Sampah Plastik menjadi sumber mikroplastik di Krueng Rasulah (24/5) |
Tim Ekspedisi Nusantara Pada Selasa (24/5/2022) melakukan deteksi kesehatan Krueng Rasulah Kota Tapak Tuan. Tapak Tuan adalah ibu kota Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Sampel air diambil pada tiga lokasi di Lubuk Simerah, Kampung hulu dan Muara. Di Lubuk Simerah yang masih terlindungi Tim ESN tidak mendapati kontaminasi Mikroplastik, namun di Kampung hulu dan Muara Krueng Rasulah tim ESN menemukan mikroplastik sebanyak 38 hingga 210 partikel mikroplastik dalam 100 liter air sungai. “Temuan mikroplastik di Krueng Rasulah Tapak tuan disebabkan banyaknya sampah plastik yang dibuang di badan air sungai, beragam jenis sampah plastik seperti tas kresek, sachet makanan, Styrofoam, popok bayi dan packaging (bungkus) personal care seperti sachet shampo, sabun, detergen cuci dan botol plastik minuman” ungkap Amiruddin muttaqin, lebih lanjut Peneliti Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan basah (ecoton).
plastik kecil berukuran dibawah 5 mm yang disebut mikroplastik. Mikroplastik ancam kesehatan manusia Mikroplastik adalah serpihan plastik berukuran kurang dari 5 mm yang berasal dari hasil fragmentasi atau terpecahnya plastik-plastik ukuran besar seperti tas kresek, sedotan, sachet, popok dan bungkus plastik atau peralatan terbuat dari plastik yang menjadi sampah dan terbuang di media air atau media lingkungan lainnya.
Jumlah mikroplastik
terbanyak ditemukan di Muara Krueng Rasulah sebanyak 210 partikel mikroplastik
(PM) /100 liter, jumlahnya lebih banyak dibandingkan temuan mikroplastik di
Kampung hulu sebanyak 38 PM/100 L. Dari pengamatan lapangan Nampak sekali
banyak dijumpai sampah sachet, tas kresek dan bungkus plastik yang teronggok di
Muara dibandingkan di Kampung hulu, kondisi ombak yang bergerak juga
mempercepat prosek pecahnya plastik menjadi ukuran lebih kecil.
Sumber mikroplastik
Krueng Rasulah :
- . Timbulan sampah liar di tepi sungai dan di dalam badan air sungai, karena tidak tersedianya sarana tempat sampah yang memadai
- Limbah domestic dari kegiatan Mandi dan cuci rumah tangga yang tidak diolah. 52% jenis mikroplastik yang ditemukan adalah jenis Fiber atau benang yang berasal dari polyester atau bahan pakaian yang di laundry
- Sumber lain berpotensi datang dari Mikroplastik di Udara
Yang sebaiknya dilakukan
pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan dengan Memprioritaskan
pengendalian dan pengelolaan sampah khususon sampah plastik, melalui :
1.
Menjadi Teladan, Pemerintah
Kabupaten Aceh Selatan memberikan teladan dalam perubahan perilaku pengurangan Plastik sekali Pakai (PSP) dalam setiap
kegiatan Pemkot dan yang
mendukung pemilahan dan pengolahan sampah organik
- . Produk Kebijakan, Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan menyusun Peraturan Daerah (Perda) pengelolaan sampah dan menerapkan sebagaimana mestinya, terutama Regulasi pengurangan PSP (tas kresek, Sachet, Styrofoam, Botol air minum dalam kemasan/AMDK, popok dan sedotan)
- . Penerapan RTPS, Pemerintah
Kabupaten Aceh Selatan membuat dan menerapkan Rencana Teknis Pengelolaan Sampah
(RTPS) di masing-masing daerah (seperti kelurahan atau desa).
- Fasilitas , Pemerintah
Kabupaten Aceh Selatan menyediakan fasilitas/ infrastruktur pengelolaan sampah
khususnya pengelolaan sampah organik
- Kapasitas Pengolahan, Pemerintah Kabupaten
Aceh Selatan meningkatkan kapasitas pengolahan sampah organik di tingkat
wilayah
- Kerjasama &
Pembinaan, Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan melakukan kerja sama dan pembinaan
bagi usaha- usaha informasi pengolahan sampah organik
- Mendukung Kampanye Zero
Waste, mendukung kampanye pengurangan dan pengelolaan sampah secara instensif
kepada masyarakat.
- Mendorong Produsen yang menghasilkan sampah untuk implementasi EPR dan Redesign Packaging produk sehingg tidak menimbulkan sampah jenis residu seperti sachet yang tidak bisa di daur ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar