Minggu, 31 Januari 2021

MIKROPLASTIK DAN LOGAM BERAT KALI SAMIN RACUNI BENGAWAN SOLO

Bengawan Solo saat ini tercemar mikroplastik dan Logam berat, penelitian Januari 2021 oleh Mahasiswa Semester V Biologi Universitas 11 Maret 2021,  Muhammad Yusron dan Muhammad Asroul Jaza menemukan bahwa kelimpahan Mikroplastik di Bengawan Solo segmen Hulu di Sungai Samin, Sungai Tempuran Jebres, Sungai Perbatasan Sukoharjo, dan dua titik pada outlet Waduk Wonogiri, ditemukan kelimpahan mikroplastik 51 partikel per 100 liternya. Temuan lain menunjukkan bahwa Bengawan Solo di Sungai Samin tercemar logam berat Khrom, Kadmium dan Timbal, serta senyawa kimia berbahaya khlorin dan nitrit. Kondisi ini sangat mengancam perikanan  bengawan solo khususnya di Jawa Timur yang banyak menggunakan air bengawan Solo untuk perikanan budidaya tambak. Ancaman berikutnya adalah Kesehatan manusia,  Karena Sifat Mikroplastik mempunyai ikatan terbuka (hidrofob) sehingga akan mudah mengikat logam berat. Mikroplastik yang ada di bengawan Solo akan berfungsi sebagai media yang mengangkut logam berat kedalam system metabolisme biota air yang akhirnya dikonsumsi oleh manusia. Tidak adanya pengendalian pencemaran di Bengawan Solo akan membawa ancamana serius bagi lingkungan dan kelangsungan hidup Manusia di Sepanjang Bengawan Solo.

Bengawan Solo Tercemar Mikroplastik Jenis Fiber

Penelitian Mikroplastik menemukan bahwa Kelimpahan mikroplastik tertinggi terdapat pada Sungai Perbatasan Sukoharjo mencapai 17 partikel/100 liter. Jenis mikroplastik dominan fiber (di Kali Samin dan Kali Tempuran Jebres). Tingginya jenis fiber di ketiga lokasi ini berasal dari limbah garmen (tekstil) dan rumah tangga khususnya serat pakaian sintesis limbah laundry. Dan pembuangan sampah plastik di Sepanjang DAS bengawan Solo.  Terjadi Peningkatan kelimpahan di wilayah perkotaan dibandingkan dengan wilayah Waduk Wonogiri.

sampling dilakukan dengan Mesh Ukuran T165 yang biasa digunakan untuk menjaring plankton, sample yang terjaring di destruksi dengan campuran larutan H2SO4 dan H2O2 dengan konsentrasi masing-masing 30% (perbandingan 3:1), separasi melalui sentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. Selanjutnya partikel yang tersaring diamati dengan mikroskop stereo yang dihubungkan dengan kamera DX230 dan skala 1:40” Ungkap Muhammad Asroul Jaza.

Mikroplastik adalah partikel plastik yang berukuran kurang dari 5 mm  mengandung polimer seperti polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirin (PS), polivinil klorida (PVC) atau zat aditif/tambahan seperti Pembuat lentur (Phtalat/Plastiziser) dan Penguat (Bhispenil A/BPA). 

Mikroplastik dapat terakumulasi dalam jumlah tinggi pada ekosistem perairan, khususnya sedimen, biota, dan perairan itu sendiri. Padahal, mikroplastik mengandung senyawa kimia berbahaya yang ditambahkan selama proses pembuatannya, bahkan mampu menyerap kontaminan atau toksin serta menjadi habitat bakteri patogen di sekeliling lingkungannya. Beberapa penelitian juga menyebutkan adanya peningkatan toksisitas logam berat setelah diserap oleh mikroplastik sehingga menjadi lebih berbahaya” Ungkap Muhammad Yusron. 


Dari Tabel diatas memperlihatkan Kandungan Logam Berat di Kali Samin jauh diaras Baku Mutu Kelas III, Paremeter logam berat yang melebihi baku mutu adalah Kadmiun, Tembaga dan Khrom, selain itu parameter Nitrit dan Khlorin jauh diatas baku mutu. Kondisi ini menyebabkan tingginya tingkat pencemaran di Kali Samin yang berdampak kondisi Sungai yang toksik bagi kehidupan Biota, Karena keberadaan polutan Logam berat dan senyawa kimia Nitrit dan khlorin akan menyebabkan turunya Kadar Oksigen dalam air..

"Kami mendorong upaya pengendalian pencemaran yang bersumber dari limbah cair industry dengan melakukan penegakan hukum, Pencemaran Industri tekstil sudah menjadi rahasia umum di Solo namun tidak ada upaya serius pemerintah untuk pengendalian dan pengawasan," Ungkap Muhammad Yusron.  Lebih lanjut Mahasiswa asal Cilacap ini mendorong Pemerintah untuk memberikan insentif kepada industry kecil untuk membangun Instalasi pengolah air limbah.  "Perlunya penyediaan sarana pengelolaan sampah agar masyarakat tidak menjadikan bengawan solo sebagai tempat sampah, Pemerintah Pusat KLHK dan PUPRE serta pemprov Jateng harus menyediakan TPS disetiap desa yang dilalui bengawan Solo," Pinta Muhammad Asroul Jaza.


"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer