Rabu, 15 Januari 2025

Nina Surati Prabowo, Minta Pemerintah Batasi Produksi Plastik

Sumber : https://www.suarasurabaya.net/info-grafis/2021/bocah-asal-gresik-jadi-pembicara-termuda-plastic-health-summit-2021/

Gresik - Aeshnina Azzahra Aqilani, seorang pelajar dan aktivis lingkungan belia asal Gresik, Jawa Timur, menulis surat yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Dalam suratnya, ia meminta agar pemerintah segera mengambil langkah tegas dalam membatasi produksi plastik untuk mengatasi krisis pencemaran plastik yang semakin berdampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

Dalam surat yang ia tulis, Nina menyampaikan bahaya mikroplastik terhadap kesehatan manusia, termasuk penemuan mikroplastik dalam berbagai bagian organ tubuh manusia seperti darah, paru-paru, sperma, plasenta, dan ginjal. “Dari penelitian oleh berbagai literatur, dijelaskan bahwa mikroplastik bisa menyebabkan gangguan hormon, peradangan, hingga penyakit serius seperti kanker dan penyakit jantung,” ujar Nina yang masih duduk di bangku kelas 12 SMA Muhammadiyah 10 Gresik.


Nina menyampaikan kekhawatirannya karena anak muda dianggap menjadi kelompok yang paling rentan merasakan bahaya ini. "Kami, anak muda, adalah generasi penerus bangsa. Kami ingin mewarisi lingkungan yang bersih, bukan beban pencemaran plastik yang terus meningkat," tegas Nina.

Ada 3 poin utama yang ditulis Nina dalam surat yang ditujukannya untuk Prabowo. Masing-masing menyangkut pembatasan produksi plastik, perlindungan lingkungan untuk generasi muda, dan peningkatan edukasi publik untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. “Saya sangat berharap Indonesia dapat memimpin perjuangan global melawan krisis plastik dan tidak hanya menjadi tujuan akhir sampah plastik dunia,” ungkap Nina dalam tulisannya.

Surat yang ia tulis juga dilengkapi dengan data hasil penelitian dampak mikroplastik terhadap tubuh manusia, yang menunjukkan perlunya urgensi pemerintah untuk segera bertindak.

Nina baru saja menghadiri konferensi Intergovernmental Negotiating Committee (INC-5) di Busan, Korea Selatan. Ia mengungapkan pengalamannya menyaksikan diskusi global mengenai solusi krisis plastik. "Saya kecewa karena Indonesia tidak bergabung dalam High Ambition Coalition (HAC), kelompok negara yang mendukung pembatasan produksi plastik secara ketat," tulisnya dalam surat yang ia tulis pada 31 Desember 2024 itu.

Harusnya Indonesia ikut dalam barisan negara-negara ambisius dan yakin untuk menghentikan pencemaran plastik dengan mendorong pembatasan produksi plastik dalam konferensi IINC-5 (Intergovernmental Negotiating Committee) di Busan, Korea Selatan.

“Saya berharap pemerintah merespons surat ini dan nantinya membuat kebijakan dan menunjukkan keseriusan dalam upaya mengurangi produksi plastik di Indonesia,” ujar Nina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer