Team KTP dan Ecoton menguji kualitas air Sungai Tambak Wedi Kamis Siang(18/3/2021) |
"saat sungai Tambak Wedi tidak diliputi salju buih banyak pemancing yang datang memacing ikan di muara sungai tambak wedi, tapi sekarang sejak air sungai makin kotor dan berbusa ikan-ikannya pergi (minggat) menjauhi air berbusa" Ungkap Abah penjual kopi dan mie instan ditepi sungai Tambak Wedi. Cerita tentang manfaat Sungai Tambak Wedi juga diungkapkan oleh Mbak Manan yang sejak 1975 tinggal di Tambak Wedi berprofesi sebagai pencari kepiting yang menceritakan saat muda dulu sering mandi di Sungai Tambak Wedi. "Dulu tahun 1975, tahun 1980 saya dan warga sini biasa mandi di Kali (Sungai) Tambak wedi, dulu masih kelihatan batu didalam sungai, tapi akhir-akhir ini sekitar tahun 90an mulai jarang orang mandi hingga sekarang gak onok blas wong adus kali (tidak ada sama sekali orang mandi di sungai)" Tutur Mbah Manan, lelaki pencari kepiting berumur lebih dari 80 tahun ini menambahkan jika mandi di sungai kulitnya jadi gatal.
Hasil penelitian Ecoton dan Komunitas Tolak Sampah sekali pakai menyebutkan bahwa kandungan Phospat di Sungai Tambak Wedi mencapai 45 ppm padahal baku mutu air kelas 3 dalam PP 82/2001 menyebutkan bahwa standar phospat sungai kelas 3 kandungan Phospat tidak boleh lebih dari 1 ppm. Phospat merupakan indikator jika perairan telah tercemar detergen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar