Andi Kurnia Agung (tengah) dipercaya menjadi Koordinator Komunitas Pelus Bengkulu, Kamis Malam (5/5/2022) di Cafe Umak Coffe Bengkulu dihadiri Ketua Forum DAS Bengkulu, Joni Irwan (Kiri) dan Anggota Telapak Teritori Bengkulu, Hayuri Gusaptatur (kanan). |
Pencemaran mikroplastik ini disebabkan oleh banyaknya sampah plastik yang ada diperairan akibat salah kelola sampah oleh Pemkot Bengkulu. "Pemkot tidak menyediakan tempat sampah yang memadai sehingga warga buang sampah ke sungai" ungkap Andi Kurnia, lebih lanjut Andi menyatakan sungai-sungai di Bengkulu tercemar phospat, khlorin dan logam berat besi dan Mangan. Menyikapi memburuknya kualitas air di kota Bengkulu maka para penggiat lingkungan/aktivis, peneliti dan jurnalis perlu membuat sebuat komunitas yang melindungi sungai." Sungai Nelas dan Air Bengkulu menjadi bahan baku PDAM sehingga tercemarnya sungai di Bengkulu sangat berpengaruh pada kualitas kesehatan dan kualitas lingkungan dan ekosistem sungai" ujar Andi Kurnia.
Pelindung Sungai Bengkulu
Merespon buruknya kualitas air di Bengkulu, beberapa orang seniman, peneliti, aktivis, akademisi, mahasiswa, pelajar, pecinta lingkungan dan individu yang peduli sungai mendeklarasikan terbentuknya Komunitas Pelindung Sungai Bengkulu. "Hari kamis malam Jumat tanggal 5 bulan 5 tahun 2022 jam 19.45 kami deklarasikan PELUS Bengkulu singkatan dari Komunitas Pelindung Sungai Bengkulu, semoga bisa menggerakkan warga Bengkulu untuk lebih mencintai dan peduli Air Bengkulu"ujar Andi Kurnia Agung. Bertempat di cafe Umak coffe Jl Kenari 7 Anggut Dalam Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu. Pelus dibentuk dengan tujuan untuk melindungi sungai di Bengkulu melalui 4 kegiatan, yaitu : 1. Bersih-bersih sungai dari sampah plastik 2. Melakukan investigasi dan riset kondisi sungai bengkulu meliputi potensi keanekaragaman hayati ikan, serangga air, burung dan flora serta fauna yang terkait sungai bengkulu. Inventarisasi sumber-sumber pencemaran 3. Melakukan brand audit, jenis packaging/sachet yang banyak mencemari sungai (timbulan sampah liar yang berpotensi menghasilkan mikroplastik) dan 4. Publikasi informasi tentang perkembangan pengelolaan dan kondisi sungai-sungai Bengkulu."Melalui informasi kami berharap bisa menumbuhkan partisipasi masyarakat Bengkulu untuk ikut menjaga kelestarian dan terlibat dalam pengendalian pencemaran di Sungai-sungai di Kota Bengkulu," Jelas Andi Kurnia. Setelah dideklarasikan Andi Kurnia Agung di percaya menjadi Koordinator Komunitas Pelus Bengkulu. Kegiatan pertama Pelus Bengkulu adalah aksi damai mengajak masyarakat untuk peduli sungai dengan tidak membuang sampah ke sungai." Kami juga mengumumkan jika saat ini Bengkulu dalam kondisi darurat sampah plastik" ujar Andi Kurnia Agung lebih lanjut Koordinator Pelus dalam waktu dekat akan melakukan audiensi dengan Walikota dan Gubernur Bengkulu."Kami akan memaparkan temuan pencemaran klorin, phospat dan kontaminasi mikroplastik kami mendesak Pemerintah untuk memprioritaskan penanganan sampah plastik" ujar Andi Kurnia.
"kami mendukung atas terbentuknya Komunitas Pelus Bengkulu yang punya misi ikut merawat sungai-sungai di Bengkulu," Ujar Joni Irwan lebih lanjut ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengkulu berharap agar Komunitas Pelus bisa konsisten dan bisa berkolaborasi dengan Forum DAS Bengkulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar