Sabtu, 15 Maret 2025

TEMUKAN BUKTI DAMPAK PENCEMARAN DAUR ULANG SAMPAH IMPOR NINA SURATI PRESIDEN PRABOWO

 
Nina Menunjukkan Surat yang akan di kirimkan kepada Presiden Prabowo
Untuk Menangani dan Menertibkan dampak lingkungan sampah Plastik
Impor di Jawa Timur, Sabtu (15/3/2025) didepan kantor Pos Wringinanom
 Minggu(16/3/2025) Nina melakukan pemantauan Pada outlet pembuangan limbah pabrik kertas daur ulang berbahan baku pabrik Kertas di Gresik, temuannya menunjukkan bahwa limbah cair yang dibuang berwarna coklat,"warnanya menyerupai air sungai yang coklat jadi tidak terlihat kontras, kalo musim kemarau warnanya akan kontras," ungkap Nina, dalam SungaiNusantara Perusahaan daur ulang kertas impor ini mendapatkan predikat Proper Merah yang direlease Kementerian Lingkungan Hidup Bulan Maret 2025. "Kamis lalu (13/3/2025) saya mengunjungi pabrik Tahu di Tropodo dan mereka masih menggunakan sampah plastik impor, di Pagak Malang juga masih dijumpai penggunaan sampah plastik impor untuk pembakaran batu gamping" Ujar Nina. Nina kemudian melaporkan temuan-temuan ini kepada Presiden Prabowo, Menteri Lingkungan dan Wakil Menteri Lingkungan. "saya akan terus kirim surat ke pemerintah sampai masalah sampah impor di Indonesia Tuntas" Pungkas Nina

Nina Memantau buangan Limbah Pabrik Daur Ulang kertas sampah impor
yang membuang limbah ke Kali Surabaya, Minggu (16/3). Warna Limbah coklat

Dalam Surat kepada Presiden Prabowo, Menteri Lingkungan dan Wakil Menteri Lingkungan Nina juga menyampaikan pesan yang di Tulis pada cover amplop yang berbunyi : " BEBASKAN SUNGAI BRANTAS DARI POLUSI SAMPAH IMPOR" dan  SELAMATKAN JAWA TIMUR DARI POLUSI SAMPAH IMPOR". Meski berkali-kali menuliskan surat kepada Presiden dan Menteri Nina belum pernah sekalipun menerima balasan namun, Nina tetap konsistem mengirimkan surat protes kepada Pemerintah karena problem Sampah Impor di Jawa Timur Tidak Mendapatkan perhatian Serius. Aeshnina (18) Koordinator River Warrior ini menjelaskan bahwa Dampak sampah impor di Jawa Timur menimbulkan pencemaran udara, air dan tanah. Sampah plastik impor ini ditemukan di dalam sampah kertas yang diimpor dan harus menjadi tanggungan pihak perusahaan daur ulang kertas untuk mengolahnya namun faktanya sampah plastik ini dibakar dan mencemari lingkungan. 

Asap Hitam mengepul dalam proses pembuatan batu Gamping di Malang
menggunakan sampah plastik Impor dari PT Ekamas Fortuna 

Pemerintah Indonesia harus menolak Ekspor sampah dari negara maju

1.      Dampak polusi yang ditimbulkan sudah sangat merugikan Indonesia, mengeskploitasi pekerja yang bergaji murah, mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat Indonesia di sekitar tempat pengolahan dan penimbunan sampah impor.

2.      Kolonialisasi baru, negara-negara maju tidak mau menanggung dampak pencemaran proses daur ulang plastic. Banyak pabrik daur ulang plastik di Eropa dan Amerika merugi dan menutup pabriknya karena tidak mampu menanggung biaya produksi (energi listrik dan membiayai pengendalian pencemaran lingkungannya). Ini membuktikan bahwa daur ulang plastik itu sangat rumit, mahal, dan risiko bisnis yang sangat rentan. Secara ekonomi, harga virgin plastic lebih murah dibandingkan pellet plastic hasil daur ulang. lebih menguntungkan bagi mereka untuk mengekspor ke negara berkembang.

"saya menyambut baik penghentian impor sampah plastik ke Indonesia, namun Pemerintah juga harus mengawasi penyelundupan sampah plastik ke dalam sampah kertas yang diimpor perusahaan kertas di Indonesia karena minimnya pengawasan jumlah kontaminan plastiknya akan mencemari lingkungan" Ungkap Nina, lebih lanjut Siswi SMA Muhammadiyah 10 Gresik ini mencontohkan aktivitas pembakaran sampah plastik untuk proses pembuatan batu gamping di Malang yang masih berlangsung hingga kini.

"Indonesia masih punya banyak masalah sampah yang harus ditangani. Indonesia harus menolak untuk mengolah sampah plastik dari negara manapun. Oleh karena itu kami memohon agar pemerintah Serius menghentikan impor sampah plastik dan kertas" ungkap Aeshnina. dalam Suratnya kepada Presiden, menteri lingkungan dan Wakil menteri Lingkungan River Warrior ingir Pemerintah memulihkan dampak lingkungan daur ulang sampah impor di Jawa Timur.  Berikut 6 desakan River Warrior kepada Pemerintah  pemerintah terkait penanganan dampak lingkungan sampah impor: 

 

Kegiatan pembakaran Batu Gamping Di Pagak Malang menggunakan
sampah plastik impor sebagai bahan bakar 

 

1.      Mengevaluasi izin impor dari semua perusahaan pengimpor sampah plastic dan kertas di Indonesia dan menindak tegas importer yang tidak mengolah sampah impor secara aman dan membuang residu sampah impor ke tempat pembuangan illegal yang berdampak buruk.

2.      Menghentikan Penggunaan serpihan plastic sebagai bahan bakar,  Aktivitas pembakaran plastic untuk pembuatan batu gamping diPagak Malang dan Pembuatan Tahu di Tropodo Sidoarjo harus dihentikan dan Pemerintah harus memberikan solusi energy alternatif

3.      Meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan kontainer sampah impor di semua Bea Cukai Pelabuhan Internasional di Indonesia untuk memastikan semua sampah impor yang masuk memenuhi persyaratan yang berlaku, tidak mengandung kontaminasi lebih dari 0,5%

4.      Membenahi sistem pengumpulan sampah dalam negeri agar setiap desa/kelurahan wajib menjalankan layanan pengumpulan sampah terpilah di sumber dan menyediakan lahan TPS3R di desa/kelurahan yang mengolah sampah organic dan mengumpulkan sampah daur ulang, sehingga dapat memasok kebutuhan industry daur ulang plastic dan kertas

5.      Menutup semua tempat pengolahan dan penimbunan sampah impor illegal serta fasilitas pengolahan sampah impor yang melanggar peraturan lingkungan hidup 

6.      Meminta negara pengekspor sampah untuk bertanggung jawab ikut membersihkan tempat penimbunan sampah illegal berdasarkan data UN Comtrade, Badan Pusat Statistik dan Bill of Lading yang dimiliki importer sampah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer