Minggu, 28 Januari 2024

4 Benefit Tak Gunakan AMDK Botol Plastik Sekali Pakai dalam Debat Capres 2024

Ketua River Warrior Kirimkan surat ke KPU, Senin (29/1/2024)
Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden Indonesia tahun 2024 sebagai agenda penting yang menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia seharusnya menjadi contoh positif dalam mengurangi jejak sampah plastik dan memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Untuk itu Thara Bening sandrina mengusulkan agar KPU sebagai penyelenggara mengimplementasikan upaya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dengan, Pertama Mengganti penggunaan air minum dalam kemasan (AMDK )menjadi sistem air minum isi ulang, KPU menyediakan gallon air minum, Kedua KPU menyediakan Gelas non plastik sekali pakai (gelas beling/gelas stainless steel) dan Ketiga meminta peserta Debat membawa tumbler atau wadah dari rumah

Idealnya setiap peserta debat Capres 2024 harus membawa botol air minum dari rumah, atau kalo KPU mau, harus menyediakan galon-galon air refill sehingga bisa menggurangi timbulnya sampah plastik sekali pakai” pungkas Thara.

 

Berikut adalah benefit tidak menggunakan AMDK dalam wadah botol plastik sekali pakai :

1.      Mengurangi Sampah Plastik: Penggunaan gelas kaca dapat mengurangi jumlah sampah plastik sekali pakai yang dihasilkan dari botol air minum kemasan sekali pakai.

2.      Edukasi/Kesadaran Lingkungan: Langkah ini dapat menjadi simbol kesadaran lingkungan yang positif, memberikan contoh kepada masyarakat dan menunjukkan komitmen terhadap pelestarian alam.

3.      Efisiensi dan Ekonomis: Penggunaan gelas kaca dan galon refill dapat lebih ekonomis dalam jangka panjang dan mengurangi biaya pembelian air minum kemasan.

4.      Akuntabilitas Sosial: Sebagai lembaga yang memiliki pengaruh besar, KPU dapat berperan aktif dalam mendorong perubahan perilaku positif masyarakat terkait penggunaan plastik.

"Saya berharap dengan menjalankan langkah-langkah ini dapat memberikan dampak positif pada agenda Debat Calon Presiden Indonesia dan memberikan kontribusi terhadap upaya global dalam melindungi lingkungan dari pencemaran plastik sekali pakai" Ujar Thara


Setiap 20 menit, setara dengan 10 ton sampah plastik dibuang ke perairan di sekitar Indonesia. Sungai Citarum, yang mengitari ibu kota Jakarta, dikenal sebagai sungai yang paling tercemar di dunia, dengan 74% hingga 87% sampah yang ditemukan di sungai-sungai di Jakarta adalah plastik[1]. Jika tingkat pembuangan sampah plastik saat ini terus berlanjut, pada tahun 2050, jumlah plastik di lautan akan melebihi biomassa ikan. Untuk mengatasi masalah ini, sangat penting untuk mempromosikan alternatif yang lebih berkelanjutan untuk air minum dalam kemasan, seperti sistem air minum isi ulang.



[1] Sari, M. et al., 2022. Plastic pollution in the surface water in Jakarta, Indonesia. Marine Pollution Bulletin, 182, 114023.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer