Minggu, 27 November 2022

AKSI NUSANTARA : "PEMERINTAH TAK SERIUS BERESKAN SAMPAH PLASTIK DI SUNGAI"

Sampah Sachet di Kali Adem, Muara Angke Jakarta Utara

Dalam Preparation Meeting G20 kementerian Maritim dan investasi Di Bali, 3-4 Nopember 2022 menegaskan rencana pemerintah dalam pengurangan luberan sampah plastik ke laut hingga 70% pada tahun 2025. Namun temuan Asosiasi Komunitas Sungai Nusantara (Aksi Nusantara) menunjukkan fakta berbeda. "Dalam investigasi yang Kami lakukan pada tahun 2022 menunjukkan bahwa pesisir dan sungai Indonesia masih dijumpai sampah plastik, bahkan di provinsi Maluku utara, Maluku, Sulawesi dan Papua Barat sampah plastik dari sungai langsung masuk ke laut tanpa adanya upaya pencegahan" ungkap Kholid Basyaiban, lebih lanjut manajer Litigasi Aksi Nusantara ini menyebut bahwa Pemerintah hanya sibuk seremonial dan tidak menyentuh grassroot sehingga rencana pengurangan sampah plastik akan sulit tercapai. "Sampah plastik masih banyak tercecer di sungai dan di Pantai, rakyat tidak pernah diajak berkontribusi, Pemerintah Jalan sendiri" Ungkap Kholid, Alumni Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura

Jumat, 25 November 2022

AKSI Dijanjikan Audiensi Top Managemen PT WINGS Minggu Depan

Manajer Marketing PT Wings, Lilik, menerima Sampah Sachet kiriman AKSI
Demonstrasi yang berlangsung panas di Depan Kantor PT WINGS Jl Embong Malang pada Jumat Siang (25/11) akhirnya reda setelah Manajer Marketing PT WINGS menemui demonstran yang berasal dari Asosiasi Komunitas Sungai Indonesia (AKSI). "Kami ingin masuk kedalam kantor dan menyampaikan surat tuntutan kami langsung kepada menejemen PT WINGS, kami ingin agar orang-orang WINGS tahu dan paham kewajiban EPR dan pengurangan 30% sampah sachetnya" ungkap Chandra Iman, lebih lanjut mahasiswa pendidikan Bahasa Inggris Universitas Nusantara PGRI Kediri menyatakan kekesalannya karena selama ini banyak sampah sachet PT WINGS yang mencemari sungai-sungai Di Indonesia.

AKSI : Demanding PT WINGS to Implement EPR and Reduce 30% plastic waste production

Police Securing the AKSI demonstration in front of the PT Wings Surabaya office

Demanding PT WINGS to Implement EPR, Reduce 30% plastic waste production and Clean up sachet leakage in Indonesian Rivers. Friday (November, 25. 2022) 20 Activists From AKSI (asosiasi Komunitas Sungai Indonesia/Indonesian Rivers Communities Association) Conducting a Demonstration in Front of the PT Wings Office on Jalan Embong Malang Surabaya, East Java. PT WINGS product sachet waste collected from all rivers in Indonesia was handed over by AKSI activists to PT WINGS management.

Kamis, 24 November 2022

SAMPAH SACHET PRODUK WINGS BENCANA MASA DEPAN BUMI

Relawan AKSI melakukan Gladi Resik Demonstrasi yang akan dilakukan
di Depan PT WINGS Embong Malang Surabaya (25/11). 

Kamis, Siang 24 November 2022. Para pengiat lingkungan yang berasal dari mahasiwa/i dari berbagai universitas di Jawa Timur yaitu, UNESA Surabaya , Universitas 17 Agustus Surabaya, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Negri Malang, dan HANG TUAH Surabaya yang tergabung dalam Asosiasi Komunitas Sungai Indonesia - AKSI melakukan Press Conference di Rumah Inspirasi Wringinanom Gresik. Rencananya AKSI akan melakukan aksi teatrikal dengan membawa patung dewi Sri dengan terbungkus sachet yang bertajuk “SACHET WINGS BENCANA UNTUK MASA DEPAN” yang akan dilakukan didepan Kantor Wings Surabaya. Kegiatan aksi teatrikal ini, bertujuan untuk meminta perusahaan Wings agar bertanggung jawab atas sampah sachet yang tercecer di lingkungan perairan Indonesia yang berpotensi tidak ndapat terurai bahkan sampai Ratusan  tahun.

8 TUNTUTAN ASOSIASI KOMUNITAS SUNGAI INDONESIA PADA PT WINGS

Asosiasi Komunitas Sungai Indonesia (AKSI)  Tuntut PT WINGS melakukan 8 upaya untuk mengurangi 30% sampah sachet yang di hasilkan. Rikat L.Sofyan Mahasiswa Sejarah Universitas Negeri Malang yang merupakan Relawan  AKSI menjelaskan bahwa “ Tuntutan AKSI berdasarkan rasa keprihatinan atas hasil Brand Audit yang dilakukan oleh AKSI selama tahun 2022” yang dilaksanakan di 8 Kota/Kabupaten di Jawa Timur (Bangkalan, Magetan, Tulungagung, Gresik, Jember, Malang, Kediri dan Sidoarjo) diperolh hasil 5 Top Polluters di Jawa Timur yaitu Wings (523 piece sampah), Unilever (330 piece sampah), Indofood (307 piece sampah), Mayora (209 piece sampah) dan Ajinomoto (183 piece sampah)”. “Dari data tersebut menjadikan Wings Group menjadi Top Polluters sampah plastik dan sachet di Jawa Timur” imbuh Rikat selaku kordinator Aksi.

Kamis, 17 November 2022

ESN MINTA UNILEVER BERSIHKAN SUNGAI BARITO

Tim ESN menguji Kualitas Air Sungai Barito

"Unilever masuk dalam 5 besar sumber pencemar Plastik global, bersama Nestle dan Coca-Cola, Produsen inilah yang produknya digunakan secara luas juga di Indonesia termasuk di Sungai Barito, Kuin dan Martapura" Ungkap Prigi Arisandi, lebih lanjut Peneliti Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) mengatan bahwa ESN bersama TELAPAK Kalimantan Selatan telah Melakukan 
Penyusuran Sungai Barito, Sungai Kuin dan Sungai Martapura menemukan 10 Produsen yang sampahnya paling banyak ditemukan terapung di sungai dan berpotensi besar menjadi sumber kontaminasi mikroplastik yang mencemari air dan rantai makanan Penduduk Banjarmasin, selain diperlukan pengelolaan sampah yang baik, produsen seperti Unilever, Wings, Indofood, Mayora, Ajinomoto, P&G, Unicharm, Danone, Cocacola dan Nabati Harus ikut bertanggungjawab membersihkan sampah mereka agar tidak mengancam kesehatan warga Banjarmasin dan Kalimantan Selatan.”Produsen yang sampahnya tidak bisa diolah secara alami harus bertanggungjawab mengolah sampah, mereka harus ikut mengurangi sampah plastik bungkus produk agar tidak mencemari sungai, selain meredesign packaging, produsen-produsen ini juga harus ikut membersihkan sampah plastik yang mencemari Barito, Martapura dan Kuin,” Ungkap Prigi Arisandi.

TELAPAK JATIM KRITISI PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK INDONESIA TIMUR

Relawan ESN menemukan Sampah Medis di Teluk Ambon (17/11)
Sama seperti Kota-Kota di Indonesia Timur seperti Ternate, Sofifi, Weda, Sorong, Kota Ambon juga buruknya pengelolaan sampah Plastinya. Buruknya pengelolaan sampah dan pengendalian sampah plastik di Kota Ambon Propinsi Maluku menyebabkan banyaknya sampah di sungai dan teluk ambon. Dari penelusuran tim ekspedisi sungai nusantara (ESN) dan Telapak Jawa Timur selama di ambon  hampir semua sungai di penuhi dengan sampah. Rabu, 17 November 2022,  tim ESN dan Telapak Jatim menemukan sampah infus di pantai wilayah Tawiri saat melakukan brand audit Sampah. Sampah infus merupakan kategori limbah medis yang penanganannya harusnya sangat ketat dan tidak boleh di buang sembarangan." Di temukannya limbah medis menunjukkan bahwa sistem pengelolaan dan pengawasan sampah medis di kota Ambon sangat buruk. Limbah medis yang di buang sembarangan berpotensi untuk mencemari dan berisiko terjadinya penularan penyakit dari penggunanya" ungkap Amiruddin Muttaqin, lebih lanjut Koordinator Telapak Jawa Timur ini berharap pemerintah kota Ambon harus lebih serius dalam melakukan pengelolaan sampah supaya sampah tidak mencemari sungai dan teluk Ambon.
 

SAMPAH PRODUK UNILEVER PALING BANYAK CEMARI KOTA AMBON

Relawan ESN lakukan Brand Audit di Tiga Sungai Kota Ambon (17/11)

Laporan LSM internasional BreakFreeFromPlastic merelease Laporan yang menyebutkan 5 Brand Penyumbang Pencemaran Plastik di Dunia, yaitu Coca-Cola Company, PepsiCola Company, NESTLE, UNILEVER dan Mondelez International. Untuk di Indonesia PT Danone yang memproduksi Aqua dan Mizone dinobatkan sebagai pencemar perairan Indonesia secara berturut-turut disebutkan sampahnya telah mencemari perairan Indonesia sejak 2020 hingga 2022. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) saat ini berada di Kota Ambon Ibukota Propinsi Maluku, berkolaborasi dengan Relawan  ESN melakukan kegiatan Brand Audit di Sungai Batu Gajah, Sungai Batu Merah dan  Sungai Air Besar. "Ketiga sungai di Kota Ambon telah tercemar oleh sampah plastik, perilaku membuang sampah sembarangan dan tidak tersedianya tempat sampah yang memadai menjadikan Sungai sebagai Tempat Sampah" Ungkap Amiruddin Muttaqin, lebih lanjut Amir mendorong peran Industri untuk ikut berkontribusi membersihkan sampah-sampah bungkus yang tidak bisa diolah secara alami melalui skema EPR atau Extendeed Produsen Responsibility.

Rabu, 16 November 2022

Top 5 Plastic Polluter Jawa Timur : Wings, Unilever, Indofood, Mayora dan Ajinomoto

Aksi Menolak Sachet di Pabrik Unilever Serpon, Tangerang Banten
Coca-Cola didapuk menjadi  Merek soda terkenal ini mendapat peringkat "juara dunia" tahun 2022 dalam Top5 Corporate Plastic Polluters Industri Penyumbang Pencemaran Plastik, menurut audit merek yang dipublikasikan pada Selasa, 15 November, oleh LSM Break Free From Plastic (BFFP). Gelar yang tidak menyenangkan yang dimenangkan oleh perusahaan AS selama lima tahun berturut-turut sejak penelitian diluncurkan pada tahun 2018.

Selasa, 15 November 2022

ESN Minta PT Unilever Bersihkan Sungai Indonesia, Selain 7 Permintaan Lainnya

 

Sampah Sachet diterima oleh security PT Unilever Selasa (15/11)

Aksi Tim Ekspedisi Sungai Nusantara bersama Relawan Besuk Sungai pada Selasa Sore (15/11) mendatangi Ghra Unilever di Serpong dan memberikan tiga boks karton sampah sachet kepada Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. Setelah lebih dari 45 menit berorasi akhirnya Para peserta aksi menyerahkan bingkisan sampah sachet PT Unilever kepada salah seorang Staff PT Unilever.”Kami ingin bingkisan ini ditaruh di meja Bu Ira Noviarti Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk” teriak Kholidin peserta aksi.

Ekspedisi Sungai Nusantara Luruk Grha Unilever, ini Yang Mereka Lakukan

Tim ESN mengirimkan sampah sachet produk Unilever

Kemasan sachet Menyusun 16% sampah plastik yang tercecer di perairan Indonesia. Sachet dijual dengan harga murah, tapi menimbulkan biaya penanganan sampah yang sangat mahal untuk pengumpulan sachet yang tercecer di lingkungan dan pemilahan, serta belum ada teknologi yang terbukti aman dan efektif mengolah sachet. Unilever sebagai perusahaan pemimpin pasar Fast Moving Consumer Goods (FMCG)  di Indonesia perlu menjadi pelopor inisiatif pengurangan plastik secara massif dan progresif. Selain sebagai produsen penghasil sachet yang membanjiri pasar Indonesia, Unilever juga dapat menghentikan tsunami sampah plastik dan sachet di perairan Indonesia, terutama Indonesia Timur dimana Pemerintah daerahnya masih belum serius tangani pengelolaan sampah plastik.


Sampah sachet di tumpahkan didepan Grha Unilever Serpong

15 November 2022 Jaringan LSM Internasional BreakFreeFromPlastic Merelease Laporan yang menyebutkan Bahwa PT Unilever masuk dalam Top 5 Plastic Polluters : 1. The Coca-Cola Company, 2. Pepsi Co, 3. Nestle, 4. Unilever dan 5. Mondelez International. Merespon laporan ini Selasa (15/11) sore, sebanyak 7 orang dari Tim Ekspedisi Sungai Nusantara mendatangi Kantor Pusat PT Unilever Indonesia di BSD City, Tangerang. Mereka membawa parcel bingkisan berisi sampah sachet produk PT Unilever seperti Rinso, Molto, Royco, Sunlight, sunsilk, Lifebouy, Dove dan produk personal care lainnya. “kami ingin menemui ibu Ira Presiden Direktur PT Unilever dan ingin menyerahkan langsung kepada beliau” pinta Daru Setyo Rini, Penelit Senior ESN, namun Pihak keamanan menyatakan bahwa direksi PT Unilever saat ini sedang mengikuti G20 di Bali.

Para aktivis lingkungan tidak mau beranjak sebelum sampah-sampah sachet yang dibawah diterima langsung oleh fihak Unilever, sambi menunggu negosiasi berlangsung beberapa orang melakukan orasi di depan Graha Unilever Indonesia , Green Office Park Kav. 3Jl BSD Boulevard Barat , BSD City , Tangerang 15345

"Kami ingin presiden direktur PT Unilever Indonesia mengetahui bahwa bungkus plastik produk yang dihasilkan unilever saat ini banyak tercecer diperairan pantai Indonesia Timur dan Ingin memberitahukan bahwa Unilever saat ini menjadi produsen pencemarn rangkin 4 global," ungkap Prigi Arisandi, lebih lanjut

Sampah sachet Unilever di Serahkan kepada Pihat PT Unilever Indonesia di Serpong
  peneliti senior ESN menjelaskan bahwa selama melakukan ekspedisi sungai Nusantara ditemukan sampah sachet multilayer terapung disungai dan dilaut yang disebabkan minimnya tanggungjawab pemerintah di tingkat kabupaten dan kota dalam memberikan pelayanan pengelolaan sampah dan penyediaan infrastruktur sampah" warga membuang sampah sembarangan karena tidak tersedia tempat sampah yang cukup, ditambah penggunaan plastik sekali pakai yang tak terkontrol" ungkap Kholid Basyaidan


Sampah Unilever Kotori Perairan Wilayah Kepulauan Indonesia Timur

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Telah Mengunjungi Wilayah Timur Indonesia meliputi Provinsi Maluku Utara (Kota/Kabupaten Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Utara dan Halmahera Tengah), Provinsi Maluku (Kota Ambon dan Kabupaten Serat bagian Barat) dan Propinsi Papua (Kota Sorong, Kabupaten Sorong). Pada ketiga Wilayah Propinsi di Timur Indonesia ini kami melakukan brand audit dan menemukan sampah packaging dari Produk PT Unilever Indonesia Tbk mendominasi. Sampah-sampah sachet yang kami temukan antara lain, packaging dari produk: 1. Sunsilk, 2. Royco, 3. Rinso, 4. Molto, 5. TRESemme, 6. Sunlight, 7. Lifebuoy, 8. Dove, Sampah-sampah ini termasuk dalam kategori sampah residu sehingga menurut amanat Undang-undang Pengelolaan sampah 18/2008 menyebutkan bahwa setiap produsen wajib bertanggung jawab atas sampah packaging yang tidak bisa di proses secara alam, tanggung jawab produsen yang dimaksud dalam UU 18/2008 adalah Extendeed Produsen Responsibility.

Misi Indonesia Kurangi 70% sampah plastik ke Laut Indonesia saat ini punya target  roadmap pengurangan sampah plastik ke lautan hingga 70% pada tahun 2025, namun yang kami lihat selama perjalanan ekspedisi Sungai Nusantara Barangka (kali Mati atau sungai aliran lahar) di Kota Ternate, pesisir kampung Makasar, Pantai mangga dua di Ternate, Pesisir Kota Sofifi, Pesisir Kota Weda, Pesisir kota Sorong dan Pesisir Kota Ambon masih dipenuhi sampah sachet, Untuk itu kami dari Tim Ekspedisi Sungai Nusantara, mengembalikan sampah-sampah sachet yang kami punggut dari Perairan Pesisir dan Sungai-sungai di Indonesia bagian Timur. 

 

Senin, 14 November 2022

Danau Poso Terkontaminasi Mikroplastik

Pengamatan Mikroplastik peserta Festival Mosintuwu 11/11/22 di danau Poso

Tim Susur Sungai Festival
  Mosintuwu 2022 berkolaborasi dengan Tim Ekspedisi sungai Nusatara  (ESN) melakukan uji kualitas air dan Uji mikroplastik di Danau Poso, pada Kamis hingga Jumat 10 dan 11  November 2022 lebih dari 20 orang peserta Festival Mosintuwu melakukan uji kualitas air dan pengukuran m ikroplastik di Danau Poso, Kecamatan Tentena Kabupaten Poso. “Kami mengambil contoh air danau Poso di tiga lokasi yaitu Jembatan Tentena 1 dan 2, lokasi ketiga di Pangkalan Nelayan Yosi, Kelurahan Pamona, kami mengukur kualitas air, inventarisasi serangga air dan uji mikroplastik” Ungkap Eko Kurniawan, Peneliti Yayasan Mosintuwu.

Rabu, 09 November 2022

OMG!!! Sorong City Waters Contaminated with Microplastics

Dody Aleman Wamblesa Took Plastic from water

"We took 50 liters of water samples in the Remu and Klamono rivers, after being observed under a portable microscope, microplastic levels of 100-103 microplastic particles were found in the Remu river in Sorong City and 4 particles in the Klamono river", said Prigi Arisandi, further this ESN researcher explained that “the Klamono river is considered still clean from microplastic pollution compared to the Remu river”, Arisandi said in a press release received by the media on Monday, (7/11/2022)

Heboh! Perairan kota Sorong Terkontaminasi Mikroplastik

Kami melakukan pengambilan sampel air sebanyak 50 liter air sungai, setelah diamati dibawah mikroskop portable dengan pembesaran hingga 400 kali ditemukan mikroplastik rata-rata 148 partikel mikroplastik di sungai-sungai dalam Kota Sorong dan sedangkan pada lokasi control di Sungai Klamono hanya ditemukan 4 partikel dalam 100 liter airsungai Klamono" ungkap Prigi Arisandi, lebih lanjut peneliti ESN ini menjelaskan bahwa sungai Klamono dianggap masih bersih dari polusi mikroplastik dibandingkan sungai – sungai di Kota Sorong

Sampah Sachet Produk PT Unilever Dominasi Sampah Plastik di Perairan Sorong


 Temuan baru oleh Generasi Peduli Sungai Klamono (G-PSK) dan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) setelah melakukan kegiatan brand audit, dengan mengumpulkan 211 keping sampah yang di temukan di Perairan Sorong. “Kami menemukan 5 produsen kebutuhan sehari-hari yang sampahnya memenuhi perairan pesisir Kota Sorong kelima produsen itu adalah Unilever, Wings, Mayora, Danone dan Nestle, khusus untuk Unilever jenis sampah yang ditemukan adalah jenis sachet multilayer yang sulit untuk dilakukan daur ulang karena lapisan plastiknya berlapis-lapis,” Ungkap Prigi Arisandi, 

Populer