.jpg)
Siswa SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage Sidorajo terperangah melihat
Mikroplastik dalam air hujan yang terpampang dalam layar
mikroskop. Aksi ini dilakukan salam rangka edukasi lingkungan
Jumat (12/12/2025)
Sidoarjo, 12 Desember 2025 —SD Muhammadiyah 3
Ikrom Wage Sidoarjo Berkolaborasi dengan Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi
Lahan Basah (Ecoton) menyelenggarakan kegiatan edukasi lingkungan bertema “Mengenal
Mikroplastik dan Dampaknya bagi Kesehatan dan Sungai”. Sebanyak 600
siswa dari kelas 1-6 SD beserta guru mengikuti kegiatan ini sebagai upaya
menanamkan kepedulian sejak dini terhadap bahaya sampah plastik yang semakin
mencemari lingkungan, khususnya sungai.
“Dibutuhkan aksi mengurangi plastik harus dimulai sejak kecil. Anak-anak adalah agen perubahan. Mereka cepat belajar dan bisa membawa pesan ini ke rumah dan lingkungannya,” jelas Alaika Rahmatullah, lebih lanjut Koordinator Pendidikan Lingkungan Ecoton Foundation ini menkelakan bahwa plastik yang terbuang di lingkungan akan terfragmentasi menjadi mikroplastik, partikel kecil berukuran kurang dari 5 milimeter yang kini telah ditemukan di sungai, udara, makanan, bahkan garam dapur. Anak-anak diajak melakukan pengamatan sederhana, melihat contoh sampel mikroplastik dari sungai, serta berdiskusi tentang bagaimana perilaku sehari-hari dapat mengurangi risiko pencemaran.
Pentingnya Edukasi Mikroplastik Sejak Dini
Anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap paparan polusi, termasuk mikroplastik. Kebiasaan konsumsi produk sekali pakai, jajanan berkemasan plastik, hingga minimnya kesadaran memilah sampah menjadikan sekolah sebagai ruang strategis untuk mengubah perilaku. “Kami ingin anak-anak memahami bahwa sampah plastik tidak hilang begitu saja. Ia pecah menjadi partikel yang bisa mengganggu kesehatan dan mencemari sungai yang menjadi sumber air minum kita,” ujar Rafika Aprilianti, lebih lanjut.kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton ini menjelaskan bahwa mikroplastik berpotensi masuk ke tubuh manusia melalui makanan dan air minum.
Temuka Mikroplastik dalam Air Hujan
Dalam kegiatan ini tidak hanya pemaparan secara teori,
siswa siswi juga diajak untuk melihat langsung bentuk mikroplastik, salah
satunya mereka meneliti mikroplastik di air hujan Sidoarjo menggunakan
mikroskop portabel.
Siswa siswi SD muhammadiyah 3 IKROM menemukan
mikroplastik di air hujan tersebut sebanyak 13 fiber dan 6 filamen, dengan
total 19 partikel dalam 1 liter air hujan. Mikroplastik fiber berasal dari
serpihan ban kendaraan bermotor dan filamen dari sisa pembakaran sampah plastik
tipis misalnya kantong kresek, sedotan, dan lainnya.
Selain itu, salah satu siswi bernama Zhafran Alexander
kelas 5 SD melakukan eksperimen pada air panas yang di bungkus gelas kertas,
eksperimen apakah gelas tersebut mengandung 100% kertas?, ternyata setelah di
uji air tersebut dia menemukan serpihan plastik yg lepas ke air dari gelas
tersebut.
“Saya baru tau kalau gelas kertas juga
dilapisi plastik, dan saya menemukan partikel mikroplastik sebanyak 28 partikel
mikroplastik dalam 50 ml air, jadi setiap pakai gelas itu untuk wadah minuman
panas kita juga minum mikroplastik” Ungkap Zhafran
SD Muhammadiyah 3 Ikrom Berkomitmen Menggerakkan Aksi Lingkungan
Pihak sekolah menyambut baik kolaborasi ini dan berharap edukasi mikroplastik dapat memperkuat gerakan peduli lingkungan di lingkungan sekolah.
Dengan melibatkan 600 siswa, kegiatan ini menjadi salah
satu edukasi mikroplastik terbesar yang dilakukan Ecoton di tingkat sekolah
dasar sepanjang tahun 2025. Anak-anak terlihat antusias, aktif bertanya, dan
terlibat dalam sesi praktik mengenali sampel mikroplastik.
Ibu Nursuciati, M.Pd
sebagai Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 3 IKROM menjelaskan “temuan
mikroplastik di air hujan yang ada di sekitar lingkungan sekolah, tindakan yang akan kita lakukan adalah mengedukasi
semua warga sekolah untuk meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai dan
penekanan untuk tidak membakar sampah karena menghasilkan mikroplastik yang
menyebabkan gangguan kesehatan. Maka dari itu sekolah menekankan untuk
mewajibkan warga sekolah membawa wadah guna ulang sendiri untuk mengurangi
plastik sekali pakai”.
Ajak Anak Kurangi Sampah Plastik, Selamatkan Sungai dan Masa Depan
Ecoton menegaskan bahwa mengajak anak-anak mengurangi
plastik bukan sekadar kampanye, tetapi investasi masa depan. Kebiasaan kecil
yang ditanamkan sejak dini dapat membantu menekan produksi sampah, melindungi
sungai, dan menjaga kesehatan generasi berikutnya.
“pembiasaan kecil seperti membawa botol minum
sendiri, mengurangi jajan berkemasan plastik, dan membuang sampah pada
tempatnya dapat menurunkan potensi pencemaran mikroplastik dalam jangka panjang” Ungkap Sofi Azilan Aini
Jika Berminat mengikuti program Edukasi Bahaya Mikroplastik,
Hubungi Wijaya - 085156750983
.jpg)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar