Rabu, 11 Juni 2025

Terinspirasi gerakan Save Soil, 3 SD Di Wringinanom Deklarasikan 3 aksi selamatkan Bumi


Fakta Menarik yang menjadi latar belakang gerakan Save Soil yang dilakukan Sahil

1.      jika degradasi tanah tidak dihentikan, dunia menghadapi risiko besar dalam waktu dekat. dalam 25 tahun ke depan, 90 persen tanah pertanian akan terancam hilang, dan hasil panen global bisa turun hingga 40 persen.

2.      Menurunnya kualitas air juga disebabkan oleh menurunkan nutrisi tanah

3.      Mikrofauna dan Makrofauna sebagai komponen pengolah tanah/penyubur tanah seperti serangga, mikroba pengurai kotoran dan cacing kini terancam oleh penggunaan pupuk kimia dan turunnya kelembaban tanah akibat masifnya alih fungsi lahan dan pencemaran sampah plastik

4.      “Tanah kita sekarang miskin nutrisi. Ini menyebabkan buah-buahan dan sayur-sayuran juga kehilangan kandungan gizinya,” ujar Sahil, di depan Peserta Deklarasi di kantor Ecoton, Wringinanom. “Jika seratus tahun lalu satu jeruk bisa mencukupi kebutuhan nutrisi, kini kita butuh delapan jeruk untuk mendapatkan kandungan yang sama.” Lanjut Sahil


GRESIK — Sahil Jah, pemuda berusia 19 tahun asal India, tengah melakukan kampanye global bertajuk “Save Soil” atau “Selamatkan Tanah” dengan cara bersepeda keliling dunia. Setelah memulai perjalanannya dari Australia, Sahil kini berada di Indonesia, melintasi Pulau Bali dan Jawa, dan saat ini singgah di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Di Gresik, Sahil bekerja sama dengan Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) untuk melakukan aksi nyata penyelamatan tanah. Ppada Rabu 11 Juni 2025, Sahil bersama dengan 40 orang terdiri dari team Ecoton, SDIT Ya Bunayya, SD Muhammadiyah 1 Wringinanom, dan UPT SDN 192 Gresik melakukan kegiatan penanaman pohon nangka di bantaran Kali Surabaya. Kegiatan penanaman pohon di lanjutkan dengan mendeklarasikan 3 aksi selamatkan Bumi, Pada Kamis 12 Juni 2025:

" Bumi kita saat ini sedang kekurangan nutrisi sehingga akan mengancam ketersediaan pangan oleh KARENA itu kita terpanggil untuk menghidupkan bumi Dan memberi nutrisi untuk Tanah" ungkap Alaika Rahmatullah, lebih lanjut 3 aksi Penyelamatan bumi ini adalah :

1. Aktif menanam pohon agar bumi teduh Dan meningkatkan kelembaban

2. Mengurangi penggunaan pupuk kimia Dan pembunuh hama

3. Meningkatkan NUTRISI tanah dengan penggunaan kompos, ekoenzim Dan rabuk atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanah Dan menghidupan mikroorganisme tanah.

 


Kegiatan ini bertujuan mengajak generasi muda terlibat aktif dalam melindungi tanah dari kerusakan akibat penurunan kualitas nutrisi.

Penyebab utama penurunan kualitas tanah adalah

1.      penggunaan pupuk kimia secara berlebihan, Instensifikasi pertanian menggunakan herbisida, pestisida tidak hanya membunuh serangga namun meracuni tanah

2.      hilangnya praktik pertanian alami yang menggunakan pupuk kandang atau kompos

3.      Berkurangnya kelembabab tanah akibat penutupan tanah dengan beton atau paving

4.      Pembabatan pohon dan alihfungsi lahan pertanian yang subur menjadi kawasan industri atau pemukiman. Salah satu solusinya adalah beralih ke pupuk organik dan memperbanyak menanam pohon, karena pohon membantu menjaga kelembaban tanah. Tanah yang lembab akan mendukung kehidupan mikroorganisme yang berperan penting dalam menyuburkan tanah.


Melalui kampanye Save Soil yang ia jalani dengan sepeda, Sahil berharap semakin banyak orang, terutama generasi muda, memahami pentingnya menjaga kesehatan tanah. Menanam pohon menjadi salah satu aksi sederhana namun berdampak besar dalam menjaga masa depan pangan dan lingkungan.

Selain kampanye soal nutrisi tanah, Sahil juga mempelajari isu baru saat berada di Ecoton, yakni masuknya mikroplastik ke dalam tanah dan air. Menurutnya, plastik tidak hanya mencemari sungai dan laut, tetapi kini juga mengancam tanah dan rantai makanan manusia.

“Kami berharap anak-anak muda juga terlibat dalam menjaga tanah apalagi dari kontaminasi mikroplastik. Aksi Sahil ini juga bisa menjadi contoh buat anak-anak muda lainnya untuk mendukung kampanye global yang dijalankannya" ujar Prigi Arisandi, pendiri Ecoton

Lebih lanjut, aksi Sahil menjadi contoh nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil, namun berdampak besar jika dilakukan bersama-sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer