Pengamatan sample mikroplastik di laboratorium ecoton Sabtu (21/11) |
Krisis plastik yang semakin mengglobal menarik perhatian peneliti Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS). "Polusi plastik di Kali Surabaya merupakan indikator perilaku manusia yang tidak menghargai sungai, sebagai bagian masyarakat Surabaya yang menggunakan air Kali Surabaya sebagai bahan baku air Minum maka ITATS menginisiasi upaya kajian dan edukasi kepada masyarakat mengenai krisis mikroplastik" ungkap Dr Yulfiah, lebih lanjut Dekan Fakultas Teknologi Mineral dan Kelautan ITATS ini mendorong mahasiswa ITATS melakukan kajian pencemaran mikroplastik di Kali Surabaya.
Sabtu-Minggu (20-21Nopember 2021)30 orang mahasiswa ITATS Berkolaborasi dengan ecoton melakukannya ekspedisi Kali Surabaya dengan menggunakan perahu motor menyusuri Kali Surabaya bagian Hulu.
Peneliti ITATS menumpang perahu mesin di Kali Surabaya, Sabtu (21/11) |
" Kami melakukan ekspedisi survey pendahuluan untuk mengetahui kontaminasi mikroplastik di Kali Surabaya" ungkap Hani Ismail Mahasiswa Pasca Sarjana Teknik Lingkungan ITATS, lebih lanjut koordinator komunitas Nol Sampah Surabaya ini menjelaskan bahwa Mahasiswa ITATS akan melakukan penelitian terkait dengan sumber mikroplastik, ancaman kesehatan dan lokasi hotspot polusi mikroplastik yang akan ditulis dalam sebuah buku. " Buku ini akan menjadi sarana edukasi kepada publik Surabaya sekaligus masukan kepada pemerintah" ungkap Hani.
Kegiatan ekspedisi ini melakukan pengambilan sampel air dan melakukan uji mikroplastik. Dari uji rapid test diketahui Kali Surabaya bagian hulu tercemar mikroplastik jenis fiber. " Banyaknya jenis mikroplastik fiber menunjukkan tingginya polusi limbah domestik dari cucian pakaian atau laundry dan tidak adanya pengolahan limbah domestik sehingga serat benang banyak mencemari kali Surabaya padahal airnya digunakan sebagai bahan baku PDAM Gresik, Sidoarjo dan Surabaya," ungkap chlara Eka Budiarti peneliti mikroplastik Ecoton. Dalam kegiatan ini juga digelar pameran foto yang menunjukkan polusi mikroplastik di kali brantas.
Ekspedisi Hulu Kali Surabaya
30 orang mahasiswa ITATS melakukan survey ekspedisi menggunakan perahu motor menyusuri Wilayah Brantas di Wilayah desa Wringinanom Gresik dan Desa Penambangan Kecamatan Balongbendo Sidoarjo. "Kami mengambil sample air sungai Brantas menggunakan plankton net sebanyak 100 liter kemudian disaring dan disimpan dalam botol sample sebanyak 500ml, air sample kemudian dilakukan pengamatan secara cepat dibawah mikroskop stereo dengan pembesaran 70 hingga 100 kali dilaboratorium mikroplastik ecoton,"Ungkap Hani Ismail.
Selain melakukan pengambilan sampel mikroplastik 30 mahasiswa Pascasarjana Teknik Lingkungan ITATS melakukan diskusi terkait dengan temuan-temuan mikroplastik yang dilakukan oleh ecoton
"Selama ini ecoton telah melakukan kajian mikroplastik pada ikan, sedimen, air limbah industri, feses manusia, garam dan udara, dan semua telah terkontaminasi mikroplastik, kontaminasi mikroplastik pada semua media lingkungan ini menunjukkan bahwa ekosistem dan rantai makanan telah terkontaminasi mikroplastik," Ujar Eka Chlara Budiarti, lebih lanjut alumni Kimia Universitas Diponegoro Semarang ini mengajak manusia untuk mengurangi sumber polutas mikroplastik yaitu berupa pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar