jakarta Convention
Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. Diselenggaran Kementerian Lingkungan
Hidup (KLH), dengan tema hentikan Polusi Plastik. Ecological Observation and
Wetlands Conservation (ECOTON) turut berpartisipasi bersama dengan Aliansi
Zerowaste Indonesia (AZWI) ecoton melayani uji swab mikroplastik. “Ecoton
melayani pengunjung pameran yang ingin mengetahui kontaminasi mikroplastik pada
permukaan kulit, pengunjung bisa melakukan uji dengan menswab atau mengoles
permukaan kulit dengan tissue basah dan kemudian diamati dibawa mikroskop
binokuler yang disambungkan dengan monitor dengan pembesaran 500 hingga 1000
kali sehingga mikroskop akan Nampak jelas diamati dengan mata telanjang” ungkap
Alaika Rahmatullah, lebih lanjut peneliti mikroplastik ecoton ini menjelaskan
bahwa hingga hari kedua (Senin/23/6/2025) ecoton telah melakukan uji kepada 200
pengunjung dan 100% kulit peserta uji telah terkontaminasi mikroplastik dengan
jenis mikroplastik dominan adalah jenis fiber atau benang.
Refillin
![]() |
Jofan dari Refillin melayani pembeli di booth B2W JCC Senayan Jakarta |
Selain menghadirkan minilab uji mikroplastik, ECOTON juga menghadirkan instalasi edukatif "Kran Plastik" ecoton juga membawa sepeda roda tiga yang digunakan sebagai sarana penjualan personal care secara isi ulang atau refill. Refill Keliling (Refillin) berkolaborasi dengan komunitas Bike to Work (B2W) untuk mengedukasi pengunjung tentang gaya hidup ramah lingkungan tanpa sachet, melalui konsep refill. “Perlu ada perubahan perilaku konsumsi dengan cara menghindari plastik sekali pakai termasuk sachet. Untuk menghindari kebocoran sampah plastik ke lingkungan, terlebih jika sampahnya terfragmentasi mikroplastik yang dampaknya dapat memicu gangguan hormon, kanker, dan penyumbatan pembuluh darah jika masuk ke tubuh manusia,” ujar Alaika Rahmatullah.
Refilin juga
berkeliling area pameran untuk memperkenalkan konsep refill dan mengajak
pengunjung mengenal alternatif ramah lingkungan dari produk kemasan sachet. “Saya sangat antusias mengikuti pameran ini
karena memberikan ruang bagi konsep Refilin dikenal luas, khususnya di Jakarta.
Jika masyarakat mulai menerapkan konsep refill, saya yakin penggunaan sachet
akan menurun drastis, bahkan bisa mendorong produsen menghentikan produksinya,”
kata Jofani Ahmad, Koordinator Refilin.
Wamen
LH Diaz Hendropriyono Dukung Zerowaste
![]() |
Wamen LH Diaz Hendropriyono mengamati mikroplastik yang ditemukan dikulit pengunjung pameran Lingkungan Hidup di JCC Senayan (22/6/2025) |
"Saya mendukung penuh gerakan Zero Waste, untuk menghindari paparan mikroplastik yang berpotensi bahayakan kesehatan" ujar Diaz Hendropriyono, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, saat mengunjungi minilab Uji Mikroplastik ECOTON. Di sela kunjungan booth pameran Wamen LH mampir di minilab Mikroplastik ecoton dan mendapatkan penjelasan team Ecoton terkait temuan mikroplastik di kulit pengunjung pameran dan menjelaskan metode kerja minilab yang mudah, murah dan langsung bisa dilihat jenis mikroplastik yang ada di kulit pengunjung. Pameran Hari Lingkungan Hidup 2025 ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran publik akan bahaya plastik, sekaligus mendorong kebijakan dan kebiasaan baru yang lebih berkelanjutan demi masa depan lingkungan yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar