Rabu, 23 April 2025

AKAMSI DEKLARASIKAN GERAKAN MATI OERIP NGRAMUT KALI SUROBOYO Mengenang 50 Tahun Tragedi Ikan Mati Massal

Aksi Ecoton di Kalimas menunjukkan terjadi kontaminasi bahan polutan
pada ikan Kalimas yang menyebabkan intersex pada ikan Bader.

Kamis 24/4/2025, bertempat di Wisma Jerman Jl. Taman AIS Nasution No.15, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya. Aliansi Komunitas Penyelamat Bantaran Sungai (AKAMSI), Menggelar Rembug Kali Surabaya mengundang stakeholder Kali Surabaya mendeklarasikan Gerakan Mati Oerip Ngramut Kali Suroboyo dan menyusun rencana aksi penyelamatan Kali Surabaya. “Menghadapi kemarau 2025 Kali Surabaya butuh strategi mitigasi untuk meminimalkan dampak pencemaran" ungkap Alaika Rahmatullah, lebih lanjut koordinator Akamsi ini menjelaskan bahwa Memasuki Kemarau 2025  Jatim diprediksi akan mengalami peningkatan suhu dan penurunan debit air sungai, sedangkan volume limbah cair industri Dan limbah cair domestik akan meningkat, dampaknya akan terjadi penurunan kualitas air Kali Surabaya yang menjadi Bahan Baku PDAM Kota Surabaya. “Pabrik Gula disepanjang Kali Brantas akan mulai Buka giling maka beban pencemarannya akan Bertambah, padahal debit air menurun” pungkas Alaika.

Sejak Pebruari 2025 tim investigasi AKAMSI Menemukan  7 fakta yang bisa mempercepat kerusakan Kali Surabaya, yaitu ;

1.      Teridentifikasi lebih Dari 4000 bangunan liar di bantaran Kali surabaya Wilayah Kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Mojokerto. Bangunan permanen ini berupa pemukiman, kos-kosan, gudang pabrik, rumah ibadah, balai desa, balai RW, industri kecil daur ulang, warung, toko kelontong dan kandang ayam. Pemukiman yang tidak memiliki Septic tank ini  yang menyumbangkan 5 Ton tinja Dan limbah cair berkadar phospat tinggi

2.      Pelanggaran hukum berupa perubahan status Lahan bantaran yang disertifikatkan. 80% Penduduk Tahu membangun Rumah dibantaran adalah pelanggaran, namun lemahnya penegakan hukum membuat alih fungsi bantaran marak terjadi.

3.      Limbah cair industri Dari industri daur ulang kertas Dan plastik yang mokong menyumbangkan limbah organik Dan mikroplastik ke Kali Surabaya menurunkan Kualitas air dan berdampak cepatnya kepunahan ikan.

4.      Budaya membuang sampah Dan minimnya fasilitas pengolahan sampah di desa-desa DAS Kali Surabaya menjadikan Kali Surabaya sebagai Tempat Sampah

5.      Aktivitas penangkapan ikan dengan racun Dan stroom yang mempercepat kepunahan ikan

6.      Rantai makanan ekosistem Kali Surabaya terkontaminasi mikroplastik, Dari komponen terkecil yaitu plankton diketahui telah tercemar mikroplastik, udang air tawar Dan yuyu pun terdapat mikroplastik dalam tubuhnya.

7.      Rendahnya pengetahuan Dan kesadaran warga kota Surabaya tentang eksistensi Kali Surabaya. Dari survei pada 500 gen Z di Surabaya, 76% menyatakan tidak tahu jika Bahan Baku PDAM berasal Dari Kali Surabaya. 94% warga menganggap Kali Surabaya berperan penting bagi Warga Kota, penduduk Kota paham (80,6% ) Bahwa pencemaran di Kali Surabaya berdampak pada pengaruh kesehatan warga Kota Surabaya. Namun tidak ada Aksi Kongkret Arek Surabaya untuk Menjaga kualitas air Kali Surabaya.

"temuan fakta-fakta ini mendorong Akamsi untuk berinisiatif mengingatkan Dan mengajak warga Kota Surabaya untuk peduli nasib Dan kualitas air Kali Surabaya" ungkap Alaika, lebih lanjut Alumni Biologi UIN Malang ini menjelaskan untuk aktualisasi inilah dibutuhkan Gerakan Mati Oerip Ngramut Kali Suroboyo

"Semua orang di Surabaya harus mendapatkan informasi tentang kondisi eksisting Kali Surabaya, akan kita Tumbuhkan kepedulian Dan kecintaan warga Surabaya pada Kali Surabaya " ujar Syevanthy Amanda, lebih lanjut Mahasiswi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya ini menjelaskan bahwa selama ini minim informasi tentang Kali Surabaya yang diterima Gen Z Surabaya.

 


Rembug Kali Surabaya

"Untuk mengawali GERAKAN ini kita mengundang stakeholder Kali Surabaya untuk memaparkan problem Dan strategi pemulihan Kali Surabaya kedepan" ungkap Manuel Togi Marsahata Sidabutar,Mahasiswa managemen Sumberdaya Perairan universitas Brawijaya.

Dalam Acara rembug kali Surabaya akan diawali dengan Paparan Tim Investigasi Akamsi tentang Persepsi Masyarakat Kota Surabaya terhadap Pengelolaan Kali Surabaya terkait

a.       Pengelolaan Sampah,

b.      Pengendalian bantaran,

c.       Upaya Penegakan Hukum,

d.      kelestarian Ikan

e.       Pencemaran Air Kali Surabaya dan Persepsi masyarakat tentang kelayakan bahan Baku PDAM

Selanjutnya Pemerintah akan memaparkan strategi pengendalian pencemaran dan pengelolaan kali Surabaya oleh :

1.      Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas saat ini adalah Dr. Hendra Ahyadi ST.,MT membahas Strategi Pengendalian Pemukiman liar di Bantaran Kali Surabaya

2.      Kepala Divisi Jasa ASA WS Brantas Perum Jasa Tirta I, Hermawan Cahyo Nugroho, Patroli Limbah Industri, memaparkan kegiatan Patroli Sungai untuk monitoring ketaatan Industri dan limbah cair domestic

3.      Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya saat ini adalah Arief Wisnu Cahyono, ST memaparkan upaya dan kendala pengelolaan Air Kali Surabaya menjadi bahan baku air minum yang layak,

4.      Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto, menjelaskan Upaya pengendalian pembuangan Sampah Ke Kali Surabaya dan pengelolaan sampah

Acara yang akan dipandu oleh Miftah Farid Jurnalis CNN Indonesia yang akan dihadiri lebih dari 100 komunitas, mahasiswa dan perwakilan konsulat negara asing di Surabaya.

 

 

Flash Back Kali Surabaya

Mengenang sejarah ikan mati pertama di Kali Surabaya, 2 Juli 1975 adalah tragedy ikan mati massal pertama kali di Kali Surabaya yang membuat Gubernur Jawab Timur  Soenandar Priyosudarmo MENUTUP pabrik MIWON Dan HAKA di Driyorejo yang mokong buang limbah tanpa diolah di Sungai, ada juga Trimarjono SH atàu dikenal dengan jenderal limbah yang aktif melakukan SIDAK atau inspeksi mendadak ke pabrik-pabrik di tepi Kali Surabaya, Imam Utomo MENUTUP outlet PT SAK Pada 1999 Dan Gubernur Soekarwo dengan pergub Suaka ikan Dan penutupan PG Gempol Kreb. “Kini kita menunggu Gebrakan gubernur khofifah dalam menuntaskan polusi Kali Surabaya” ungkap Alaika, lebih lanjut alaika menjelaskan bahwa setiap Gubernur meninggalkan legacy positif untuk kali Surabaya.

 

Anggota Akamsi : Ecoton, Aksi Biru Unibraw, Surabaya River Revolution, Untag Surabaya, Sixfornature UINSA Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer