
Aksi Relawan Ecoton Mengajak Masyarakat Mewaspadai
Ancaman Kesehatan Mikroplastik dan pemakaian
plastik Sekali pakai
Temuan
23 senyawa bahan beracun plastik dalam darah pengumpul sampah di Gresik menjadi
berita viral di Korea Selatan, Koordinator River Warrior Indonesia (REWIND) Aeshnina Azzahra Aqilani Senin, 8 Desember 2025 mengirimkan Surat
Protes Ke Bupati Gresik, dan menuntut Agar Gus Yani, memberikan jaminan
perlidungan Kesehatan Bagi perempaun pengumpul sampah di TPA maupun TPST di
Gresik. “Temuan 23 senyawa beracun plastik salah satunya ptalat adalah ancaman
riil bagi kesehatan perempuan selain berdampak pada reproduksi, phtalat bisa
mengganggu hormone padahal perempuan sangat dipengaruhi oleh kinerja hormon,”Ungkap
Aeshnina, lebih lanjut Koordinator River Warrior Indonesia ini meminta Bupati
Gresik lebih serius dalam melakukan pengelolaan sampah dan dampaknya bagi
kesehatan.
Dalam surat yang di kirimkan Via Kantor Pos Wringinanom ini Rewind menuntut 4 hal yaitu :
1.
Memberikan
Jaminan kesejahan dan prioritas perawatan kesehatan bagi perempuan pengumpul
sampah di TPA Ngipik maupun TPST 3R yang ada di Kabupaten Gresik.
2.
diberlakukan
dan diberikan sanksi tegas kepada masyarakat yang masih melakukan praktik membakar
sampah,
3.
Satgas
pengawasan partisipatif yang melibatkan masyarakat untuk menegakkan aturan
larangan bakar sampah dan memberikan sanksi sosial berupa posting di Medsos
wajah pelaku pembakar sampah dan pembuang sampah sembarangan
4.
Pembangunan
TPST 3R di Desa/Kelurahan harus menjadi prioritas
Pengiriman
surat Protes ini didasarkan pada
1.
Temuan
23 bahan kimia plastik dalam darah dan urine perempuan pekerja TPS di wilayah Gresik,
oleh team peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Wonjin Institute for Occupational
Environmental Health (WIOEH ) dan Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan
Basah (Ecoton). Jenis bahan kimia
plastik yang ditemukan antara lain Ftalat (Phthalates),
Bisphenol A (BPA) PAH (1-OH-pyrene) dan Flame retardants (DPHP). Senyawa
beracun dalam tubuh
para pengumpul sampah di TPS Gresik lebih tinggi 2 hingg 3 kali dibanding
Perempuan yang tinggal di Pulau Bawean. Ftalat, zat aditif kimia yang digunakan
untuk melunakkan plastik, diketahui mengganggu sistem endokrin, meningkatkan
risiko kanker dan gangguan hormonal
2. Ditemukan Logam Berat dalam Darah. Dalam darah perempuan pengumpul sampahditemukan logam berat seperti
cadmium (Cd), timbal (Pb), kromium (Cr)
dan nikel (Ni). Logam berat dalam tubuh menyebabkan masalah pada sistem
saraf dan kardiovaskular.
Para perempuan pengumpul sampah yang
berpartisipasi dalam studi ini menangani dan memilah sampah plastik di tempat
pembuangan sampah dan TPS menghirup asap dari plastik yang terbakar.
3. Air Hujan Kabupaten Gresik Tercemar Mikroplastik. Air Hujan Gresik telah tercemar Mikroplastik pengambilan sampel dilakukan pada 16 dan 19 Pebruari 2025 pada 4 Wilayah. Pertama Kecamatan Wringinanom ada 12 partikel per liter (10 fiber dan 2 fragmen), Kedua Perumahan Gresik Kota Baru, Kecamatan Manyar18 partikel per liter (8 fiber, 7 fragmen dan 3 filamen) Ketiga Bunder, Kecamatan Kebomas ada 21 partikel per liter (18 fiber dan 3 fragmen) dan Keempat Kecamatan Manyar ada 25 partikel per liter (19 fiber, 5 fragmen dan 5 filamen).
P
TeTemuan dari penelitian diatas adalah dampak dari sistem pengelolaan sampah di Gresik yang masih buruk, berikut indikator buruknya pengolahan sampah:
1. Banyaknya aktivitas membakar sampah
plastik secara terbuka (open Burning)
baik dilakukan oleh masyarakat secara perorangan maupun berkelompok dengan
menggunakan tungku bakar, selain masyarakat industri juga masih ditemukan
menggunakan tungku bakar
2. Banyaknya timbulan sampah plastik
illegal di bantaran sungai, lahan-lahan terbuka tepi jalan
maupun di persawahan
3. Buruknya praktik TPS 3 R
di desa-desa sehingga sampah menumpuk tak terkelola
4. Masih
banyak ditemukan sampah plastik
mengapung dan menutupi permukaan sungai.
Fa
j

Tidak ada komentar:
Posting Komentar