"tidak ada kata terlambat untuk menyelamatkan Bumi, Jika Besok Adalah hari kiamat dan dalam tangan kita tergenggam biji tanaman, maka segera menanamnya hari ini"
Kamis 11 Maret 2021 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha) Sepanjang Sidoarjo membuka klinik Uji Mikroplastik di Sungai. “Kami ingin mengajak civitas akademi Umaha mengetahui kondisi pencemaran mikroplastik pada sungai di Sidoarjo dan dampaknya pada Kesehatan, untuk itu kami membuka klinik untuk menguji kadar mikroplastik di Kali Pelayaran dan Kali brantas yang melalui wilayah Sidoarjo,” Ungkap Nely Agustin Elsita Farudila ketua Panitia acara Uji Mikroplastik, Mahasiswi Fakultas Hukum Umaha yang menginiasiai acara uji mikroplastik.
Acara di dahului dengan paparan kondisi pencemaran mikroplastik
di Kali Brantas dan dampak Kesehatan, dilanjutkan dengan pengambilan sampel
mikroplastik di Kali Pelayaran yang menjadi bahan baku PDAM delta Tirta
Sidoarjo. Kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 40 peserta dari SMA dan SMKN di
wilayah Sidoarjo dan Mahasiswa beberapa perguruan tinggi di Surabaya dan
Sidoarjo.
“menggunakan plankton net Kami mengambil 100 liter air
sungai Brantas dan Kali Pelayaran yang ada di sekitar Kampus Umaha kemudian
menguji keberadaan mikroplastik dengan
mikroskop binokuler dengan pembesaran 100-400 kali,” Ungkap Andreas Agus
Kristanto tim peneliti ecoton yang hadir dengan mobile laboratorium
mikroplastik. Lebih lanjut andreas menyatakan bahwa kegiatan Klinik Uji
Mikroplastik ini bertujuan untuk mensosialisakan bahaya penggunaan plastik
sekali pakai dan menghimbau masyarakat terutama mahasiswa untuk mengurangi
pemakaian plastik sekali pakai seperti botol air minum sekali pakai, tas
kresek, sedotan, sachet dan Styrofoam.
Dari hasil uji mikroplastik ditemukan bahwa dalam air
Kali Pelayaran terdapat mikroplastik jenis Fiber dan Fragmen.”kali Pelayaran
telah tercemar mikroplastik dari 10 ml air yang kita ambil mengandung 3
partikel mikroplastik, dari total 100 ml air sampel,” ungkap Andreas Agus KN.
“Saya terkejut dan kepo tentang mikroplastik, ternyata
selama ini kita ditipu merasa aman-aman saja minum air dalam kemasan ternyata
93% merk air minum dalam kemasan mengandung mikroplastik, Ujar Khana Nur Aqil
Hardiyono, Mahasiswi Uinsa Surabaya.
Dengan Hasil temuan mikroplastik di Kali Pelayaran
merupakan tanda bahaya bagi masyarakat konsumen PDAM Delta Tirta dan peringatan
untuk mengendalikan pencemaran sampah plastik di Kali Pelayaran. “Berbagai
upaya kami lakukan dalam usaha mengendalian pencemaran Sungai melalui program
KKN tematik di Desa-desa Sepanjang Sungai Pelayaran, dengan melakukan edukasi
dan peningkatan kesadaran untuk tidak membuang sampah dan memperlakukan sungai
lebih baik,” Ungkap Dr H. M. Zamroni SH. MHum Dekan Fakultas Hukum Universitas
Maarif Hasyim Latif (Umaha) Sepanjang Sidoarjo, lebih lanjut M Zamroni dalam
kesempatan mengikrarkan Kampus bebas tas
Kresek sebagai upaya mengendalikan pencemaran sampah plastik di Kampus Umaha.
Pengambilan sampel mikroplastik dalam air di Kali Pelayaran |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar