Pemilu bukan ujung dan akhir penentu kesejahteraan rakyat. Rakyat sendiri yang akan menetukan kesejahteraannya. Pasca pemilu pun kita tetap memperjuangkan kesejahteraan kita. Teruskan konsolidasi. “Jelang Pemilu 2024 ini kami sedih melihat pemimpin Indonesia yang kian tidak peduli pada isu-isu lingkungan utamanya sungai, Presiden lebih mengutamakan pemberian bansos secara rapel dan massif untuk kepentingan sesaat “ Ungkap Thara, lebih lanjut Mahasiswi Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga ini berharap Presiden Jokowi juga mau menggelontorkan 500T untuk merawat dan menjaga kualitas sungai-sungai Indonesia yang sedang tercemar.
Indonesia kaya akan sungai! kita
punya 70.000 Sungai di Indonesia Tapi
46% dari 70ribu sungai kita kondisinya tercemar berat, Pemerintah Indonesia
sembrono dalam merawat sungai Pemerintah mengabaikan pencemaran sungai. Hak hak generasi muda untuk bisa hidup di
lingkungan yang bersih dan sehat diabaikan. “sungai sungai kita dibiarkan rusak
oleh plastik dan oleh limbah industri Kini sungai-sungai kita seperti Sungai
Brantas, Bengawan Solo, Ciliwung, Cisadane, Musi, Kapuas, Batang Hari, Sungai
Kandilo di tanah Grogot Kalimantan Timur dan
Sungai Martapura di Kalimantas Selatan terus dijadikan tempat pembuangan Sampah” ungkap Thara.
River Warrior mencatat bahwa Saat
ini ada 68 sungai strategis Nasional kita tercemar mikroplastik. Mikroplastik berasal
dari proses fragmentasi atau pecah plastik ukuran besar seperti tas kresek,
sedotan, botol air minum, Styrofoam, sachet dan packaging plastik akibat paparan
matahari, gesekan fisik. Meskipun ukurannya kecil namun Mikroplastik sangat mematikan,
Mikroplastik mengancam kesehatan kita, Mikroplastik menyebabkan kerusakan
hormon karena kandungan bahan kimia nya endocrin
disrupting chemical atau senyawa
pengganggu hormone.
Dalam Orasinya Thara mengungkapkan keprihantinannya “Sungai sungai kita tercemar dan dibiarkan mati! Sungai sungai mati akibat mikrplastik, Kami sedih! Kami khawatir! Apakah di masa depan masih ada harapan kita bisa menikmati sungai yang bersih dan sehat? Apa bisa ikan ikan kita tidak punah karena terjerat plastik?” ungkap Thara Lebih lanjut Thara menjelaskan bahwa generasi muda tidak ingin di masa depan kondisi sungai sungai makin rusak akibat pemerintah abai dan lalai dalam menjaga sungai Sungai adalah aset alam yang sangat berharga bagi seluruh masyarakat Indonesia karena Sungai adalah sumber kehidupan .
Thara menjelaskan bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22/2021
tentang Penyelenggaran Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup DISEBUTKAN
bahwa setiap sungai di Indonesia harus Nihil sampah, Namun berbeda dengan fakta
di lapangan yang menunjukkan masih banyak sungai-sungai Indonesia yang di
penuhi sampah plastik.
Indonesia berada di peringkat dua
penyumbang sampah plastik terbesar kedua di laut dunia! Kita malah menyumbang
187,2 juta ton sampah plastik. Fakta Ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak
becus dalam menjalankan tugasnya mewujudkan aturan yang melindungi sungai dari
sampah,
Jika pemerintah terus membiarkan
sungai kita rusak dan tecemar, tidak ada kesejahteraan lingkungan bagi kami di
masa depan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar