Kegiatan Brand Audit Mupalas 4-15 Februari 2021 di Panti Timur Surabaya |
a.
Kesimpulan
dari hasil brand audit ini menunjukkan bahwa sampah kebutuhan aktifitas rumah
tangga masih mendominasi. Orang
menggunakan plastik jika dilihat dari kacamata sosiologi merupakan sebuah
fenomena dimana orang ingin cepat dan praktis. Namun, dampak dari sampah
plastik ini lebih banyak daripada manfaatnya, maka sampah plastik ini akan
terus menjadi permasalahan yang serius.
Lokasi Brand Audit
1.
Brand
Audit Pesisir
Dilakukan
sepanjang Garis pantai yang ada di Daerah Kenjeran, Sukolilo dan tambak wedi.
2.
Brand
Audit Sampah Laut
Sampah
plastik diambil di dasar hingga permukaan laut pada koordinat -6o55’51”
LS 112o 27’8” BT selanjutnya sampah dipilah di pesisir.
3.
Brand
Audit Muara/Mangrove
Sampah yang
tersangkut pada ekosistem mangrove di Muara Kali Surabaya pada koordinat -7o30’76”071,112o8219487
Kami khawatir terkait dampak mikroplastik pada
lingkungan dan biota laut di Selat Madura, Mupalas
mendesak :
Pertama pada Dinas
Lingkungan Hidup Kota Surabaya untuk melakukan clean up (pembersihan sampah-sampah sachet) sepanjang pantai
utara Surabaya dan meningkatkan pelayanan bank sampah di sekitarnya sehingga masyarakat kota bisa terlayani
Kedua pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk Membuat Perda Pelarangan/pengurangan plastik
sekali pakai sebagai upaya
mengendalikan timbulnya sampah plastik di sungai dan pesisir. Serta menjaga
kualitas hasil laut dan kualitas perairan pada wilayah pesisir utara Jawa Timur
dan selat Madura, dengan menetapkan zona tangkap aman dari mikroplastik.
Ketiga pada produsen penghasil plastik, untuk
bertanggung jawab menarik kembali atas sampah produksinya, dan menjalankan kewajiban pengelolaan atas sampah yang dihasilkan atau
Extended produsen Responsibilitu
Keempat, pada masyarakat untuk memilah sampah menjadi tiga yakni; sampah residu dibuang di TPA, sampah daur ulang dikumpulkan di Bank Sampah, dan sampah organik dimanfaatkan sebagai pupuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar