Selasa, 02 Februari 2021
Mikroplastik dan Logam Berat, Duet Maut Perusak Ekosistem Bengawan Solo
Kontaminasi mikroplastik dan Logam berat di bengawan Solo apabila tidak dikendalikan akan merusak ekosistem Bengawan Solo, Abainya pemerintah Propinsi Jawa Tengah dan Pemkot Surakarta dalam pengendalian pencemaran akan mempercepat kerusakan Bengawan Solo
Bengawan Solo darurat mikroplastik dan logam berat!
Penelitian Awal tahun 2021 yang dilakukan oleh mahasiswa semester V Biologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Muhammad Yusron dari KS Enviro dan Muhammad Asroul Jaza dari KS Kepak Sayap. Pada Bengawan Solo ditemukan 51 partikel mikroplastik per 100 liternya. Temuan lain menunjukkan Bengawan Solo di Sungai Samin tercemar logam berat khrom, kadmium, dan timbal, serta senyawa kimia berbahaya khlorin dan nitrit, bahkan tingkat pencemarannya tidak memenuhi air kelas 3. Bahkan kadar khrom meningkat 9 kali lipat dari baku mutunya.
Mengapa Mikroplastik Berbahaya?
Mikroplastik berbahaya karena Pertama terbentuk dari senyawa polimer (PE, PP, PS dan PVC) dan zat aditif yang bersifat racun (Phtalat, BPA, Alkylphenol, Dioksin, BFRS dan UV stabilizer), kedua hidrofobik, memiliki ikatan terbuka sehingga mampu menyerap kontaminan diperairan seperti logam berat, pertisida, deterjen dan bahan polutan berbahaya lain yang terlaurt dalam air, ketiga Media patogen atau habitat bakteri patogen dengan mengikat lemak yang menjadi substrat bagi bakteri patogen tersebut. Beberapa penelitian membuktikan adanya ikatan antara zat aditif mikoplastik dan polutan di air meningkatkan toksisitas polutan (meningkatkan efek racun polutan di perairan). Sebagai contoh, mikroplastik mampu memperparah imunotoksisitas BPA pada ikan.
Mikroplastik yang ada di Bengawan Solo berasal dari dua sumber utama, yaitu
1. Mikroplastik primer, adalah mikroplastik yang sengaja dibentuk industri untuk produk tertentu seperti butiran dalam produk personal care (sabun, pembersih muka, odol dan kosmetik) yang disebut microbeads. Di sepanjang bengawan Solo banyak ditemukan limbah cair domestic dari pemukiman yang langsung membuang limbah cairnya tanpa proses pengolahan ke Bengawan Solo.
2. Mikroplastik sekunder berasal dari plastik ukuran besar yang telah terdegradasi menjadi partikel lebih kecil. Contohnya berasal sampah-sampah plastik sekali pakai yang dibuang ke Badan air seperti tas kresek, sachet, Styrofoam, packaging makanan/minuman dari plastik, popok dan laundry/serat fiber pakaian tekstil. Beberapa penelitian di Hilir bengawan Solo menemukan kandungan mikroplastik dalam lambung ikan, hal ini berbahaya karena Kandungan mikroplastik dalam saluran pencernaan dapat menimbulkan rasa kenyang yang palsu, sehingga ikan mengalami penurunan nafsu makan. Mikroplastik juga dikhawatirkan dapat memfasilitasi transportasi kontaminan kimia dan menjadi pembawa kontaminan organik maupun anorganik yang berbahaya. Masuknya mikroplastik kedalam tubuh biota pada akhirnya akan masuk kedalam tubuh manusia dan akan menimbulkan efek gangguan Kesehatan karena selain plastik terbuat dari bahan berbahaya, plastik juga berfungsi sebagai transporter yang mengangkut logam berat dan senyawa beracun. Gangguan pada manusia adalah mengganggu system hormone dan system hormone.
Rekomendasi untuk Pemerintah
Mengingat dampak bahaya yang mungkin ditimbulkan akibat pencemaran mikroplastik dan polutan kimia, upaya pengendalian pencemaran mikroplastik dan polutan kimia harus mendapat perhatian yang serius dari pemerintah dan masyarakat. Perkembangan ilmu pengetahuan pada dasarnya telah menghasilkan berbagai teknologi yang dapat digunakan oleh manusia untuk mengendalikan pencemaran Sungai Bengawan Solo dan mengembalikan fungsi sungai sebagai bahan baku PDAM, sarana Wisata, fungsi perikanan dan pertanian. Mendesak Pemerintah Kota Surakarta dan Pemprop Jawa Tengah untuk mengendalikan pencemaran mikroplastik di bengawan Solo melalui ::
1. Upaya penegakan hukum bagi industri pencemar yang membuang limbah cair tanpa diolah
2. Melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya ekosistem Bengawan Solo agar tumbuh rasa Melu Handarbeni bengawan Solo yang merupakan sumber peradaban di Pulau Jawa
3. Pembangunan instalasi limbah cair untuk sektor industri skala rumah tangga seperti industry tekstil rumahan dan produsen alcohol di Kawasan Kali Samin
4. Penyediaan tempat sampah agar warga tidak buang sampah kesungai dengan melibatkan tanggunjawab produsen yang menghasilkan sampah plastik berupa sachet, bungkus makanan/minuman,popok bayi dan bungkus plastik untuk kebutuhan sehari-hari (consumer good)
5. Melakukan patroli bengawan solo Rutin untuk mengendalikan buangan limbah cair industry, limbah domestic dengan melibatkan Aparat pemerintah, Komunitas/organisasi lingkungan, Perguruan Tinggi dan apparat penegak hukum.
6. Memberikan bantuan pembangunan TPS 3R disetiap Desa yang dilalui Bengawan Solo, untuk mengendalikan pembuangan sampah plastik di Bengawan Solo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Populer
-
river expedition team exploring the steep hills of South Aceh, July 2022 Riding a 2018 Honda CRF 150 cc Trail Motorcycle, Prigi Arisandi and...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar