SENIN 19Mei 2025 Kali Surabaya mengalami ikan mati Massal, sejak 08.00 di pintu air Mlirip warga memunguti ikan yang naik kepermukaan dalam kondisi lemas, kemudian warga mengambili ikan dengan jaring atau dengan tangan kosong. Pada siang hari sekitar pukul 12.00 ikan munggut terjadi di Wringinanom. " Setelah melakukan uji air kami menemukan oksigen dalam air 0,1 mg/L jauh dibawah standar Baku mutu air kelas Dua yaitu 4 mg/L" ungkap Rafika aprilianti, lebih lanjut Kepala Laboratorium Kualitas air Ecoton ini menjelaskan bahwa air berlendir Dan keruh, kecilnya angka Kadar oksigen ini menyebabkan ikan mengalami kekurangan oksigen sehingga berlomba-lomba naik kepermukaan untuk mendapatkan oksigen kemudian masyarakat dengan mudah menangkap ikan dalam kondisi lemas kekurangan oksigen. "Oksigen optimum untuk ikan bisa hidup diatas 2,6 mg/L, jika Oksigen dibawah 2,6 maka ikan akan terganggu, apa lagi saat Oksigen dibawah 1 mg/L seperti saat ini terjadi di Kali Surabaya Maka dipastikan ikan akan lemas KARENA kurang oksigen" ujar Rafika
Panen Ikan
Dari pantauan ecoton terdapat lebih Dari 10 jenis ikan yang berhasil ditangkap Dan jumlah nya sangat melimpah. "Tiap orang yang nangkap ikan minimal dapat 10 kg Dan ikannya beragam" ungkap Heri Purnomo, lebih lanjut Warga Sumberame kecamatan Wringinanom ini menjelaskan bahwa ikan yang berhasil ditangkap adalah : Rengkik atau Baung, keting, bader merah, bader putih, monto, kuniran atau bader kuning, muraganting, Palung atau hampala dan Berot. Tim pantau ecoton menelusuri sumber terjadinya ikan mati Massal hingga di Wilayah Mojokerto Dan hingga 15.30 team menuju Jombang, diduga limbah berasal Dari pabrik gula KARENA karakter air sungai berlendir, berwarna coklat tua serta berbau. "Kami sudah melaporkan kejadian ini melalui aplikasi Lapor.go.id Dan lembaga sasaran yang dilapori adalah DLH Propinsi Jawa Timur, kami juga mengirim laporan melalui what's app kepada kepala Jasa Tirta Gunung Sari, Staff BBWS Brantas Dan kepala PDAM Surya Sembada agar mewaspadai bahan Baku air yang tercemar limbah" ungkap Alaika, lebih lanjut Tim investigasi ikan mati Massal ecoton ini menjelaskan bahwa Ecoton sudah memprediksi fenomena ini Dan bahkan sudah memenangkan gugatan di tingkat Mahkamah Agung Dan meminta pemerintah memiliki SOP penanganan ikan mati Massal sehingga ada tanggungjawab perilaku Atas matinya ikan di Kali Surabaya Dan Kali Brantas.
"Kami akan protes kepada Gubernur Jawab Timur Dan mendorong DPRD Jatim untuk mengungkap pelaku matinya ikan hari ini" ujar Alaika, ditambahkan bahwa Rabu 21 mei 2025 ecoton akan melakukan aksi protes ke kantor Gubernur di Jl Pahlawan meminta pemprop Jatim ungkap pelaku pembunuh ikan Dan minta upaya pemulihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar