Selasa, 21 Februari 2023

GEREGETAN LIHAT SAMPAH NUMPUK, PEMUDA BERSIHKAN PANTAI LEKOK

 

Anggota IPPNU Lekok Bersihkan pantai dari sampah Plastik (17/2/2023)

Kegiatan Bersih Pantai yang diinisiasi oleh Instalasi Pelabuhan Lekok bersama organisasi lokal IPNU IPPNU yang menyebut dirinya komunitas BCU Lekok (Beach Clean Up) yang rutin diadakan 2 minggu sekali kali ini sedikit berbeda. Biasanya kegiatan bersih pantai ini hanya memunguti sampah dipantai namun kali ini, Jumat 17 Februari 2023 kegiatan ini diiringi dengan penanaman magrove sebagai upaya penghijauan dan "sabuk laut", selain itu kegiatan ini juga juga menyambut HPSN 2023. Kegiatan yang didukung oleh Pemkab Pasuruan berupa alat beratpun didatangkan untuk diperbantukan dalam mengangkat sampah sampah terutama jarring nelayan yang telah tertanam sekian lama di pantai yang memang sangat sulit ditarik secara manual oleh tenaga manusia. Dukungan lain juga dari Indonesia Power dan Bumdesma Lekok Asri.

Peringati HPSN, NoWaste Bersihkan 5000 sampah saset Pantai Kenjeran Surabaya

No Waste lakukan Brand Audit di Kenjeran (20/2/2023)

Dalam memperingati hari peduli sampah nasional NoWaste Surabaya mengangkat 5000 pcs sampah dari pantai Kenjeran Surabaya. Dengan rincian 2.557 Lembar Saset bermerk (branded) sampah plastik single layer unbranded sebanyak 1.562 lembar seperti plastik bening, tas kresek selotip, bungkus makanan tak bermerk  77 lembar , masker 13 lembar, styrofoam 70 lembar, sendok plastik 28 lembar, dan sedotan 170 lembar. “selaian saset yang mendominasi , Jenis plastik sekali pakai seperti tas kresek, Styrofoam, sedotan, alat makan plastik banyak dijumpau berserak di pantai Kenjeran Surabaya, semua sampah ini bersumber dari perilaku masyarakat yang masih menggunakan plastik sekali pakai, jika tidak dikendalikan bisa dipastikan tahun 2050 jumlah sampah plastik di Kenjeran akan lebih banyak dibanding jumlah ikan” Ujar Sofi Azilan Aini.

Jumat, 10 Februari 2023

Supported by 70,605 people, ESN sent a letter to the Minister of Environment and Forestry ask for Microplastic Quality Standards for river water

a common sight in Indonesia, rivers become dumps for plastic waste

Thursday (9/2/2023) The Nusantara River Expedition Team (ESN) sent a letter to the Minister of Environment and Forestry (KLHK) in Manggala Wanabhakti, Tanah Abang District, Central Jakarta. In its letter, ESN asked for quality standards or threshold values ​​for microplastics in Indonesian river waters, microplastic quality standards for seafood and wastewater from paper and textile factories. "It is urgent to implement microplastic quality standards in Indonesia because currently 68 national rivers are polluted with microplastics, 80% of fish in Java are contaminated with microplastics, while the paper and textile industry, which is a source of microplastics, is currently free to dispose of waste without microplastic standards," said Prigi Arisandi, ESN Researcher further explained that microplastic contamination in Indonesian rivers is very worrying because 86% of the raw material for drinking water for the Indonesian population comes from river water. "KLHK must immediately establish microplastic quality standards to protect the health of the Indonesian population, because if microplastic contamination in river water is not controlled then the victims will be humans because it is currently known that fish, seafood have been contaminated with microplastics, even in the stomach, placenta, lungs. Microplastics have been found in mother's milk and human blood," said Prigi Arisandi.

Populer