Aksi Ecoton di Kalimas menunjukkan terjadi kontaminasi bahan polutan pada ikan Kalimas yang menyebabkan intersex pada ikan Bader. |
Kamis 24/4/2025, bertempat di Wisma Jerman Jl. Taman AIS Nasution No.15, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya. Aliansi Komunitas Penyelamat Bantaran Sungai (AKAMSI), Menggelar Rembug Kali Surabaya mengundang stakeholder Kali Surabaya mendeklarasikan Gerakan Mati Oerip Ngramut Kali Suroboyo dan menyusun rencana aksi penyelamatan Kali Surabaya. “Menghadapi kemarau 2025 Kali Surabaya butuh strategi mitigasi untuk meminimalkan dampak pencemaran" ungkap Alaika Rahmatullah, lebih lanjut koordinator Akamsi ini menjelaskan bahwa Memasuki Kemarau 2025 Jatim diprediksi akan mengalami peningkatan suhu dan penurunan debit air sungai, sedangkan volume limbah cair industri Dan limbah cair domestik akan meningkat, dampaknya akan terjadi penurunan kualitas air Kali Surabaya yang menjadi Bahan Baku PDAM Kota Surabaya. “Pabrik Gula disepanjang Kali Brantas akan mulai Buka giling maka beban pencemarannya akan Bertambah, padahal debit air menurun” pungkas Alaika.
Sejak
Pebruari 2025 tim investigasi AKAMSI Menemukan
7 fakta yang bisa mempercepat kerusakan Kali Surabaya, yaitu ;
1.
Teridentifikasi lebih
Dari 4000 bangunan liar di bantaran Kali surabaya Wilayah Kota Surabaya,
Sidoarjo, Gresik dan Mojokerto. Bangunan permanen ini berupa pemukiman,
kos-kosan, gudang pabrik, rumah ibadah, balai desa, balai RW, industri kecil
daur ulang, warung, toko kelontong dan kandang ayam. Pemukiman yang tidak
memiliki Septic tank ini yang
menyumbangkan 5 Ton tinja Dan limbah cair berkadar phospat tinggi
2.
Pelanggaran
hukum
berupa perubahan status Lahan bantaran yang disertifikatkan. 80% Penduduk Tahu
membangun Rumah dibantaran adalah pelanggaran, namun lemahnya penegakan hukum
membuat alih fungsi bantaran marak terjadi.
3.
Limbah cair
industri
Dari industri daur ulang kertas Dan plastik yang mokong menyumbangkan limbah
organik Dan mikroplastik ke Kali Surabaya menurunkan Kualitas air dan berdampak
cepatnya kepunahan ikan.
4.
Budaya membuang
sampah Dan minimnya fasilitas pengolahan sampah di desa-desa
DAS Kali Surabaya menjadikan Kali Surabaya sebagai Tempat Sampah
5.
Aktivitas
penangkapan ikan dengan racun Dan stroom yang mempercepat kepunahan ikan
6.
Rantai makanan
ekosistem Kali Surabaya terkontaminasi mikroplastik, Dari komponen
terkecil yaitu plankton diketahui telah tercemar mikroplastik, udang air tawar
Dan yuyu pun terdapat mikroplastik dalam tubuhnya.
7.
Rendahnya
pengetahuan Dan kesadaran warga kota Surabaya tentang eksistensi Kali
Surabaya. Dari survei pada 500 gen Z di Surabaya, 76% menyatakan tidak tahu
jika Bahan Baku PDAM berasal Dari Kali Surabaya. 94% warga menganggap
Kali Surabaya berperan penting bagi Warga Kota, penduduk Kota paham (80,6% )
Bahwa pencemaran di Kali Surabaya berdampak pada pengaruh kesehatan warga Kota
Surabaya. Namun tidak ada Aksi Kongkret Arek Surabaya untuk Menjaga kualitas
air Kali Surabaya.
"temuan fakta-fakta ini mendorong Akamsi untuk
berinisiatif mengingatkan Dan mengajak warga Kota Surabaya untuk peduli nasib
Dan kualitas air Kali Surabaya" ungkap Alaika, lebih lanjut Alumni
Biologi UIN Malang ini menjelaskan untuk aktualisasi inilah dibutuhkan Gerakan Mati
Oerip Ngramut Kali Suroboyo
"Semua
orang di Surabaya harus mendapatkan informasi tentang kondisi eksisting Kali
Surabaya, akan kita Tumbuhkan kepedulian Dan kecintaan warga Surabaya pada Kali
Surabaya " ujar Syevanthy Amanda, lebih lanjut Mahasiswi Ilmu Komunikasi
Untag Surabaya ini menjelaskan bahwa selama ini minim informasi tentang Kali
Surabaya yang diterima Gen Z Surabaya.
Rembug Kali Surabaya
"Untuk mengawali GERAKAN ini kita mengundang
stakeholder Kali Surabaya untuk memaparkan problem Dan strategi pemulihan Kali
Surabaya kedepan" ungkap Manuel
Togi Marsahata Sidabutar,Mahasiswa managemen Sumberdaya Perairan universitas
Brawijaya.
Dalam
Acara rembug kali Surabaya akan diawali dengan Paparan Tim Investigasi Akamsi
tentang Persepsi Masyarakat Kota Surabaya terhadap Pengelolaan Kali Surabaya
terkait
a.
Pengelolaan
Sampah,
b.
Pengendalian
bantaran,
c.
Upaya
Penegakan Hukum,
d.
kelestarian
Ikan
e.
Pencemaran
Air Kali Surabaya dan Persepsi masyarakat tentang kelayakan bahan Baku PDAM
Selanjutnya
Pemerintah akan memaparkan strategi pengendalian pencemaran dan pengelolaan
kali Surabaya oleh :
1.
Kepala
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas saat ini adalah Dr. Hendra Ahyadi
ST.,MT membahas Strategi Pengendalian Pemukiman liar di Bantaran Kali Surabaya
2.
Kepala
Divisi Jasa ASA WS Brantas Perum Jasa Tirta I, Hermawan Cahyo Nugroho, Patroli
Limbah Industri, memaparkan kegiatan Patroli Sungai untuk monitoring ketaatan
Industri dan limbah cair domestic
3.
Direktur
Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya saat ini adalah Arief Wisnu Cahyono, ST
memaparkan upaya dan kendala pengelolaan Air Kali Surabaya menjadi bahan baku
air minum yang layak,
4.
Kepala
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto, menjelaskan Upaya
pengendalian pembuangan Sampah Ke Kali Surabaya dan pengelolaan sampah
Acara
yang akan dipandu oleh Miftah Farid Jurnalis CNN Indonesia yang akan dihadiri
lebih dari 100 komunitas, mahasiswa dan perwakilan konsulat negara asing di
Surabaya.
Flash Back Kali
Surabaya
Mengenang
sejarah ikan mati pertama di Kali Surabaya, 2 Juli 1975 adalah tragedy ikan
mati massal pertama kali di Kali Surabaya yang membuat Gubernur Jawab Timur Soenandar Priyosudarmo MENUTUP pabrik MIWON
Dan HAKA di Driyorejo yang mokong buang limbah tanpa diolah di Sungai, ada juga
Trimarjono SH atàu dikenal dengan jenderal limbah yang aktif melakukan SIDAK
atau inspeksi mendadak ke pabrik-pabrik di tepi Kali Surabaya, Imam Utomo
MENUTUP outlet PT SAK Pada 1999 Dan Gubernur Soekarwo dengan pergub Suaka ikan
Dan penutupan PG Gempol Kreb. “Kini kita menunggu Gebrakan gubernur khofifah
dalam menuntaskan polusi Kali Surabaya” ungkap Alaika, lebih lanjut alaika
menjelaskan bahwa setiap Gubernur meninggalkan legacy positif untuk kali
Surabaya.
Anggota
Akamsi : Ecoton, Aksi Biru Unibraw,
Surabaya River Revolution, Untag Surabaya, Sixfornature UINSA Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar