SUNGAI INDONESIA BEBAS SAMPAH PLASTIK
Surat Terbuka Kepada yang Terhormat
Bapak Ir. H. Joko Widodo Presiden Republik Indonesia Kementerian Sekretariat
Negara, Jl. Veteran 17-18 Jakarta Pusat 10110
Perihal: Usulan Pemberian Bansos untuk Sungai-Sungai di Indonesia
Dengan hormat,
Salam sejahtera bagi kita semua. Perkenalkan saya Thara Bening Sandrina Koordinator River Warrior Indonesia, organisasi anak muda sejak tahun 2018 berupaya menyelamatkan sungai-sungai Indonesia dari pencemaran plastik sekali pakai. Di tengah situasi politik menjelang pemilihan umum tahun 2024 ini saya sedih melihat pemimpin Indonesia yang kian menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap isu-isu lingkungan utamanya sungai. Hal itu ditunjukkan dari sikap pemerintah yaitu presiden yang lebih mengutamakan pemberian bansos secara rapel dan massif daripada menggelontorkan dana untuk upaya peningkatan kualitas 46% dari total 70.000 Sungai di Indonesia yang tercemar berat[1].
Sampah Sachet di muara Sungai Krueng Sarulah Aceh Selatan
Pemerintah Republik Indonesia di Masa kepemimpinan
Presiden Joko Widodo tidak serius dalam mengelola sungai serta mengabaikan
upaya-upaya pengendalian pencemaran sungai. Akibatnya kini sungai-sungai di
Indonesia terus dijadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat dan industri
yang membawa pencemaran mikroplastik di 68 sungai strategis Nasional. Selain
itu terjadi perubahan fisik pada sungai seperti bau dan warna akibat masuknya
kandungan bahan kimia berbahaya menyebabkan penurunan kualitas air sungai yang
memicu Indonesia menjadi negara tercepat kedua di Dunia dalam kepunahan ikan
air tawar.
Survei oleh Tim
Ekspedisi Sungai Nusantara tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Pengelolaan
Sungai di Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 1148 orang yang berdomisili
di 166 kota dalam 30 provinsi di Indonesia 92% responden menyatakan ekosistem
sungai sangat penting bagi kehidupan manusia dalam menunjang pembangunan
Indonesia. Namun hasil survey juga menunjukkan bahwa 82% masyarakat
menganggap Pemerintah Indonesia masih mengabaikan pengelolaan sungai di
Indonesia.
Sampah Plastik nempel di pohon bantaran Sungai Ciliwung Jakarta
Fakta bahwa
sungai-sungai di Indonesia seperti Sungai Brantas, Bengawan Solo, Sungai Musi,
Sungai Kapuas, Sungai Batang Hari, dan sungai-sungai lainnya dalam kondisi
tercemar ditunjukkan dari masih ditemukannya sampah di sungai, masih adanya sungai
yang airnya berbusa, berbau, dan berwarna, serta terjadinya peristiwa ikan mati
massal akibat pencemaran limbah di sungai. Indikator pencemaran yang masih
dijumpai di sungai meliputi sampah plastik dan limbah cair domestik, limbah
cair Industri, deforestasi, pestisida dari aktivitas pertanian, perkebunan
sawit, pertambangan, peternakan dan limbah B3.
Dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 22/2021 tentang Penyelenggaran Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan hidup menyebutkan bahwa setiap sungai di Indonesia harus
Nihil sampah. Faktanya sungai-sungai Indonesia masih di penuhi sampah[2][3] yang
lebih memprihatinkan bahwa Indonesia
berada di peringkat dua penyumbang sampah plastik terbesar kedua di laut dunia menjadi
bukti bahwa pemerintah tidak becus dalam menjalankan tugasnya mewujudkan aturan
yang melindungi sungai dari sampah, karena kita malah menyumbang 187,2 juta
ton sampah plastik yang berakhir mencemari lingkungan.
Sampah botol plastik di Muara Kota Ternate
Sungai merupakan aset alam yang sangat berharga bagi
seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda karena Sungai sumber
kehidupan 1. Bahan baku air minum, 2. Habitat keanekaragaman hayati perairan
tawar, 3. Penunjang suplai pangan sebagai Irigasi sawah, perkebunan dan tambak,
4. Bahan baku industri, 5. Sarana transportasi , 6. Ekosistem pendingin bumi dan fungsi ekologis lainnya.
Jika pemerintah
terus abai dan membiarkan kondisi sungai tecemar, di masa depan generasi muda
tidak akan bisa menikmati sungai yang bersih dan sehat. Saya menyaksikan dengan prihatin kondisi sungai-sungai di berbagai
daerah semakin tercemar, sehingga
membutuhkan bantuan sosial untuk memulihkan kesehatannya. Pemerintah diharap memberikan bantuan
sosial yang tepat dan terencana untuk memperbaiki serta menjaga keberlangsungan
sungai-sungai tersebut. Bantuan ini dapat berupa program-program seperti:
1. Pengelolaan Sampah: Pemerintah melayani pengelolaan sampah bagi 100% penduduk Indonesia Program pengelolaan sampah secara efektif untuk mencegah pencemaran sungai akibat limbah rumah tangga dan sampah plastik, serta untuk mengendalikan masifnya penggunaan plastik sekali pakai yang menjadi sumber sampah di sungai-sungai Indonesia, Adanya regulasi pengurangan atau pembatasan plastik sekali pakai. Pemerintah Menyediakan Tempat pengolahan sampah terpadi di setiap Desa Agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai
2.
Rehabilitasi Lingkungan: Kegiatan membersihkan
sampah dan mikroplastik dari badan air sungai .
3.
Edukasi Lingkungan: Program edukasi kepada
masyarakat Indonesia pentingnya menjaga kelestarian dan kualitas air sungai,
serta edukasi bahaya penggunaan plastik sekali pakai. Melalui Iklan layanan
masyarakat audiovisual yang massif di media online dan media massa cetak, film
pendek, mendorong lahirnya komunitas masyarakat yang aktif mengelola sampah dan
mengurangi timbulnya sampah
4.
Pengawasan dan Penegakan Hukum: Upaya
monitoring dan pengawasan yang ketat, agar pelaku pencemaran bisa diberi sanksi
pidana sehingga aksi-aksi perusakan atau pencemaran sungai menjadi jera dan
tidak terulang lagi.
Saya menyadari bahwa upaya ini memerlukan dukungan dan komitmen dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan industri. Oleh karena itu, kami mengajukan usulan ini kepada Yang Mulia Presiden Republik Indonesia, dengan harapan agar dapat diberikan perhatian dan tindakan yang konkrit guna mendukung pemulihan dan pelestarian sungai-sungai kami. Atas perhatian dan pertimbangan Bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih. Saya sangat berharap agar usulan ini dapat dipertimbangkan dan dijalankan sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam mewujudkan sungai-sungai di Indonesia yang nihil sampah sesuai dengan peraturan yang telah dibuat.
Hormat kami,
Thara Bening
Sandrina
River Warrior
Indonesia
[1] https://www.indonesia.go.id/kategori/editorial/7337/ayo-peduli-kebersihan-sungai?lang=1#:~:text=Asprilla%20Dwi%20Adha-,Sekitar%2046%25%20dari%20total%2070.000%20batang%20sungai,Indonesia%20dalam%20keadaan%20tercemar%20berat.
[2] https://www.voaindonesia.com/a/hari-air-sedunia-kondisi-sungai-di-indonesia-memprihatinkan/7004342.html
[3] https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2022/ecoton-93-persen-air-sungai-di-indonesia-sudah-tercemar-micro-plastic/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar